Yohan masuk ke dalam mobil dengan pakaian yang sudah rapi dan bersih. Mereka kembali meneruskan perjalanan ke hotel, di dalam mobil, ia meminta supir untuk sedikit mempercepat mobilnya. Jika saja sopir itu Steve, Yohan pasti sudah memarahinya sampai habis. Sayang sekali, sekarang ini dia dan istrinya sedang berada di negara orang. Tentu saja tidak boleh sembarang bertindak dan berbicara kasar orang lain.
Sesampainya di hotel Yohan menggendong Tiara ke kamar yang dia pesan sebelumnya, dan meminta bantuan pelayan untuk membawakan koper mereka berdua ke kamar.
Yohan menidurkan Tiara diatas tempat tidur dengan lembut dan berhati-hati, supaya Tiara bisa beristirahat. Yohan mengambil handuk kecil yang telah dibasahi, untuk membersihkan wajah Tiara yang kotor dan menyelimutinya. Setelah itu dia baru mandi dengan berendam air hangat, untuk menghilangkan rasa lelahnya.
"Ugh" Tiara tersadar dan membuka matanya. Ia sudah merasa sedikit membaik dan bangun dari tempat tidurnya dan masuk ke kamar mandi begitu saja. Yohan yang sudah selesai mandi mulai mengenakan handuk di pojokan kamar mandi untuk menutupi tubuh kekarnya. Ia tersenyum melihat istrinya kesayangannya itu sudah kembali sehat.
" Sayang...Apa kamu perlu bantuanku untuk memandikanmu?"
Tiara segera menoleh ke arah sumber suara. Ia mengira Yohan sedang pergi keluar, karena Tiara sudah lumayan lama tertidur.
" Eh..." Cuma kata itu saja yang sempat terucap dari bibir mungilnya, sebelum Yohan merapatkannya ke dinding kamar mandi kemudian menciumnya dengan lembut.
"Sayang...bisa tidak kamu ini tidak menggodaku dengan wajah imut mu ini. Kamu tahukan aku paling tidak bisa menahannya, jika melihat mu seperti ini" tersenyum manis seperti biasanya.
Yohan mulai melucuti pakaian Tiara satu persatu. Tiara mencoba mencegahnya dengan memegang rapat kancing baju bagian depannya.
" Apa! Apa yang akan kamu lakukan?"
Yohan menarik napas panjang, ia tahu istrinya pasti salah paham. Tiara pasti mengira, dia akan memintanya untuk melayaninya sekarang ini.
" Sayang...Tentu saja aku mau membantumu mandi, memang kamu pikir aku mau ngapain?. Pufff....Ternyata istriku yang imut ini bisa berpikiran mesum juga" menertawakan Tiara.
Dasar Yohan sialan! Bisa-bisanya dia membuatku memikirkan, melakukan hal seperti itu dengannya dikamar mandi. Sial! Sialan! Dasar brengsek, mesum ( maki Tiara dalam hati karena malu).
Pletakk...Sentil Yohan ke kepala Tiara.
"Ouugh...sakit" Tiara mengusap dahinya.
" Mikirin apa? Ayo cepat mandi!"
Yohan menyiapkan air hangat dan meminta Tiara berendam. Yohan membantu Tiara menggosok punggungnya dengan lembut, kemudian Yohan keluar untuk berganti pakaian dan memesan makanan kepada pelayan untuk makan malam mereka.
Yohan memilih untuk menghabiskan malam ini di dalam hotel saja sampai besok pagi, baru mengajak Tiara berjalan-jalan menikmati indahnya kota Paris.
Tiara sudah selesai mandi, ia mengganti baju dengan pakaian yang lebih santai karena Yohan bilang malam ini, mereka tidak akan kemana-mana. Yohan melemparkan sebuah paper bag berisi baju tidur yang lumayan seksi dan menyilaukan mata buat Tiara.
"Sial! Baju macam apa ini?" bukanya Tiara suka dengan baju itu, justru Tiara malu memakainya. Bagaimana tidak baju tidur minim bahan dan transparan, apa bedanya dengan tidak memakai sama sekali. Tiara benar-benar geleng-geleng kepala dengan tingkah Presdir Lianxi Grup satu ini.
Makanan yang di pesan baru saja datang, Yohan meminta pelayan menyajikan itu di atas meja. Yohan mendekati meja makan dan memasukkan sesuatu kedalam minuman Tiara secara diam-diam. Ya...itu adalah obat yang di berikan oleh dokter Glen sebelum mereka berangkat berbulan madu.
Mereka berdua menghabiskan makan malam romantis didalam kamar hotel, Tiara juga menghabiskan minumannya sampai habis. Yohan tersenyum melihat Tiara menghabiskan minumannya dan Yohan akan menunggumu hasilnya.
Ya...malam semakin larut, kali ini Tiara lah yang begitu agresif mendekati Yohan dan ia hanya menikmatinya saja, jarang-jarang Yohan mendapatkan kesempatan seperti ini.
" Hemm... Sayang, kamu bersemangat sekali. Kamu harus ingat ya, kali ini kamu yang menginginkan aku. Jadi jangan salahkan aku, kalau kamu kelelahan lagi ya"
Yohan mencium mesra istrinya dengan lembut dan penuh kasih sayang. Mereka melalui malam yang sangat panjang dengan penuh kehangatan. "He..he..Glen kamu yang terbaik" Gumamnya. Ini adalah kompensasi yang harus di bayar Tiara atas perbuatannya yang mengkonsumsi obat pencegah kehamilan.
-----------------------
Hai readers.....
kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;
1. Kado (Gift)
2. power stone (PS)
3. review/ Ulasan 5 bintang
4. jejak cantik dengan komentar positif.
Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!
Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.
1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)
See you next day, I LOVE YOU ALL....
semangat!