Kring kring kring!
Suara alarm membuat Marino mengerjap-ngerjapkan kedua matanya.
Ia berusaha untuk meraih ponselnya yang tak juga ia temukan.
"Hmmm…" ada sebuah suara yang terdengar lembut memasuki telinganya.
Mendengar suara yang lembut itu, dengan perlahan-lahan, Marino membuka kedua matanya.
Lelaki itu dapat mencium aroma shampo yang memiliki wangi yang enak dari rambut chika.
Ia lalu menggunakan tangannya untuk menopang tubuh besarnya untuk dapat berdiri dan menyeimbangkan tubuhnya, yang ternyata telah tertidur dengan menindih tubuh seorang gadis mungil yang dengan malangnya tertimpa oleh tubuhnya yang besar dan kekar semalaman.
Lelaki itu kembali berdiri dengan menumpu berat tubuhnya pada kedua dengkulnya.
Marino mengamati tubuh polos Chika, dengan lekukan-lekukan yang sempurna dan tepat, di setiap tempat.
Sebuah senyuman merekah di bibirnya yang seksi ketika ia melihat banyak tanda kiss mark[1] hampir di setiap tubuh gadis itu.
Aih, ternyata si abang satu ini sweet juga, bukannya cuma bisa marah2 doang...
Uhuuuuuuyy...