Daniel melihat kedua temannya yang sedang saling bertukar pandang, namun, ia sama sekali tak mempedulikan mereka berdua.
Ucapannya keras dan jelas.
Ia bahkan tak memiliki masalah jika keduanya itu ingin mendengar ia mengulangi hal itu lagi dan lagi dan lagi.
"Tunggu dulu," ucap Mickey kemudian, sambil ia merentangkan tangan kanannya ke arah Marino dengan tiba-tiba, seolah ia baru saja teringat akan sesuatu.
Marino yang baru saja meraih gelas wiskinya dari atas meja dan hendak meneguk minumannya, menghentikan tangannya yang tengah menggantung di udara.
Ia melirik ke arah Mickey, menunggu lelaki itu untuk meneruskan ucapannya dengan merasa sedikit tidak sabaran.
Lelaki bertubuh kekar itu tak bodoh! Ia sama sekali tak mau meneguk minumannya sampai Mickey mengatakan sesuatu hal yang hendak ia katakan yang sudah menyangkut di kerongkongannya.
Ia tak mau dibuat tersedak akibat suatu hal yang hendak Mickey sampaikan padanya, bukan?!!
Hem… ia sudah pintar sekarang…
Jiahahaha!!!
Kasihan, ya, Marino akan jadi paman yang teraniaya!
Kumenangis... T_T
Tapi tenang, Marino bakal sayaaaaaaaaang, banget, sama ponakan-ponakanya! :D