Kedua wanita penata rias itu akhirnya memberanikan diri untuk mendekati Velina yang kini sedang memasukkan barang-barangnya kembali ke dalam tempatnya.
"Halo, Nana, permisi," Ucap salah satu dari wanita itu, memanggil Nana yang sepenuhnya tidak menyadari kehadiran mereka berdua yang berniat untuk berbicara dengannya karena dia sedang menggunakan earphone nirkabel di kedua kupingnya.
Barulah ketika mereka semakin mendekat dan melambaikan tangannya, Velina menatap mereka berdua dan bertanya, "ya?" Tanyanya sambil mengerutkan keningnya.
Velina lalu mengambil ponselnya untuk mematikan lagu yang sedang dia putar agar dia bisa mendengarkan apa yang ingin disampaikan oleh dua orang itu padanya dengan baik.
"Itu…" Seorang wanita lainnya menyikut temannya, memintanya agar ia saja yang menyampaikan permintaan untuk dapat melihat lotion wajah milik Velina.
Wanita itu memaksa temannya karena sedari awal temannya itulah yang memiliki ide untuk melakukan hal ini.
Aduh...
Rasanya kok ikutan nyeri hati ini...
Pantas aja Velina langsung naik pitam. Bukan masalah harga aja kan, tapi juga...
Gimana sih, rasanya kalau ada orang yang berbuat seperti itu sama barang yang kita sayang?!!
***
Teman-teman, mohon kirim batu kuasanya untuk novel yang versi inggrisnya aja ya, judulnya "Mask of the Vilainnes Queen".
Terima kasih untuk yang sudah memberikan batu kuasanya untuk kedua novelku ini.