"Hah! Aku? Marah padamu?!" Marino tertawa, lalu ia menoleh untuk menatap Esme dengan tatapannya yang terlihat sarkastis.
"Bukankah memang seperti itu?" Tanya Esme, sambil menaikkan sebelah alisnya.
"Hmm… Aku tidak tahu apa maksudmu," Lelaki tinggi besar itu menaikkan kedua bahunya, sepenuhnya tak mengerti mengapa Esme tak mau melepaskannya dan membiarkannya sendirian.
Ia kembali menyandarkan kedua sikunya pada pagar pembatas balkon, lalu menyesap rokoknya lagi.
"Marino, aku tahu, kau selalu menghindari aku semenjak aku kembali ke Vanesia," Ucap Esme, mengutarakan kenyataan yang ada.
"Kau… berhalusinasi," Ucap Marino, sambil menaikkan sebelah sudut bibirnya.
"Bukankah memang begitu?" Esme merasa tidak terima. "Kau memang sengaja menghindariku!" Ucapnya lagi dengan marah.
"Esme…"
"Mengapa kita tidak bisa berteman meskipun kita sudah putus? Apakah kita tidak bisa menjadi sahabat" tanya Esme, memotong ucapan lelaki itu.
Teman-teman, tolong bantu voting novel ‘Topeng Ratu Kegelapan’ versi inggrisnya ya, dengan batu kuasa kalian! Itu pun kalau kalian tidak keberatan!
Judulnya, ‘Mask of the Villaines Queen’. Untuk lihat buku ini bisa dicari di kolom pencarian atau bisa juga lihat di profilku.
Terima kasih banyak!!!