"Ayo, turun! Kita sudah sampai!" Ucap Manajer Wang ketika mobil memasuki pekarangan sebuah gedung seni yang sudah tua.
"Oh, ternyata tempatnya tidak jauh!" ucap Velina.
Gadis itu lalu mengambil tas selempang kecilnya yang berada di kursi di sebelahnya dan segera menyampirkannya di bahunya.
Mobil itu berhenti di depan lobi untuk menurunkan Velina.
"Kau masuk duluan saja, nanti aku akan membawakan properti yang kau butuhkan," Ucap Manager Wang sambil keluar dari dalam mobil dan segera menuju ke bagasi mobil.
"Baiklah kalau begitu," Velina hanya mengangkat kedua bahunya dengan gaya yang cuek.
Dia melangkahkan kakinya memasuki gedung seni yang sudah mulai terlihat lapuk itu.
Dari pintu, dia sudah dapat melihat arah tanda panah yang sengaja dipasang untuk memudahkan para peserta audisi untuk menemukan aula yang digunakan untuk penilaian.
Velina melangkahkan kedua kakinya dengan penuh percaya diri. Dia membuka sebuah pintu besar di hadapannya.
'Kreeeeeeeet…'