下載應用程式
27.77% The Hunter: Sang Malam / Chapter 4: Gudang Petasan

章節 4: Gudang Petasan

Demi apa Safira tidak ingat kalau salah satu bangunan di pertokoan daerah rumahnya ini menjadi tempat penyimpanan petasan?

Ia baru ingat setelah melihat setumpuk kardus-kardus bertuliskan BOOM. Itu adalah salah satu merek petasan yang sering dibeli Safira saat masih kecil. Tentu dia membeli petasan itu di pertokoan ini karena ada satu toko kecil tak jauh dari gudang yang menjual berbagai macam petasan.

Pria bertubuh tinggi itu mendorong Safira untuk bersembunyi di balik tumpukan kardus petasan.

Mereka berdua duduk sambil mengintip dari sela-sela tumpukan kardus petasan. Memeriksa apakah mereka diikuti oleh penguntit tadi.

"Tunggu, kenapa kita tidak lari ke kantor polisi atau pemukiman warga?" Safira bertanya pada pria di sampingnya ini.

Pria bertubuh tinggi itu menghela napas. "Percuma."

Safira menaikkan alisnya. "Apa maksudmu? Bukankah kita akan lebih aman berlindung disana? Lihat tempat ini. Ini gudang petasan yang justru sangat berbahaya."

"Kamu tidak paham. Polisi tidak bisa melindungi kita," jawab pria itu kesal.

Semua ini sudah cukup rumit dipahami oleh gadis berusia lima belas tahun yang hari ini sudah mengalami kejadian-kejadian mengerikan dalam satu hari! Safira mengutuki dirinya mengapa ia bisa mengalami kejadian aneh hari ini.

Safira menatap pria di sebelahnya. "Sungguh aku tidak paham dengan semua ini. Siapa penguntit itu? Siapa kamu? Siapa kalian bertiga?"

Lelah dengan pertanyaan Safira, pria itu akhirnya mau menjawab. "pria yang menguntitmu adalah iblis. Polisi tidak bisa menangkapnya ataupun melawannya. Dia sangat berbahaya."

"Kedua, kamu tidak perlu tahu siapa aku dan kedua orang temanku. Itu tidak penting. Yang jelas kita sekarang bersembunyi karena pria gila itu sudah berubah ke bentuk yang lebih berbahaya."

Andai Safira bisa berteriak frustasi, ia pasti sudah berteriak sekencang-kencangnya.

[Ini semua sudah gila!!]

Tit tit tit. Bunyi handphone pria bertubuh tinggi.

"Kami kehilangan dia. Sepertinya dia sedang menuju ke arahmu. Aku sedang bersama Dion saar ini. Kalian dimana?" suara wanita berambut pendek yang tadi memukul si penguntit dengan tongkat.

"Kami sedang ada di gudang petasan dekat pintu keluar pertokoan," jawab pria bertubuh tinggi.

"Baik kami akan ke sana secepat mungkin." Klik. Telepon terputus.

"Dengar," pria itu menatap dan memegang pipi Safira dengan kedua tangannya. "Kalau dia menemukan kita disini, aku minta kamu menyalakan korek api dan membakar beberapa kardus petasan. Setelah membakar kardus aku harap kamu langsung keluar dari gudang ini dan berlari sekencang-kencangnya menjauh. Paham?"

"Hah?" Safira menggeleng keras. "Kamu sudah gila! Bagaimana mungkin aku melakukan hal itu? Aku tidak bisa!"

"Kamu harus bisa kalau ingin bertahan hidup."

Safira ingin menangis rasanya. Apa yang diminta pria di depannya ini sangat berbahaya. Katakanlah Safira berhasil membakar beberapa kardus petasan lalu keluar gedung secepat-cepatnya, bagaimana dengan nasib pria di depannya ini?

Dia sudah menyelamatkan Safira. Setidaknya Safira ingin melakukan sesuatu sebagai bentuk balas budi alih-alih memilih menyelamatkan diri sendiri.

Tap tap tap.

Suara langkah kaki.

Mereka berdua mengintip dari balik tumpukan kardus petasan. Penguntit itu.

[Astaga!]

Safira kaget setengah mati. Di dekat pintu keluar gudang ia melihat sosok penguntit yang mengikutinya di mall telah berubah ke bentuk… yang lebih aneh dan mengerikan.

Awalnya penguntit itu memiliki wajah bulat dengan mata hitam tajam. Sekarang dia memiliki mata merah darah dan ada guratan urat-urat di wajahnya yang nampak sangat jelas. Lalu tangannya… astaga kukunya berubah menjadi cakar-cakar panjang tajam.

[Makhluk apa itu?]

Penguntit itu mengerang dengan suara rendah sambil mencari keberadaan mereka.

"Lakukan apa yang aku katakan tadi dalam hitungan ketiga. Paham?" pria itu menyerahkan korek api pada Safira.

Pria bertubuh tinggi itu keluar dari persembunyiannya. Ia mengeluarkan tongkat yang sama persis dengan yang dimiliki wanita berambut pendek tadi.

Seringai penguntit itu mengembang begitu melihat pria bertubuh tinggi muncul.

Kini keduanya saling bertarung. Pria bertubuh tinggi itu memukul penguntit itu dengan tongkat ditangannya. Meski merasa tersengat penguntit itu bisa menahannya dan tidak mundur sedikitpun.

"Satu!" teriak pria bertubuh tinggi.

Safira gemetar memegang korek ditangannya.

Safira bisa melihat dengan jelas pintu keluar tanpa dihalangi oleh penguntit yang sedang sibuk bertarung dengan pria bertubuh tinggi.

Intinya setelah membakar kardus, Safira hanya perlu lari sekencang-kencangnya menuju pintu keluar dan secepat mungkin menjauh dari gudang.

Ya, begitu saja.

"Dua!" Pria bertubuh tinggi kini memukul kepala penguntit dengan tongkatnya keras. Penguntit itu terjatuh lalu bangkit. Dia mendorong tubuh pria bertubuh tinggi hingga menabrak tumpukan kardus tempat Safira bersembunyi.

Safira menjerit. Penguntit itu bisa melihat dirinya sekarang. Ia kini berjalan menuju kearah Safira.

Sebelum menyentuh Safira, pria bertubuh tinggi menghantam tubuh penguntit itu dengan kardus petasan. Safira lari menjauh.

"Tiga! Sekarang!"

Safira menyalakan korek api di tangannya. Ia mendekatkan api itu ke kardus disampingnya. Lalu melempar kardus itu kearah kardus-kardus lainnya.

"Cepat keluar!" Safira menarik pria bertubuh tinggi untuk berlari keluar gudang bersamanya.

Penguntit itu bangkit hendak mengejar mereka. Pria bertubuh tinggi itu berbalik badan memukul tepat di kepala penguntit itu dengan tongkatnya. Kali ini suara pukulannya lebih mirip benturan antar besi…

Mereka berdua akhirnya keluar dari gudang dan…

Duarrrr… Gudang itu meledak.

Safira dan pria bertubuh tinggi itu tersungkur di tanah.

"Safiraaaaa" teriak suara yang sangat familiar. Itu suara mama. Mama tidak sendirian. Ia bersama Paman Edgar berlari kearah Safira.

Dengan sisa-sisa tenaga yang tersisa, Safira bangun dan berlari ke arah mama.

Namun perlahan pandangannya menjadi gelap.


Load failed, please RETRY

每周推薦票狀態

Rank -- 推薦票 榜單
Stone -- 推薦票

批量訂閱

目錄

顯示選項

背景

EoMt的

大小

章評

寫檢討 閱讀狀態: C4
無法發佈。請再試一次
  • 寫作品質
  • 更新的穩定性
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景

總分 0.0

評論發佈成功! 閱讀更多評論
用推薦票投票
Rank NO.-- 推薦票榜
Stone -- 推薦票
舉報不當內容
錯誤提示

舉報暴力內容

段落註釋

登錄