Aqila lumayan lama menunggu di depan lobby, langit sepertinya enggan untuk menghentikan gerimisnya. Jikalau dia boleh memilih, dia ingin tidak dalam keadaan seperti ini dengan Ardan. Aqila mengeratkan kedua tangannya bersedekap menahan hawa dingin yang menerpa tubuhnya.
Tak lama kemudian muncul motor sport warna hitam biru mengahmpirinya. Si pengendara sudah memakai jas hujan dan helm yang hanya memperlihatkan matanya.
"Ayo Dek naik." titah Ardan. Dia menopang motor yang dikendarainya sambil membantu Aqila naik. Cukup repot karena Aqila mengenakan rok.
"Jangan dilepas ya kak. Aku takut jatuh." ucap Aqila sambil naik di boncengan, di belakang Ardan.
"Iya hati-hati jangan sampai kepleset." Ardan memegangi Aqila untuk bisa naik ke atas jok motornya. Setelah duduk dengan posisi nyaman, Aqila yang membawa barang belanjaan menaruh belanjaan itu di tengah.