"Namaku Clarine Flore de Luci, Tuan. Tapi anda bisa memanggilku Clarine,"ucap seorang gadis cantik berambut brunette takut-takut saat sudah berdiri dihadapan Abby yang baru saja masuk bersama salah head manager Human Resourse Departement.
Abby diam dan tak merespon perkataan sekretaris barunya itu, saat ini Abby hanya berusaha memastikan kalau Clarine bukanlah Florence si pelacur suci yang tadi malam ia gagahi. Meskipun kemiripan mereka sudah 80 % namun Abby masih mengingkari itu, ia masih mencoba menyangkalnya dan berusaha memastikan sekali lagi kalau sekretaris barunya ini bukanlah gadis yang semalam menghangatkan ranjangnya.
Namun harapan Abby sirna saat melihat tanda dileher Clarine, sebuah tahi lalat berwarna coklat yang tadi malam ia cium terlihat jelas di leher bagian kanannya. Damn!