"Apa aku boleh datang berkunjung ke apartmentmu suatu saat nanti, Kate?"
Kate tersenyum. "Tentu saja boleh, tapi asal kau tak masalah datang ke apartemen sederhanaku."
Denise terkekeh. "Akh rumahku juga biasa saja, jangan merendah seperti itu."
"Aku tidak merendah, aku bicara fakta. Secara untuk menghilangkan bekas luka diwajahku saja aku tak mampu, apalagi harus menyewa apartemen yang mahal."
Senyum di wajah Denise menghilang, ia kemudian mendekati Kate yang sudah berdiri didepan lokernya. "Aku berteman denganmu bukan karena kau anak orang kaya atau bukan, jadi jangan berkata seperti itu. Dan untuk bekas lukamu itu aku bisa membantu jika kau mau, aku punya kenalan seorang dokter bedah plastik. Jika kau mau aku bisa mengantarmu menemuinya."