Gerakan tangan Keyla terhenti oleh Aaric yang berhasil memegangi tangannya, bahkan Keyla bisa merasakan ada cairan hangat yang membasahi telapak tangannya.
"Alex…"
Aaric menatap Keyla tanpa berkedip. "Kau masih waras bukan Key?"
Air mata Keyla semakin mengalir deras saat menyadari Aaric terluka karena pecahan vas yang ia pegang.
"Memangnya dengan melukai tubuhmu seperti itu semua masalah akan selesai? Memangnya dengan bunuh diri seperti itu kau bisa tenang?"tanya Aaric dengan mata berkilat, ia tak merasakan sakit sedikitpun saat ini padahal pecahan vas yang dipegang Keyla cukup tajam.
Keyla tak bisa bicara, lidahnya kelu.
"Kau seorang dokter, seorang dokter adalah orang yang jauh lebih pintar dari kebanyakan orang. Tapi kenapa kau melakukan hal sebodoh ini Key? Apa otakmu sudah tak bisa bekerja?!"Aaric kembali memberondong Keyla dengan banyak pertanyaan.