Keyla masih mencari barang-barang pribadinya yang disimpan di gudang oleh keluarga tirinya, semua kenangan masa kecilnya yang sudah hancur tak berbentuk ada di ruangan pengap nan lembab itu. Bahkan ketika pintunya pertama kali dibuka Aaric sempat terbatuk-batuk karena banyaknya debu di ruangan itu yang menandakan sudah lamanya pintu ruangan itu tak dibuka.
"Sebenarnya apa yang kau cari? Semua barang-barang ini sudah hancur, tak akan bisa diperbaiki lagi Keyla." Aaric bicara untuk yang ketiga kalinya pada Keyla yang masih memindahkan tumpukan kardus lembab ke tempat yang lebih kering.
"Key...aku bicara denganmu, kenapa kau mengabaikan aku?!"sentak Aaric dengan keras, kesabarannya sudah habis.
Keyla terdiam beberapa saat, sampai akhirnya tiba-tiba tubuhnya bergetar hebat. Perlahan ia meraih sesuatu dari dalam kardus paling bawah menggunakan kedua tangannya yang sudah kotor dengan debu.
"Benda apa yang sebenarnya kau cari sampai…".