Viona menangis sampai tertidur di depan pintu karena terlalu lelah dengan semua yang terjadi akhir-akhir ini, akhirnya ia terbangun ketika merasakan ada yang membelai pipinya dengan aroma tubuh yang sangat ia hafal.
"Ibu…..!!"
Viona menjerit dengan keras ketika membuka kedua matanya, ia merasa bahwa sentuhan yang tadi ia rasakan adalah sentuhan asli dari ibu Maria yang baru saja datang ke mimpinya dalam tidurnya yang singkat.
"Terima kasih ibu...terima kasih sudah datang ke mimpi Anji walau hanya sebentar, terima kasih juga atas belaian tanganmu yang sangat Anji rindukan selama bertahun-tahun ini ibu," isak Viona lirih sambil menyentuh pipi kanannya, ia merasa kalau dirinya benar-benar disentuh oleh ibunya.