Setelah selesai makan akhirnya Viona mengajak Andrew untuk pulang karena hari sudah malam ia tak mau membuat Andrew kelelahan karena besok ia masih harus berangkat kerja .
" terima kasih Andrew untuk hari ini " ucap Viona berkali-kali didalam mobil .
" kalau aku hitung kau sudah mengatakan terima kasih sudah lebih dari dua puluh kali vio " celetuk Andrew mencoba menggoda Viona .
" menyebalkan !! oke aku tarik lagi perkataanku !!! " sengit Viona merajuk .
Mendengar perkataan Viona justru membuat Andrew tertawa sampai sakit perut sedang Viona terlihat jengkel pada Andrew . Tak lama kemudian mobil Andrew sampai di jalan raya dekat apartemen Viona , untuk antisipasi Viona memilih turun di jalan karena takut terlihat oleh Frank atau Fernando ia tak mau mengambil resiko akan hal itu . Walau bagaimanapun ia tak mau membuat Andrew dalam bahaya , apalagi Andrew adalah seorang polisi Viona tak mau menghancurkan karir Andrew .
Setelah mobil dinas Andrew pergi Viona berjalan menuju apartementnya melalui jalan setapak , ketika hampir sampai tiba-tiba ada sebuah mobil sport berhenti tepat didepan Viona .
" Fernando " ucap Viona lirih saat melihat sosok pengemudi mobil yang berhenti didepannya .
" kenapa kau kaget sweety? " tanya Fernando sambil keluar dari mobil mewahnya .
" kalau anda membawa mobil seperti tadi anda akan membahayakan orang lain !!! " hardik Viona dengan nada tinggi .
Fernando menutup pintu mobilnya lalu berjalan mendekati Viona yang masih berdiri didepan mobilnya .
" tadi aku melihatmu sedang di sebuah pameran festival makanan korea di mall , apa kau suka Korea sweety " tanya Fernandez sambil bersandar diatas kap mobilnya .
Deg
Jantung Viona berdetak cepat mendengar perkataan Fernando .
" dimana ? mungkin anda salah lihat " jawab Viona dengan suara meninggi mencoba untuk menghilangkan rasa kagetnya .
" aku melihatmu di mall berlarian kesana kemari mondar-mandir mengunjungi stand satu ke stand lain seperti anak kecil " ucap Fernando menahan tawa .
" siapa yang seperti anak kecil " jerit Viona tak suka .
" kalau kau suka ketempat seperti itu seharusnya kau mengajakku sweety , jadi kau tak sepeti tadi berjalan sendirian diantara kerumunan orang " ucap Fernando dengan tersenyum .
Mendengar perkataan Fernando membuat Viona tertegun , ia menyadari rupanya Fernando tak melihatnya pergi bersama Andrew . Fernando mencubit pipi Viona karena gemas melihat Viona tiba-tiba melamun .
" awwwww sakit !!!! " jerit Viona yang sadar karena merasakan sakit di pipi .
" bisa-bisanya kau melamun saat ada aku di depanmu " sengit Fernando pura-pura marah .
" si siapa yang melamun " pekik Viona mencoba membela diri.
Fernando tertawa kemudian menarik tangan Viona untuk diajak masuk ke dalam apartemen Viona , walau ia tak tau ada dimana unit Viona .
" lantai berapa kamarmu ? " tanya Fernando ada viona saat sampai di lift .
" lantai sembilan " jawab Viona gugup .
Dengan cepat Fernando memencet tombol angka 9 yang ada di dinding lift lalu kembali menggenggam tangan Viona dengan kencang sementara Viona masih nampak terdiam dan belum menyadari dengan apa yang sedang terjadi .
" ikh apa si pegang-pegang " pekik Viona saat kesadarannya sudah kembali sambil mencoba melepaskan tangan Fernando .
" sudah dari tadi aku menggandeng tanganmu lalu kenapa baru sekarang menolak , kau aneh sweety " ucap Fernando dengan tersenyum .
Viona hanya terdiam lalu cepat-cepat keluar dari lift karena lift sudah terbuka karena sudah sampai ke lantai 9 dimana unitnya berada , Viona berusaha berjalan dengan cepat berharap bisa meninggalkan Fernando di belakang saat ia sedang memasukan kode password dipintu apartementnya Viona tiba-tiba lupa kombinasi angka-angkanya karena sedang gugup.
" satu yang yang tak berubah darimu adalah kau masih ceroboh Vio !! " bisik Fernando pelan dari belakang .
Viona menjerit kecil saat merasakan hembusan nafas Fernando mengenai leher belakangnya sehingga membuatnya merinding .
" aku belum melakukan apapun padamu sweety " ucap Fernando sambil menahan tawa saat melihat wajah Viona memerah .
" sana pergi aku mau buka pintuku " hardik Viona mengusir Fernando untuk pergi .
" berapa kode pintumu biar aku buka , kau tak bisa membukanya !! berapa kode nya ? " tanya Fernando sambil bersiap memasukan kode di depan pintu kamar Viona.
" 220193 " jawab Viona pelan sambil menunduk , entah apa yang membuat Viona mengatakan passwordnya pada Fernando ia selalu lemah dihadapan Fernando .
Tutttttt.....
Pintu kamar Viona terbuka begitu Fernando berhasil memasukan kombinasi angka password , langkah Fernando terhenti ketika memasuki kamar Viona yang gelap itu . Fernando membalikkan badannya dan berusaha mengajak Viona pergi .
" ini apartementku mau kemana lagi kau mengajakku pergi Fernando !!! " teriak Viona berontak saat Fernando berusaha menarik tangannya .
" kau tidur dirumahku malam ini !!! " bentak Fernando dengan suara meninggi .
" no !! aku punya tempat tinggal aku tak mau lagi ke rumahmu " jerit Viona sembari mendorong tubuh Fernando ke depan hingga akhirnya Viona berhasil melepaskan diri dari pria tampan itu .
Setelah berhasil melepaskan diri Viona langsung berlari ke arah kamarnya yang masih terbuka itu , saat Viona menyalakan lampu yang ada disamping pintu Viona berdiri sambil bersandar di dinding karena terkejut dengan apa yang dilihatnya di dalam kamar Viona . Fernando langsung berlari kearah Viona dan menahan tubuh Viona yang hampir jatuh itu .
" what happen in here " ucap Viona tergagap dengan air mata yang siap mengalir dari kedua matanya .
Viona kaget saat melihat kondisi kamarnya yang sudah diacak-acak oleh seseorang , semua barang-barang Viona hancur berserakan bahkan baju-baju Viona sudah tergunting-gunting dilantai dengan kotoran berbagai macam saus yang ada didalam kulkas . Fernando memaksa Viona pergi karena tak mau melihat Viona menyaksikan kamarnya yang hancur itu .
" hei jangan kesana banyak pecahan kaca " ucap Fernando melarang Viona masuk ke dalam kamarnya yang hancur .
" aku harus mencari sesuatu " jawab Viona dengan terisak .
Viona berjalan dengan perlahan untuk menghindari pecahan kaca dan beberapa besi yang berhamburan dilantai , dengan perlahan Viona menuju ranjangnya yang sederhana ia berusaha meraih sebuah foto yang nampak masih rapi tak ikut hancur karena Viona meletakkan di bawah bantal sebagai teman tiap ia tidur .
" untunglah satu-satunya foto ayah dan ibu yang aku punya baik-baik saja " tangis Viona dengan penuh syukur sambil memeluk figura orang tuanya .
" ayo keluar dari sini berbahaya banyak kaca vio " ucap Fernando pelan .
Viona mengangguk pelan lalu berjalan dengan hati-hati keluar dari kamarnya yang hancur dengan bantuan Fernando , kaki kanannya sempat tergores oleh lampu hias yang sudah hancur hingga membuat Viona meringis karena merasa pedih . Melihat Viona tergores membuat Fernando langsung bertindak tanpa menunggu persetujuan Viona dengan sekali angkat Fernando berhasil menggendong Viona ala bridal style keluar dari kamar itu .
Fernando menurunkan Viona dengan perlahan didepan kamar ia lalu menelfon security yang berjaga dibawah untuk melaporkan kejadian yang baru terjadi , para security itu juga nampak kaget karena tak menyangka ada kejadian seperti itu di tempat yang mereka jaga . Karena tak puas akhirnya Fernando menghubungi polisi untuk meminta bantuan , tak lama kemudian beberapa orang polisi datang dan langsung memasang police line di depan pintu kamar viona . Mereka menetapkan kalau ini adalah perbuatan orang yang tak suka pada Viona .
" aku tak pernah merasa punya musuh , kenapa mereka melakukan ini padaku " isak Viona dengan lirih , ia merasa tak aman karena teror mengerikan yang baru terjadi itu .
" its ok Vio , polisi sudah turun tangan " ucap Fernando mencoba menenangkan Viona , ia kemudian mengeluarkan ponselnya dan meminta anak buahnya untuk datang membantu polisi untuk melakukan penyelidikan .
Tak lama kemudian empat orang pengawal Fernando datang , mereka langsung melakukan pekerjaan mereka seperti yang sudah diperintahkan oleh Fernando dengan cekatan . Para polisi pun hanya bisa diam saat orang-orang Fernando membantu mereka bekerja di dalam kamar Viona yang hancur itu untuk mencari tanda-tanda yang ditinggalkan oleh pelaku .
" ayo ke rumahku " ajak Fernando pelan pada Viona yang masih nampak shock itu .
" no !! aku tak mau kerumahmu " sahut Viona cepat , ia masih merasa ketakutan mengingat rumah Fernando .
Fernando tersenyum melihat Viona menolak ajakannya , ia kemudian memainkan ponselnya dan terlihat berbicara dengan seseorang melalui sambungan telepon .
" ok kalau kau tak mau ke rumahku , kita ke hotel " ucap Fernando pelan sambil memasukan ponselnya ke dalam jaket mahalnya .
" hotel ??!!! " jerit Viona panik .
" ya kau tinggal dihotel sementara apa kau mau tinggal di apartemenmu yang hancur itu sedangkan pelaku yang menghancurkan kamarmu belum teridentifikasi polisi dan itu berbahaya buatmu " ucap Fernando dingin .
" aku tak mau ke hotel bersamamu " cicit Viona berusaha menahan tangis , viona merasa takut kalau berada satu ruangan lagi berdua dengan Fernando .
Fernando tersenyum lalu membelai rambut Viona yang berantakan .
" kau tinggal di hotel sendiri , aku pulang kerumahku vio " ucap Fernando lembut .
" benarkah ? " tanya Viona dengan bersemangat .
Fernando hanya mengangguk pelan ,lalu menggandeng Viona untuk pergi . Saat melewati kamar Viona yang hancur mata Fernando terlihat menyipit ia tak percaya ada orang yang senekat itu meneror Viona . Fernando memacu mobil mahalnya menuju hotel yang sudah ia pesan sebelumnya meninggalkan apartemen Viona , tak begitu lama kemudian akhirnya mereka sampai di hotel bintang 5 yang ada di kota .
" ini kunci kamarmu , aku harus pergi mengurus apartemenmu " ucap Fernando pelan sambil menyerahkan kunci kamar yang akan Viona tinggali malam ini .
" mau kemana ? " tanya Viona pelan .
" aku harus mencari tau siapa orang yang berani meneror wanitaku , dia harus mendapatkan hukuman setimpal " jawab Fernando dengan dingin .
" istirahatlah , oh iya di apartemenmu apa ada dokumen yang berharga ? " tanya Fernando tiba-tiba teringat akan dokumen pribadi Viona .
Viona menggeleng pelan lalu memberitahu pada Fernando dimana ia menyimpan berkas-berkas pentingnya berada , sebuah senyuman tersungging diwajah Fernando begitu Viona selesai bercerita .
" wanitaku memang cerdas !! ya sudah aku pergi ya , istirahatlah dengan nyaman beberapa anak buahku sudah menyiapkan baju ganti juga untukmu di dalam kamar " ucap Fernando sambil tersenyum .
Cup
tiba-tiba Fernando mencium kening Viona tanpa sempat Viona hindari .
" sleep well my love " bisik Fernando pelan , ia lalu berjalan menuju ke pintu keluar dimana mobilnya masih terparkir cantik didepan lobby hotel .
Viona berdiri menatap kepergian Fernando , dengan langkah pelan Viona berjalan ke arah lift dimana bellboy akan mengantarnya menuju kamarnya dilantai 24 .
Sesampainya dikamar yang dipesan Fernando mata Viona nampak takjup dengan melihat sekeliling interior kamar itu , kamar presiden suit mewah itu terlihat sangat mempesona . Setumpuk pakaian nampak tertata rapi diatas ranjang untuk Viona seperti yang sudah dikatakan oleh Fernando sebelumnya kalau anak buahnya sudah menyiapkan pakaian ganti untuknya .
Karena sudah lelah Viona memilih untuk mandi dan segera pergi tidur dengan berganti pakaian yang sudah disediakan Fernando .
" dia bahkan juga menyiapkan pakaian dalam juga untukku dasar pria jahat !!! " ucap Viona sambil menahan malu saat memeriksa baju yang Fernando siapakan terselip beberapa bra dan celana dalam yang merupakan ukuran Viona .
Fernando sudah sampai kembali ke apartemen Viona yang hancur , ia mendengarkan penjelasan dari anak buah dan polisi .
" jadi pelakunya hanya menghancurkan saja tapi tak mengambil apapun begitu maksud kalian ? " tanya Fernando pelan mengulangi penjelasan polisi .
" betul tuan dan sepertinya dia sudah profesional karena rekaman cctv di seluruh gedung apartemen hari tiba-tiba hilang " ucap seorang polisi muda memberikan penjelasan pada Fernando .
Fernando menganggukan kepalanya pelan tanda mengerti maksud pembicaraan para polisi yang ada dihadapannya itu .
" sejauh apa kau bersembunyi aku akan menemukanmu , beraninya kau menggangu wanitaku " ucap Fernando dalam hati .
Di suatu tempat lain nampak seseorang menggunakan pakaian serba hitam nampak melepas semua pakaiannya dan membakarnya ditempat pembakaran , sepasang matanya nampak menginsyaratkan kalau ia sudah berhasil melakukan suatu perkerjaan besar .
" ini baru awal Viona ...." desis orang itu penuh kebencian sambil merobek foto Viona yang sedang tersenyum dalam seragam dokternya .
Bersambung