Viona berangkat ke rumah sakit dengan diantar oleh Andrew setelah sebelumnya Andrew mengantar Viona pulang ke apartemennya untuk mandi dan berganti pakaian kerja . Saat sedang menunggu Viona di dalam mobil beberapa orang security apartemen mendekati mobil patroli Andrew dan menceritakan yang terjadi tadi malam bahwa ada profesor Frank datang mencari Viona . Mendengar cerita para security itu membuat Andrew kembali harus berfikir ulang untuk menjaga keamanan Viona , karena Andrew yakin sasaran profesor muda itu adalah Viona saat ini .
" tadi malam Frank menunggu mu di depan apartemen " ucap Andrew sambil menikmati sandwich bersama Viona di dalam mobil
" how did you know ? " tanya Viona cepat
" security di apartemenmu yang mengatakan padaku sendiri " jawab Andrew datar .
" bagaimana bisa dua kakak adik itu mengejarmu di saat yang sama Vio !! aku benar-benar tak habis fikir " imbuh Andrew sambil meminum segelas kopi hangat .
" aku harus bagaimana Andrew ? " tanya Viona lirih .
" lawan mereka jangan terlihat lemah dihadapan orang seperti itu !!! olah raga ada yang kau sukai ? " tanya balik Andrew .
Viona terdiam mendengar perkataan Andrew ia kemudian menceritakan kegiatannya di Inggris sewaktu kuliah dulu , Andrew terlihat menganggukan kepalanya berkali-kali .
" sehabis kerja aku jemput kau Vio, kita latihan bela diri dasar untuk perlindunganmu " ucap Andrew sambil merapikan sisa makanan yang menempel di pipi Viona .
" terima kasih " jawab Viona tulus .
" sana turun dan semangat kerja Vio " usir Andrew pada Viona yang terlihat malas bekerja .
Viona tersenyum lebar mendengar Andrew memintanya keluar dari mobil , dengan cepat Viona berjalan ke arah pintu masuk karyawan ia sudah menyiapkan hati kalau ada orang yang menghinanya lagi .
Andrew menatap kepergian Viona yang berjalan dengan langkah yang berat , ia tau Viona sedang memikirkan kejadian kemarin sore ketika banyak orang yang menghinanya.
Setelah Viona menghilangkan dari pandangan mata , Andrew langsung memacu mobilnya menuju kantor polisi untuk bekerja .
Suasana kerja dirumah sakit mendadak lebih terasa dingin daripada biasanya , para suster yang biasanya ramah pada Viona mendadak bersikap dingin . Hanya suster Tina yang masih bersikap ramah pada Viona dan mengekor kemanapun Viona pergi , karena pada dasarnya dia adalah assiten pribadi Viona jadi wajar baginya untuk terus ada di dekat Viona .Suster Tina pun merasa aneh saat banyak dokter lain yang terang-terangan menyindir Viona .
" dokter viona anda dipanggil ke ruangan direktur segera " ucap dokter Amy yang merupakan dokter muda yang baru bergabung di rumah sakit Global Bross .
" baik saya akan kesana " jawab Viona cepat sambil meletakkan catatannya ke atas meja
" aku benci sekali dengan dokter baru itu , gayanya sungguh sangat menyebalkan " bisik suster Tina pada Viona saat akan melangkah pergi .
Viona tersenyum dan mengangkat satu jari telunjuknya ke bibir untuk memberi kode pada suster Tina untuk tak meneruskan lagi perkataannya , ia kemudian berjalan dengan santai mengikuti langkah dokter Amy menuju ruang direktur .
Sepeninggal Viona para dokter dan suster nampak berbisik-bisik dengan suara keras , mereka menggosipkan kalau Viona adalah kakak dari para wanita bar yang kemarin melakukan medical check up dan mereka mengatakan kalau dokter Viona juga bagaian dari mereka hingga membuat suster Tina marah karena tak terima dokternya di katakan seperti itu .
" kalian adalah dokter yang terhormat tapi kenapa kalian bisa bergosip seperti itu !!! " hardik suster Tina dengan suara meninggi sambil memukul meja yang ada didepannya .
" dokter Viona bisa menuntut kalian !! " imbuh suster Tina sambil berlalu dari hadapan para dokter dan suster yang membicarakan dokter Viona satu-satunya dokter di rumah sakit Global Bross yang paling ramah diantara dokter lainnya .
Di dalam ruangan direktur Viona duduk di kursi yang menghadap ke arah meja yang sudah berbaris rapi didepanny persis seperti di sebuah pengadilan , didepan Viona sudah duduk para dokter senior bersama petinggi rumah sakit lainnya dan para penanam saham . Diantara deretan orang itu ada sosok Fernando duduk dengan tenang menatap tajam ke arah Viona tanpa berkedip dan sesekali tersenyum tipis pada Viona .
Ceklek
Suara pintu yang dibuka secara kasar dari luar
" maaf saya terlambat datang " ucap profesor Frank dengan nafas tersengal-sengal karena berlari .
" tak apa prof , sidangnya belum dimulai " sahut dokter Amy dengan senyum menggoda ke arah profesor Frank sambil menarik kursi untuknya duduk .
" thanks " jawab profesor Frank dengan ramah sambil duduk di kursi yang disiapkan dokter Amy .
Melihat Frank duduk membuat Fernando tersenyum tipis , ia mengedipkan satu matanya ke arah Frank seperti sedang memberi kode dan dibalas sebuah anggukan oleh Frank sambil menutup mulutnya karena terbatuk .Viona hanya memutar bola matanya melihat kelakuan kakak beradik itu , ia sudah merasa sangat jijik dengan dua orang pria yang mempunyai darah yang sama itu .
" dokter Viona Angel sudah berapa lama anda bekerja di rumah sakit ini ? " tanya dokter senior membuka sidang kode etik dokter .
" sudah sepuluh bulan prof " jawab Viona dengan tenang .
" anda tau kenapa anda kami minta datang kemari ? " tanya dokter wanita setengah baya menyambung perkataan dokter pertama .
" saya tau ini adalah sidang kode etik untuk dokter yang melanggar aturan tapi saya tak tau apa alasan saya diundang kedalam sidang ini " jawab Viona tanpa rasa takut .
Dokter Amy kemudian menyalakan sebuah proyektor yang menampilkan foto-foto dari adik-adik Viona yang kemarin melakukan medical check up , dokter Amy bahkan menampilkan catatan kepolisian mengenai kesepuluh adik Viona dihadapan semua orang yang ada diruangan itu .
" anda mengenal mereka bukan ? " tanya dokter wanita senior dengan nada meninggi .
" iya mereka adik-adikku sewaktu kami tinggal dipanti dulu " jawab Viona jujur .
" berati anda juga tau kalau mereka sekarang bekerja sebagai wanita pekerja seks ? " tanya profesor Frank tiba-tiba dengan nada dingin sambil menatap tajam pada Viona .
" anda tau bukan peraturan di rumah sakit ini bukan bahwa kalau rumah sakit ini hanya menerima mereka yang tak punya catatan kotor dari kepolisian ataupun riwayat keluarga ....
" baik kalau begitu saya akan mengundurkan diri secepatnya !!! " ucap Viona cepat memotong perkataan sang dokter senior sambil berdiri dari kursinya dan bersiap untuk keluar .
Melihat Viona berjalan ke arah pintu membuat Fernando bangkit dari kursinya dan memegang tangan Viona dengan kencang , matanya menatap viona dengan tajam .
" apa begini caramu hah ? tiap ada masalah langsung pergi tanpa berani menghadapinya seperti dulu ketika kau meninggalkanku " tanya Fernando dengan berbisik .
" untuk apa aku jelaskan pada orang yang tak percaya pada ucapanku , bukankah sia-sia saja " jawab Viona sambil menatap tajam pada Fernando setelah berhasil melepaskan genggaman tangan Viona .
Melihat Viona dan Fernando berbicara secara langsung membuat Frank merasa cemburu dengan kasar ia mendebrak meja yang ada dihadapannya sehingga membuat semua orang kaget termasuk Viona dan Fernando yang masih berdiri didepan pintu .
" kau dokter Viona selesaikan masalah ini dengan gagah jangan jadi pengecut !! kembali ke kursimu dan jelaskan pada kami jangan kabur seperti seekor rubah menjijikan !! " teriak profesor Frank dengan suara meninggi .
" prof ... " dokter Amy mencoba menenangkan profesor muda itu .
" get lost and shut up your mouth !! " hardik profesor Frank dengan kasar sehingga membuat dokter muda itu ketakutan karena tak pernah melihat profesor yang menjadi idola di rumah sakit sekasar itu .
" bicaralah , jangan asal pergi !! kami mau tau yang sebenernya " ucap profesor Frank dengan nada bicara yang sudah lebih halus .
Fernando menarik tangan Viona untuk kembali duduk di kursinya .Viona hanya tersenyum tipis melihat Frank marah , ia tau Frank marah bukan karena ucapan para dokter itu tapi karena Fernando menyentuh tangannya . Setelah mengetahui wajah asli Frank membuat Viona lebih cerdik , ia pun memanfaatkan kesempatan itu untuk kepentingannya .
" temani saya disini tuan Willan saya tau anda adalah salah satu orang penting dirumah sakit ini " pinta Viona dengan nada yang dibuat sedikit manja pada Fernando , ia menahan Fernando yang akan kembali duduk di kursinya sehingga Fernando tetap berdiri disamping Viona dihadapan semua orang .
" as your wish " jawab Fernando dengan berbunga-bunga , ia merasa kalau Viona sudah jatuh keperangkapnya .
Melihat Fernando berdiri dengan Viona di hadapan semua orang membuat Frank makin terbakar api cemburu dan Viona menyadari itu tapi ia justru makin mendekatkan tubuhnya pada Fernando .
Viona kemudian menjawab semua pertanyaan para petinggi rumah sakit yang ada dihadapannya itu , ia juga menceritakan masa lalunya ketika keluar dari panti asuhan sepeninggal ibu Maria . Viona bahkan harus membuka kartu lamanya kalau ia dulu pernah bekerja di rumah Fernando sebagai pengasuh yang dibenarkan Fernando secara langsung sehingga tuduhan yang mengatakan kalau ia juga terlihat dalam dunia kelam adik-adiknya dipanti berhasil ia sanggah dengan telak .
Setelah berunding akhirnya diputuskan kalau Viona tak ada sangkut paut dengan pekerjaan adik-adiknya sehingga ia dianggap tak bersalah dan namanya dibersihkan dari segala tuduhan miring itu . Mendengar namanya dinyatakan bersih membuat Viona tersenyum lebar dan secara spontan memeluk Fernando tapi dengan cepat juga ia melepaskan pelukannya dari Fernando begitu sadar banyak orang yang memperhatikan mereka .
" maaf tuan " ucap Viona menahan malu .
" its oke dokter , sekali lagi selamat bekerja kembali maafkan kami kalau termakan berita murahan seperti itu " jawab Fernando dengan profesional walau dalam hatinya sangat senang karena bisa dipeluk Viona .
Para dokter dan para petinggi rumah sakit lainnya pun mengucapkan kata maaf yang sama mereka juga berjanji akan mengusut tuntas siapa dalang yang menyebabkan gosip kalau Viona adalah seorang pekerja seks juga . Mendengar hal itu Viona merasa senang karena para staff rumah sakit akan secara resmi membantu membersihkan namanya .
" selamat dokter saya harap anda bisa lebih profesional lagi kedepannya " ucap profesor Frank sambil menggenggam tangan Viona dengan keras .
" ini juga karena bantuan anda prof " jawab Viona mencoba tenang , ia tau Frank sedang marah besar padanya .
" ok silahkan kembali ke pekerjaan anda dok " tambah Fernando cepat sambil menarik tangan Frank yang sedang memegang tangan Viona .
Viona tersenyum melihat tingkah dua orang yang ada dihadapannya , setelah bersalaman dengan semua orang yang ada diruangan itu akhirnya Viona berjalan keluar dari ruang rapat itu .
Saat sampai di sebuah lorong yang tak ada orang Viona berjalan cepat menuju kamar mandi dan dengan cepat membasuh tangannya yang disentuh Fernando dan Frank , ia merasa sudah sangat jijik dengan dua orang itu .
" ibu lindungi anjie " ucap Viona lirih sambil menatap wajahnya melalui kaca , ia tau kalau Frank dan Fernando tak akan semudah itu melepaskan dirinya .
Bersambung