Mengetahui kenyataan bahwa profesor Frank adalah adik dari Fernando membuat Viona menjaga jarak dengan sang profesor muda itu. Viona terlihat menghindar setiap kali sang profesor muda itu berusaha mendekatinya, belum lagi ia juga harus bermain kucing-kucingan dengan orang-orang Fernando yang sudah berjaga tiap ia akan pulang sehingga membuat Viona meminta Andrew untuk menjemputnya.
"Aku lelah," keluh Viona saat duduk di dalam mobil Andrew.
"Sebenarnya ada masalah apa antara kau dan keluarga kaya itu?" tanya Andrew penasaran ketika melihat Viona nampak terengah-engah.
"Entah aku harus mulai cerita dari mana padamu, aku pun bingung," jawab Viona dengan sedih.
"Kalau kau belum siap aku tak akan memaksa mu Vio,"ucap Andrew pelan sambil menyalakan mobilnya meninggalkan rumah sakit.
Andrew merasa kasian pada Viona karena tiap pulang kerja ia harus mengendap-endap seperti seorang pencuri, kadang Viona pun harus menunggu sampai lama dirumah sakit sampai dijemput oleh Andrew.
Viona menundukkan tubuhnya ketika mobil Andrew berpapasan dengan orang-orang Fernando yang berjaga dirumah sakit, Andrew pun dengan cepat menutup kaca mobilnya sehingga tak bisa dilihat dari luar. Dengan kecepatan tinggi mobil Fernando pun melesat meninggalkan rumah sakit menuju komplek apartemen khusus dokter milik rumah sakit dimana Viona bekerja bersama dokter lainnya.
Saat sudah hampir sampai di apartemen Viona meminta diturunkam dekat supermarket dekat apartemen karena ia harus berbelanja beberapa stok makanannya yang sudah habis, Andrew meninggalkan Viona seorang diri karena ia masih ada tugas lain dikantor polisi sehingga membuat Viona tak enak karena merasa mengganggu aktivitas Andrew.
Setelah mobil Andrew menghilang dari pemandangan Viona masuk ke dalam toko dan belanja cukup lama karena sudah hampir satu minggu ia tak berbelanja. Satu jam kemudian Viona keluar dengan membawa satu kantong besar berisi roti dan beberapa macam buah, ia berjalan santai menyusuri jalan setapak menuju apartemen mewah itu. Saat memasukan kode password di pintu apartemennya Viona merasa sedikit janggal ketika melihat posisi dream catcher berwarna ungu yang ia gantung di pintu apartemennya berubah posisi tapi Viona tak ambil pusing lalu masuk kedalam apartemen dengan tipe satu kamar tidur itu.
Viona membuka pintu apartemennya dengan perlahan dan menyalakan lampu diruang tamu yang memang selalu ia matikan tiap pergi berkerja, lalu dengan hati-hati ia meletakkan kantong belanjaan nya di sebuah sofa sebelum ia masukan ke dalam kulkas. Tiba-tiba saja pintu kamarnya terbuka dan membuat Viona kaget hingga menjatuhkan gelas yang ia sedang pegang.
"Kau adalah satu-satunya wanita yang berhasil membuatku menunggu selama ini Vio,"ucap seseorang pelan ketika Viona membuka pintu kamar apartemennya.
"Fernando,"pekik Viona kaget ketika melihat si pemilik suara.
Fernando tersenyum melihat Viona kaget, ia lalu berjalan cepat ke arah Viona karena melihat Viona hampir terjatuh. Dengan sekali tangkap Fernando berhasil meraih tubuh Viona dan ia tarik ke dalam pelukannya tanpa mendapatkan perlawanan dari Viona, Fernando langsung mencium bibir tipis Viona dengan penuh nafsu. Viona yang tak punya persiapan nampak sangat kaget mendapatkan perlakuan seperti itu dari Fernando, ia berusaha memukul dada Fernando dengan kedua tangannya tapi tenaga Fernando lebih kuat dari bayangannya.
Dengan sekali tangkap akhirnya Fernando berhasil mengunci kedua tangan kecil Viona diatas kepalanya dengan hanya menggunakan satu tangan saja, sedang tangan lainnya ia gunakan untuk menyentuh tubuh Viona yang ia kunci dibawah tubuhnya. Viona terlihat berusaha melepaskan diri saat merasakan tangan Fernando mulai membuka kancing bajunya, dengan air mata yang mulai mengalir Viona berteriak memohon ampun pada Fernando.
"Kenapa kau tak berubah sayangku suka masih saja berisik," bisik Fernando pelan sambil terus meremas dua benda sensitif milik Viona dengan gemas dari balik pakaian yang belum ia buka.
"Tolong Tuan hiks hiks, saya mohon jangannn lakukann itu akhh," ucap Viona menangis.
Fernando tak menghiraukan tangisan Viona ia justru makin kegilaan melihat gadis yang ia cari selama 6 tahun itu ketakutan, dengan sekali tarikan ia berhasil mengoyak baju yang Viona pakai hingga menunjukan bukit kembar yang menyembuk indah dari balik kain penutupnya itu.
"Today you are mine," bisik Fernando penuh nafsu ketelinga Viona .
Bersambung