"Anda salah mencari lawan. Kesombongan telah menghancurkan anda. Lain kali jaga omongan. Di atas langit masih ada langit. Rakyat kecil mungkin akan diam ketika anda hina, tapi tidak dengan beliau. Menghina istrinya sama saja menghina Aldebaran. Dia tidak suka dihinakan dan tak pernah menghinakan orang lain. Selamat menikmati masa pensiun," kata Dian menohok meninggalkan Hadi bersama Miko.
Hadi termenung dan menangis histeris. Bara telah memberikan hadiah kecil yang membuat masa depannya suram.
"Bukankah terlalu kejam untuknya?" Tanya Miko membuka obrolan di atas mobil.
"Dia pantas mendapatkannya. Baru saja menjabat sebagai anggota dewan kota sudah sombong dan merendahkan orang lain. Orang seperti Hadi tidak pantas menjadi wakil rakyat. Bukannya menyalurkan aspirasi rakyat ia malah menyalurkan aspirasi arus bawahnya. Dia sangat menjijikkan. Menyewa pelacur pakai uang rakyat. Orang seperti dia tidak akan pernah memperjuangkan rakyat yang ada dia memperjuangkan nasibnya sendiri."