下載應用程式
56.66% Ku Korbankan Cintaku / Chapter 17: Bab 17 Masalah Baru

章節 17: Bab 17 Masalah Baru

Alice pergi menuju ruang cleaning servis. Telihat zahra berjalan mendekatinya berjalan sangat buru buru.

" alice apa kamu tadi berani melawan 2 wanita resek itu" tanya zahra menyentuh pundak alice.

" siapa juga yang suruh cari gara gara sama aku" kata alice dengan santainya.

" haduh alice. Jangan sampai kamu cari gara gara sama dia. Dia itu licik kamu bisa di keluarkan dari sini.semua anak disini anggap wanita itu adalah ketua dari cleaning servis semua menghormati dia. Karena dia bekerja paling lama disini. Matilah kita kalau kamu cari berani sama dia" kata zahra dengan nada paniknya.

Alice menatap zahra ia memegang kedua pundak zahra agar dia bisa merasa tenang " zahra tenang saja gak akan terjadi apa apa selagi aku masih di sini aku akan terus melawan dia aku tidak akan takut pada siapapun selagi aku merasa itu benar.kamu jangan kawatir aku tidak akan dengan mudah di keluarkan dari pekerjaan ini" kata alice tersenyum pada zahra.

Zahra menghela nafas dan tersenyum ke arah alice. " aku percaya sama kamu alice.lebih baik kita menghindar saja dari dia agar tidak menimbulkan masalah baru. Atau kamu dan aku ganti tugas saja aku akan membersihkan pantai 25 dan kamu membersihkan lantai 2.kalau mereka cari masalah lagi sama kamu. Dia pasti akan mengira aku adalah kamu nanti.alice kamu teman aku satu satunya disini semenjak aku datang disini aku baru pertama punya teman seakrab dirimu" kata zahra menyentuh pundak alice. Perlahan ia memeluk alice erat .alice hanya terdiam ia kengerti perasaan zahra. Seakan dia bisa merasakan apa yang di rasakan zahra saat ini.

Di lepaskan pelukan zahra perlahan dengan kedua tangannya memegang bahunya. " zahra tenang saja aku akan tetap bekerja disini gak akan ada yang bisa cari gara gara sama aku. Dan gak usah tukar tempat kerja karena itu akan membahayakanmu mereka pasti akan mencari masalah denganmu. Jangan korbankan dirimu demi aku. Biar aku yang urus semua masalah ini" kata alice dengan nada tenangnya. Ia merasa tak pernah merasa takut dengan semua hal yang mengganggunya.

Terdengar suara tepuk tangan berjalan mendekat ke arah alice dan zahra.

Terlihat 4 orang pegawai cleaning servis lainnya berjalan mendekat ke arah alice dan zahra dengan tatapan sinis mereka.

Alice dan zahra menoleh secara bersamaan mereka terus memandang 4 pegawai itu. Zahra merasa takut di pegang tangan alice erat. Ia sembunyi di belakang punggung alice.

4 pegawai itu terus berjalan tepat berhenti di depan alice yang masih duduk di lantai dengan zahra.

Sisil salah satu pegawai itu membungkukkan badannya dan menyentuh dagu alice dengan tangan kanannya. " benar benar teman yang setia kalian. Kalau kalian gak mau salah satu dari kalian keluar dari pekerjaan biarkan aku yang akan mengeluarkan kalian berdua sekaligus. Tapi kalau kamu gak mau sahabat kamu zahra ini keluar dari pekerjaanya. Maka kamu harus cepat angkat kaki dari sini agar kamu tidak bisa lagi mengganggu pak adrian." Kata sisil meleparkan ke kiri dagu alice. Alice hanya tersenyum sinis melihat tingkah laku mereka. Di usapnya bekas tangan sisil itu dari dagunya.dengan tersenyum sadis menatap sisil.

" apa hakmu menyuruhku keluar dari pekerjaanku,kamu bukan bos disini. Selagi pak adrian tidak menyuruhku keluar dari sini aku gak akan pergi. Jadi kalian gak berhak menyuruhku keluar mengerti" kata alice. Ia  terus tersenyum sinis ke arah para wanita itu. Ia merasa mereka patut untuk di lawan selagi dia benar. Tanpa ragu ia mulai beranjak berdiri di hadapan mereka . Di tatapnya mata sisil dari dekat,Dengan senyum sadisnya.

" dasar kamu wanita kurang ajar beraninya melawan aku" sebuah tangan akan mendarat di pipi alice, tapi alice bisa mencegah tamparan itu dengan tangannya. Ia berani menepis tangan sisil.

Tanpa banyak bicara lagi dia menggandeng tangan zahra dan begegas pergi dari tempat itu, dengan muka yang masih di tekuk menahan emosinya. Sedangkan zahra hanya diam melihat alice dan ke empat wanita itu. Seakan dia tidak berani berbuat apa apa lagi. Dia hanya bisa terdiam ketika melihat ke empat wanita itu.

Suara mereka seakan membuat telinganya terngiang, tak bisa di lupakan.

Keempat wanita itu hanya terdiam dengan tangan mengepal. Ia merasa kalah dengan kata kata alice . Teman sisil yang lain tak bisa terima dengan perbuatan alice pada sisil. Alice berani menolak perintah sisil. Salah satu dari wanita itu ingin pergi mengikuti alice namun sisil mencegah mereka pergi dia punya rencana lain unyuk menjatuhkan sisil. Merke berembuk bersama berbisik tentang rencana yang skan di lakukannya. Saat mereka mulai sepakat dengan semua rencana itu. Terlihat senyum sadisnya dari bibir mereka.

###

" alice kita mau pergi kemana" kata zahra yang masih berjalan di belakangnya. Ia mengikuti setiap langkah alice.

Alice yang gak tahu kemana dia harus pergi ia mulai berfikir secara cepat agar bisa terhindar dari para wanita itu. Ia yang terus berjalan tanpa sadar ia berhenti tepan di depan ruangan pak adrian. Zahra yang mengetahuinya mencoba menyentuh pundah alice. Namun sentuhannya tak sampai di pundaknya di sudah mengetuk pintu ruangan pak adrian.

" apa yang di fikiran alicr aku tidak paham sama sekali jalan fikirannya" ungakap zahra dalam hati memandang ke arah alicr di depannya.

Alice perlahan membuka pintu adrian, pemandangan pertama yang nampak te0at di depannya. Yang membuat langkahnya terhenti seketika. Ia melihat audy duduk di hadapan pak adrian ia duduk di atas meja dengan ke dua tangan memeluk pundak pak adrian. Mereka terus berbicara dan bercanda berdua. Audy dan adrian terlihat sangat akrab membuat alice hanya berdiam diri di depan pintu melihat itu semua.

" sebaiknya kita pergi saja alice" kata zahra. Ia merasa takut melihat itu semua. Ia mengira pak adrian pasti akan marah jika pintunya di buka tanpa persetujuan darinya.

Adrian yang melihat alice di depan pintu ia bergegas berdiri dari tempat duduknya, di tepinya tangan audy dari pundak bidang adrian.

Ia berjalan mendekat ke arah alice yang sudah berada di depan pintu.

Audy yang masih duduk di atas meja ia mulai berdiri melihat ke arah adrian pergi.

Zahra menarik tangan alice untuk segera pergi dari tempat itu.ia merasa akan timbul masalah baru lagi jika dia tetap disana.alice hanya terdiam memandang ke arah adrian.

Lama terdia alice mulai membuka mulutnya " pak adrian maaf menganggu aku akan segera pergi dari sini" .

Belum sempat kakinya melangkah pergi adrian memegang erat tangan alice. Ia mencegannya untuk pergi. Alice menoleh ke arah adrian di tatapnya mata adrian.

" kamu mau kemana, aku dari tadi mencarimu untuk membersihkan ruanganku. Sekalian kamu bisa bersihkan sama teman kamu itu" kata adrian dengan wajah datarnya.ia melepaskan tangan alice dan berbalik pergi menuju meja kerjanya.

Alice yang awalnya sangat senang adrian mencegahnya pergi raut wajahnya berubah menjadi kecewa mendengar kata kata adrian. Bukan kata kata itu yang ua harapkan keluar daru mulut adrian.

Terlihat lagi di depannya pemandangan yang membuat hatinya menciut. Adrian menyentuh lembut pipi audy. Ia menggenggam tangan audy " kamu duduk dulu ya biar alice membersihkan ruangan ini. Atau kamu pergi dulu nanti kembali lagi kesini. Aku gak mau kamu jadi kotor terkena debu disini" adrian menatap audy dan tersenyum padanya.

Audy paham dengan maksud adrian ia menatap ke arah alice yang berdiri dengan membungkukkan kepalanya memandang ke lantai.

Audy kembali menatap adrian dan mencoba tersnyum ke arah adrian. " baiklah sayang aku pergi dulu" audy menyentuh pipi adrian dan bergegas pergi dari ruangan adrian. Setiap langkahnya ia terus menatap ke arah alice. Ia merasa alice menyebabkan ia harus pergi dari ruangan adrian. Namun hatinya tak bisa menyakiti alice.


Load failed, please RETRY

每周推薦票狀態

Rank -- 推薦票 榜單
Stone -- 推薦票

批量訂閱

目錄

顯示選項

背景

EoMt的

大小

章評

寫檢討 閱讀狀態: C17
無法發佈。請再試一次
  • 寫作品質
  • 更新的穩定性
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景

總分 0.0

評論發佈成功! 閱讀更多評論
用推薦票投票
Rank NO.-- 推薦票榜
Stone -- 推薦票
舉報不當內容
錯誤提示

舉報暴力內容

段落註釋

登錄