下載應用程式
13.33% NCT - THE NIGHT UNFOLDS / Chapter 6: Salah Paham

章節 6: Salah Paham

Keesokan harinya, di sekolah...

Bel istirahat sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Yunsoul ada di samping Youngjoo. Ia membantunya memegang nampan makanan di kantin. Youngjoo jadi kesulitan berjalan karena ia masih merasakan sakit pada kakinya yang terkilir.

Mereka berdua memilih duduk di meja yang berada di sudut dinding yang tidak ramai oleh murid-murid lain. Saat akan menyuapkan makanan ke mulutnya. Tiba-tiba Yunsoul terkejut dengan kehadiran Jaehyun dan ketiga temannya, Kun, Winwin, dan Yuta. Mereka berempat duduk di meja yang sama dengan Yunsoul dan Youngjoo. Jaehyun duduk tepat di depan Yunsoul dan Winwin di depan Youngjoo. Yuta dan Kun berada di samping Youngjoo dan Winwin.

Yunsoul dan Youngjoo menatap mereka dengan penuh tanya. Namun, keempat laki-laki berbalik melihat kedua gadis itu dengan datar. "Pergilah, kalian membuat semua orang melihat kami," ujar Yunsoul setelah melihat semua murid di kantin melihat ke arahnya dan Youngjoo.

"Mereka melihat karena mereka semua mempunyai mata." Kun berkomentar dan langsung mendapat tatapan tidak suka dari Youngjoo yang berada di sebelahnya.

"Kami tidak suka jadi pusat perhatian. Oleh karena itu, cepat pindah ke meja lain atau pergi. Kalian tidak berniat makan, kan?"

Memang tidak ada nampan makanan yang dibawa oleh keempatnya karena tidak makan makanan kantin. Jaehyun hanya iseng menemui perempuan yang ditemuinya kemarin malam, Yunsoul. Ia menatap gadis itu yang tidak mempedulikannya dan tetap makan.

"Aku hanya ingin tahu. Apa yang kau lakukan kemarin malam di klub—"

Ucapan Jaehyun terpotong karena Yunsoul tiba-tiba menyuapkan makanan padanya. Makanan manusia. Jaehyun tidak suka itu, tapi ia juga tidak mungkin memuntahkannya sekarang. Terpaksa, Jaehyun menelan tanpa mengunyahnya.

"Hei!" Yunsoul terlihat kesal. Ia tidak mau murid lain mengetahuinya kalau ia datang ke tempat yang belum pantas didatangi oleh pelajar sepertinya. Dengan suara agak dipelankan, Yunsoul balik bertanya, "Lalu kenapa kalian datang ke sana juga?"

"Tempat itu punyaku." Jaehyun menjawab santai. Namun, berhasil membuat Yunsoul terperangah. "Apa?"

"Tidak mungkin. Apa Jaehyun sangat kaya sehingga di usianya seperti ini, ia mempunyai tempat hiburan. Dan untuk apa seorang pelajar sepertinya mempunyai tempat seperti itu?" pertanyaan-pertanyaan itu berkelit dalam pikiran Yunsoul.

"Sudah tahukan kalau tempat itu adalah punyaku. Jadi, wajar kalau aku ingin tahu kenapa kau datang ke tempatku."

"Walaupun tempat itu milikmu. Urusan aku datang ke sana, bukan hal yang harus aku katakan padamu."

Jaehyun tersenyum sebentar. "Benar bukan urusanku. Aku hanya memperingatkanmu. Jangan pergi ke sana lagi. Tempat itu bukan untukmu."

Yunsoul menaruh sendoknya dan menatap Jaehyun. "Aku juga tidak berniat untuk ke tempat seperti itu. Memangnya aku pelajar apa yang datang ke sana?" Yunsoul menyindir Jaehyun dengan kalimat terakhirnya.

"Aku hanya ingin mengatakan itu saja." Jaehyun berdiri dan mengajak teman-temannya pergi.

Sebelum benar-benar pergi, Jaehyun menatap Yunsoul. "Aku benar-benar memperingatkanmu, Yunsoul. Jangan datang lagi, kecuali kau ingin jadi seperti kami," batinnya.

***

Yunsoul berjalan di koridor belakang sekolah sembari sesekali meminum susu kotaknya. Ia melihat empat murid perempuan berjalan berlawanan arah dengannya. Yunsoul pun meminggirkan langkahnya ke dekat sisi tembok. Memberi jalan pada keempat murid perempuan itu yang berjalan sejajar. Dari tatapannya tampak kalau mereka tidak suka pada Yunsoul. Saat berpapasan, Yunsoul mengabaikan pandangan mereka padanya. Ia tidak mau terlibat adu mulut atau apapun itu.

"Kim Yunsoul!"

Mendengar namanya disebut, gadis berambut panjang itu menghentikan langkahnya lalu menoleh, "Kenapa?"

Murid-murid perempuan itu sudah menghadapkan posisinya pada Yunsoul. Kemudian, salah satu dari mereka maju mendekati Yunsoul dan langsung mengambil susu kotak yang sedang dipegangnya. Tanpa rasa bersalah, ia membuang susu kotak itu ke lantai. Sebagian isinya tumpah. Yunsoul tampak menahan emosi dan menatap mereka.

"Kau kesal?" Salah satu dari mereka yang berambut pendek mendorong bahu Yunsoul. "Kami lebih kesal. Kau tahu! Mendekati Jaehyun dan menyuapkan makanan padanya."

Yunsoul teringat kejadian di kantin tadi. Semua orang di sana melihatnya. Mereka salah paham. "Kalau kalian melihatnya dari awal. Bukan aku yang mendekati Jaehyun. Tapi, dia duluan. Dan soal menyuapkan makanan itu. Itu tidak seperti yang kalian pikirkan. Aku sama sekali tidak tertarik padanya."

"Aku tidak mempercayaimu." Salah satu dari mereka menyahut.

"Aku tidak peduli kalian percaya atau tidak," balas Yunsoul. Dia ingin pergi, namun lagi-lagi bahunya didorong kembali.

"Kau sudah membuat kami kesal. Oleh karena itu... kami akan memberimu hadiah."

Yunsoul curiga. Apa yang dikatakan 'hadiah' oleh mereka bukanlah 'hadiah' yang menyenangkan. Dua dari mereka memegang tangan Yunsoul. Membuatnya waspada apa yang akan mereka lakukan selanjutnya. Yunsoul sedikit berontak. Satu dari mereka kini maju mendekat. Tangannya mengulur. Lalu perempuan di sebelahnya memberikan sebuah botol cola yang masih terisi penuh. Perempuan itu membuka tutup botol dan mengulas senyum jahatnya. Yunsoul menduga kalau dia akan menyiramkan minuman itu padanya.

Benar saja.

Perempuan itu menumpahkan minuman itu pada kemeja seragam Yunsoul yang membuat seragam miliknya berwarna cokelat kehitaman.

"Hei!" Yunsoul tidak terima perlakuan mereka. Ia pun melepaskan kasar tangan-tangan yang memegang kedua lengannya. Yunsoul mendekat pada orang yang menyiramkan minuman itu padanya. Ia menatap tajam perempuan itu. "Kalau bukan di sekolah, aku sudah patahkan lenganmu," ucap Yunsoul dalam hatinya.

"Kenapa kau melihatku seperti itu?" Murid perempuan yang ditatap Yunsoul mendorong bahunya. "Kau tidak terima?" Dia kembali mendorong bahu Yunsoul. Dan terus ia lakukan sampai punggung Yunsoul membentur tembok. Yunsoul tidak bergeming ia terus menatap perempuan itu. Orang yang ada di depannya itu sangat kesal karena tatapan Yunsoul. "Kau benar-benar!" Tangan kanannya bersiap menampar wajah Yunsoul.

"HENTIKAN!"

Suara seorang laki-laki menahan aksi murid perempuan itu. Yunsoul dan yang lainnya mengalihkan pandangannya pada sosok laki-laki yang menghampiri mereka.

Murid perempuan yang akan menampar Yunsoul menarik tangannya. Ia mengigit bibir bawahnya. "Taeil, ini tidak seperti yang kau lihat," ucapnya setelah laki-laki bernama Taeil sudah ada di depannya.

"Aku yakin kalian akan menyesal jika tidak pergi sekarang." Taeil menatap keempat perempuan itu yang ketakutan setelah mendengar perkataannya. "Bel masuk sudah berbunyi sejak tadi. Jika kalian tidak pergi sekarang, kalian akan terlambat masuk kelas dan dihukum oleh guru."

"Ah... kau benar. Ayo kita segera pergi," ajak salah satu dari mereka. Mereka pun tergesa-gesa meninggalkan Yunsoul dan Taeil.

***


Load failed, please RETRY

每周推薦票狀態

Rank -- 推薦票 榜單
Stone -- 推薦票

批量訂閱

目錄

顯示選項

背景

EoMt的

大小

章評

寫檢討 閱讀狀態: C6
無法發佈。請再試一次
  • 寫作品質
  • 更新的穩定性
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景

總分 0.0

評論發佈成功! 閱讀更多評論
用推薦票投票
Rank NO.-- 推薦票榜
Stone -- 推薦票
舉報不當內容
錯誤提示

舉報暴力內容

段落註釋

登錄