Masih dalam pelukan Abay, Ardham masuk ke dalam rumah di ikuti Hilman.
" Silahkan duduk Pak Abay, aku akan pergi sebentar ke desa Roya." ucap Hilman sambil mempersilahkan Abay duduk.
Abay menganggukkan kepalanya, sembari duduk di samping Ardham sambil memeluk pundak Ardham.
" Kamu benar-benar sudah melupakan aku Dham? kamu sama sekali tak mengingatku?" tanya Abay menatap dalam ke mata Ardham.
Ardham menatap Abay dengan perasaan bingung, memang nama Abay sepertinya tak asing di telinganya tapi seberapapun Ardham mencoba mengingatnya tetap Ardham tak bisa mengingat apapun.
" Maafkan aku kawan, aku masih belum bisa mengingatmu, tapi aku yakin kita adalah teman baik, aku bisa merasakannya." ucap Ardham dengan tatapan mata bersahabat.
" Syukurlah Dham, kamu masih bisa merasakannya, ingat kamu selalu memanggil namaku Abay." ucap Abay sambil menepuk pundak Ardham.
Malam KK
Happy reading
Eng,..,ING,...Eng
" Ardham,..." panggil Nadine,....
Dasar author tega ya,... kejam suka nyiksa perasaan reader semuanya,....
Hehehehe,..ini bukan tega atau kejam KK
ini melatih hati kk, untuk supaya lebih bersabar menanti seorang Ardham
besok deh di habisin dengan bang Ardhamnya,...
yang makin cinta Ardham jangan lupa ya KK vote serta ulasannya,...
bintang nya jangan dikit KK
tekan bintang nya lengkap 5
Makasih KK, luv u all,...