Hati Nadine mulai gelisah, sejak terakhir Abay menelponnya, sampai sekarang Nadine belum dapat kabar dari Abay lagi.
Sudah beberapa kali Nadine mencoba menelpon Abay, namun tetap tidak bisa di hubungi.
Berkali-kali Nadine mengambil napas panjang, untuk menenangkan hatinya.
Jian yang sedari tadi duduk di hadapannya sama sekali tak di hiraukan Nadine.
" Nad." panggil Jian menatap Nadine dengan seribu pertanyaan.
" Hemmm." jawab Nadine masih dengan kegelisahannya.
" Ada apa, dari tadi kamu nampak gelisah?" tanya Jian penuh perhatian.
" Ji, apa paman Abay ada menelponmu?" tanya Nadine.
" Tidak ada, kenapa?" Jian balik bertanya.
" Paman Abay belum menelponku sama sekali, aku menelponnya juga tidak bisa, ponselnya mati tidak ada nada panggilan." keluh Nadine dengan hati yang was-was.
" Coba aku telpon." ucap Jian, kemudian mengambil ponselnya dari kantong dan menelpon Abay.
Siang KK,..
happy reading
Karena vote udah 30 ke atas , sesuai janji aku up lagi y KK,..
untuk chapter selanjutnya
" Sekilas bayangan di kota Z " di mana Ardham melihat Nadine ,...saat itu juga hati Ardham terjatuh ,....
Akan aku up sore hari, jika ada 10 review di hari ini ya KK,...
luv u KK