下載應用程式
4.68% MY UNCLE, MY HUSBAND / Chapter 34: TANPA MU AKU TAK BERARTI

章節 34: TANPA MU AKU TAK BERARTI

Tiga hari di rumah sakit, menjadikan Ardham seperti bayi tua. Nadine yang tergolong masih sangat muda tidak menjadikan dirinya merasa repot, dengan telaten dan bersabar hati, apa yang di inginkan Ardham selalu di turutinya. Minta ini, minta itu,..termasuk tidak boleh dekat-dekat sama Marvin, bahkan sama Abay temannya yang sudah mempunyai istri dan anak.

Sungguh benar-benar sangat posesif sekali, beda dengan Ardham yang dulu, yang angkuh dan terlihat sangat arrogant.

" Nad,.." jika nanti Abay datang bilang untuk ke tempat administrasi, aku mau pulang hari ini,.." ada sesuatu yang harus ku selesaikan dengan cepat,..." ucap Ardham duduk di ranjangnya sambil mempelajari berkas dari Abay, soal bukti kecelekaan yang terjadi pada dirinya.

Orang yang menabraknya sudah di tangan anak buah Abay. Saat ini mereka menginterogasi orang itu yang ternyata memang orang suruhan, tapi masih belum mengaku siapa yang menyuruhnya. Keberadaan Notaris Tuan Yang juga mulai ada titik terang, jika Tuan Yang berada di naungannya nanti, mungkin masalah warisan Arsen akan cepat selesai, tinggal membongkar kejahatan Robet dalam pembunuhan Arsen dan Kayla, juga percobaan pembunuhan pada Marvin dan pada dirinya.

" Ardham,...aku tahu,...kamu tidak ingin aku mengetahui masalah yang sebenarnya terjadi, tapi aku sangat menguatirkan dirimu,...kamu harus selalu berhati-hati ya.," ucap Nadine penuh perhatian.

Hati Ardham yang gundah dengan masalah yang ada, seperti tersiram air yang begitu mendinginkannya.

Dengan tatapan lembut Ardham menangkup wajah Nadine yang begitu sangat cantik.

" Nad,...maafkan aku, aku tidak pernah menutupi apapun darimu,...kecuali yang satu ini,...saat waktunya tepat, aku pasti akan menceritakannya padamu.." ini semua ku lakukan untuk kebaikanmu,...aku tidak mau terjadi sesuatu padamu,...kamu percaya padaku kan Nad,...,?" tatap Ardham lembut menatap beningnya kedua mata Nadine.

Nadine tersenyum, sedikit bergeser maju, Nadine mengecup pipi kiri Ardham.

" Aku selalu percaya padamu sayang,..." ucap Nadine dengan suara lirih, seakan menarik gelora seorang Ardham.

" Katakan sekali lagi Nad,...panggil aku sayang,..." terdengar sangat manis di telinga,." pinta Ardham dengan mata sayunya.

Melihat mata sayu Ardham, Nadine sedikit menjauh saat tangan kokoh Ardham menarik pinggangnya dekat ke tubuh Ardham.

" Emmmmm,...aku tidak mau mengulanginya, jika mata sayumu itu masih menatapku...." ucap Nadine sambil menutup mata Ardham dengan tangan kirinya.

" Ada apa dengan mataku Nad,...apa kamu merasa terganggu hem...?" bisik Ardham lembut di telinga Nadine, seraya menurunkan tangan Nadine yang menutup matanya.

" Sudah Dham,....ayo lah,...mata kamu mulai nakal tahu,..." cicit Nadine, mencubit pipi Ardham gemas. Ardham tertawa terkekeh....

" Aku tahu,...sebenarnya kamu tidak tahan kan Nad,....mengakulah,.,." ucap Ardham dengan senyum manisnya .

Ardham mengambil berkas-berkasnya menaruhnya di atas nakas. Tubuh Ardham maju mendekati Nadine yang bergeser mundur ke pinggir ranjang.

" Apa yang akan kau lakukan,..." sahut Nadine, menutup bibirnya dengan kedua tangannya.

Ardham tertawa, melihat Nadine gadis kecilnya yang masih malu jika Ardham merayunya.

" Aku tidak melakukan apa-apa Nad,...aku hanya menggodamu sayang,." kemarilah peri kecilku,." tangan Ardham terentang.

Dengan sedikit ragu, Nadine beringsut mendekat. Karena melihat keseriusan di wajah Ardham Nadine pun masuk dalam rengkuhan hangat Ardham.

" Apakah kamu takut padaku Nad,...?" tanya Ardham terlihat sedih.

Nadine menggeleng cepat. Ardham pasti salah paham dengan sikapnya.

" Kenapa aku harus takut padamu Dham,...?" aku sama sekali tidak takut padamu,.." Nadine mengusap pipi Ardham penuh kasih.

" Kalau kau tidak takut padaku, kenapa tadi kamu menjauh dariku,...?"

" Aku tidak menjauh darimu sayang, kamu salah paham dengan sikapku tadi,.." senyum Nadine, " Kamu tahu Dham,..aku tidak bisa menahan diriku, jika melihat mata sayumu itu,...aku takut dengan diriku sendiri,.. aku takut aku tidak bisa menjaga diriku Dham,...." jelas Nadine serius.

Ardham semakin merengkuh tubuh Nadine. Dirinya sangat bangga akan pribadi Nadine yang mempunyai prinsip dan mempunyai batasan dalam suatu hubungan.

" Aku berjanji padamu Nad,...aku akan selalu menjagamu, menjaga kehormatanmu,...jujur aku sangat bahagia bisa memilikimu Nad,...dulu kamu peri kecilku yang manja, sekarang kamu menjadi kekasihku yang begitu sangat dewasa, aku bangga padamu Nadine Aisyell,.."

Mata Nadine berkaca-kaca mendengar ucapan Ardham.

Tak pernah terbesit, jika dirinya bisa mencintai Ardham, seseorang yang telah merawatnya sedari kecil, yang selalu menyayanginya dan memanjakannya.

" Aku juga bahagia bisa memilikimu Dham,..dan aku bangga padamu karena telah merawatku, memberikan kasih sayang yang tak pernah aku dapatkan lagi dari orang tuaku,.." kamu tahu Dham,....Tanpamu aku tak berarti apa-apa,...aku tidak akan bisa seperti sekarang, yang berdiri di sini di hadapanmu,..." isak kecil Nadine menatap Ardham penuh cinta.

" Aku juga Nad,....tanpamu,...aku juga tak berarti apa-apa,....tak bisa seperti sekarang, karenamulah aku bisa sukses dan bisa bertahan sampai sekarang, Kita berdua akan saling melengkapi Nad,..dan ku harap kamu bisa lebih bersabar dengan sikapku yang kadang terlalu posesif padamu,..." ucap Ardham sedikit malu dengan sikap posesifnya selama ini.

" Aku senang kok Dham dengan keposesifan kamu, itu berarti kamu sangat mencintaiku,..." sahut Nadine.

" Syukurlah Nad, kalau kamu tahu aku sangat mencintaimu,.." hati Ardham terasa lega.

" Drrrrrrttttttt,....drrrrrttttt,....ponsel Ardham bergetar di atas meja.

" Nad,...bisa ambilkan ponselku sayang,.." ucap Ardham sambil merebahkan tubuhnya yang terasa kaku.

" Ini Dham,...." Nadine menyerahkan ponsel ke tangan Ardham. Ardham menerima panggilan tersebut saat melihat nama Abay yang menelponnya.

" Ada apa Bay...? "

" Kamu bisa pulang hari ini, aku sudah mengurus administrasinya tadi pagi, maaf aku tadi tidak menemuimu,.." karena aku dapat panggilan dari atasanku,.."

" Ya tidak apa-apa,.."

" Oh ya Dham,..ternyata benar, orang yang menabrakmu adalah suruhan Robet,..."dia sudah mengaku barusan, sebenarnya targetnya bukan kamu tapi Nadine,,.."

" Ya, aku sudah tahu,...aku sudah curiga saay mobil itu jalan saat Nadine menyebrang,.."

Kecil suara Ardham kuatir Nadine mendengar.

" Sekarang kita bagaimana,...?"

" Kamu sembunyikan orang itu, saat tiba waktunya kita bisa menjadikannya saksi,.."

" Oke,.."

" Oh ya Bay,...siapkan berkasnya serta bukti rekaman copy nya,...setelah semua beres buat jadwal agar aku bisa menemui Robet.

" Apa maksudmu Dham,...apa kamu langsung menantangnya,..?"

" Tidak ada jalan lain Bay,...aku tidak mau masalah ini berlarut-larut,..." aku harus menemuinya dan menekannya,.. untuk menariknya kepermukaan, agar semua orang tahu siapa sebenarnya dia,.."

" Okelah kalau itu menurutmu jalan yang terbaik, segera aku siapkan semuanya Dham,.."

" Bay,.." jangan lupa bawa pistolku sekalian,.."

" Siap Dham,..."

Ardham mematikan ponselnya, seraya mengambil nafas panjang.

Di lihatnya Nadine berdiri di hadapannya menatapnya dengan tatapan yang tajam.

" Bisa kamu jelaskan Dham kenapa kamu harus membawa pistol,...?"


創作者的想法
NicksCart NicksCart

Happy reading kk

Sekedar info aja ya kk dari Author

Selain Author punya cerita My Uncle, My husband, Author juga punya cerita lain siapa tahu kk minat baca,...

The Beloved One

The Dark love of the Abimanyu

Beauty and the beast

Falling In Love

menurut author sih lumayan bagus dan menyentuh. hehehhe

silahkan mampir ya kk,..

Mksh kk luv u all

Load failed, please RETRY

禮物

禮品 -- 收到的禮物

    每周推薦票狀態

    Rank -- 推薦票 榜單
    Stone -- 推薦票

    批量訂閱

    目錄

    顯示選項

    背景

    EoMt的

    大小

    章評

    寫檢討 閱讀狀態: C34
    無法發佈。請再試一次
    • 寫作品質
    • 更新的穩定性
    • 故事發展
    • 人物形象設計
    • 世界背景

    總分 0.0

    評論發佈成功! 閱讀更多評論
    用推薦票投票
    Rank NO.-- 推薦票榜
    Stone -- 推薦票
    舉報不當內容
    錯誤提示

    舉報暴力內容

    段落註釋

    登錄