Park Chunghee masih terus menangis, dan sesekali mengusap air matanya yang tak henti-hentinya bergulir.
Melihat Park Chunghee masih menunjukkan rasa enggan di wajahnya, Lee Donghae menghela napas pelan. Ia lalu menggosok kepala Park Chunghee sekali lagi dan tersenyum, "Jangan khawatirkan aku, oke? Aku akan baik-baik saja di sini. Sejak kecil aku sudah beberapa kali dihukum oleh ayahku karena terlalu nakal. Ini tidak ada apa-apanya daripada harus dicambuk di tangan berulang kali."
"Tapi, keadaannya berbeda... sekarang..."
Tidak mengherankan, Lee Donghae selalu tahu cara terbaik untuk membungkam Park Chunghee dan itu telah menjadi rahasianya.
Park Chunghee menjadi sangat gugup.
Orang ini selalu menciumnya terlepas dari situasinya, bahkan jeruji sel bukan lagi penghalang baginya.