"Kamu itu egois, Mut! Kamu hanya berfikir bagaimana nanti orang-orang akan bersikap kepadamu kalau tahu kamu istri seorang Presdir, bagaimana caranya kamu mendapatkan posisi itu dan lain-lainnya. Kamu pernah tidak bertanya pada Pak Bian, bagaimana perasaannya setiap melihat kamu dibully? Dan setiap kebijaksanaan yang dia keluarkan untuk melindungimu akan membuat orang yang tidak bersalah menjadi korban!" Harti terlihat begitu emosi.
Mumut menghela nafas panjang, wajahnya seperti memikirkan sesuatu.
Melihat Mumut masih diam, Harti kembali menceramahinya. "Aku tahu, kamu ingin mendapatkan jabatan karena kemampuanmu sendiri bukan karena ada orang kuat di belakangmu. tapi itu menjadi tidak mungkin ketika kamu adalah istri Presdir. aku yakin suamimu tidak akan tinggal diam dia akan membantumu mendapatkan posisi yang terbaik. Kalau kamu tidak nyaman dengan itu, kamu tinggal tunjukkan kemampuanmu kalau kamu memang mampu menduduki jabatan itu!"