下載應用程式
37.93% YangTerpilih (YTP) / Chapter 22: Cemburu Menguras Hati

章節 22: Cemburu Menguras Hati

'Kamu lihat itu sayang? kamu pasti melihatnya, semoga dia berbahagia begitupun kamu di sana nang' batin umi bermonolog sendiri.

Acara tersebut di lanjutkan dengan makan-makan dan foto bersama. Malam itu Yumna resmi menerima lamaran Arsya.

🔹🔹🔹

Rencananya pernikahan mereka akan di adakan 6 bulan lagi. Setelah malam itu mereka kembali ke dunia masing-masing. Arsya dan pasien-pasiennya, Yumna dan karyawan-karyawannya, Raffli dan tugasnya, mama papa ke Yogyakarta, dan Salsa dengan kuliahnya.

Yumna kembali ke hiruk pikuk bising kliennya, pikirannya menjadi kacau dan tidak fokus. Ini sudah bulan ke tiga setelah hari lamaran. Mereka sudah mulai mempersiapkan kebutuhan untuk pernikahannya. Mulai dari rias pengantin, gedung, catering, souvenir dan persiapan lainnya. Sebenarnya Yumna ingin secara sederhana karena keadaan keuangannya sedang terpuruk dan berfikir lebih baik ditabung untuk kebutuhan ke depan, tapi mama Arsya yang mempersiapkan biayanya. Yumna dan Arsya hanya tinggal memilih sesuai dengan konsep mereka.

Tiga bulan sudah berlalu, persiapan pernikahan sudah hampir 70%. Dalam tiga bulan ini Yumna sering pulang ke Malang untuk persiapan pernikahannya.

"Kamu tidak lelah nduk, bolak-balik ke Surabaya? katanya mau resign?" tanya bunda yang tak tega melihat anak bungsunya bolak-balik Surabaya-Malang

"Tidak apa-apa bund, Tata bisa kok. Nanti resign kalau mendekati hari H bund, kalau sekarang kan sayang gajinya bisa buat tabungan"

"Kamu memang anak kesayangan bunda, selalu memikirkan masa depan. Hiduplah yang sederhana ya nduk, meskipun nanti kamu berada jangan pernah tinggi hati"

"Nggeh bunda" muaaach. Yumna mencium pipi bunda sambil memeluknya dengan erat.

Pagi-pagi Yumna sudah ke pasar dan sibuk di dapur. Memasak makanan kesukaan Arsya. Sambil bersenandung bahagia, Yumna menyelesaikan masakannya. Bunda tersenyum bahagia mendapati putrinya yang selama ini terlihat murung, tampak ceria.

"Alhamdulillah Ya Allah, engkau memberinya kekuatan dan hamba mohon limpahkanlah kebahagiaan untuknya" batin bunda sambil tersenyum melihat keceriaan Yumna

Yumna segera bersiap untuk pergi ke RS tempat Arsya bekerja. Dengan memakai skirt putih dan atasan coklat tua serta outer senada mocca Sepatu tinggi kurang dari 5 cm kerudung mocca dan tas maroon menambah penampilan Yumna terlihat rapi. Yumna berpamitan dengan bunda dan pergi ke sana dengan membawa Jezzy (Mobil kesayangannya Jazz yang berwarna merah).

Tidak berselang lama Yumna sudah berada di RS tersebut. Dia berjalan ke meja resepsionis untuk memastikan Arsya ada di ruangannya. Meskipun jabatan di RS tersebut sudah di bilang tinggi, sebagai calon istrinya dia tetap mematuhi peraturan dan sikap sopan santun.

"Mba, dokter Bayu ada di ruangannya?"

"Iya ada mba, tapi sedang ada tamu. Mba ada kepentingan? silahkan tunggu di sini mba nanti saya kabari lagi"

"Oh begitu ya mba? ya sudah" Yumna menurut dan duduk di ruang tunggu. Tiga puluh menit kemudian, ada seorang wanita yang tidak asing bagi Yumna dari arah ruang Arsya.

"Hm siapa dia?"

Yumna menarik nafas lelah menunggu tamu Arsya yang tak kunjung selesai.

"Mungkin tamu penting" gumam Yumna dan berjalan keluar. Yumna pulang tanpa bertemu dengan Arsya, dan menahan rindunya. Keesokan harinya Yumna kembali ke RS tersebut, lagi-lagi Arsya tengah sibuk dan ada tamu. Yumna hampir melangkahkan kaki keluar dan pandangannya tertuju pada dua sosok di depannya. Arsya sedang mengusap lembut air mata wanita itu dan memeluknya. Wanita dengan rambut lurus panjang dan badan tinggi dan ramping. Ya begitulah yang Yumna lihat dari mata kepalanya. Dalam hati Yumna tentu saja kecewa. Sengaja kepulangannya kali ini ia rahasiakan agar memberi kejutan pada Arsya, namun nyatanya dia yang terkejut dengan kejadian itu.

"Tenang ta, kamu harus tenang" Yumna berbicara sendiri dan mengusap air matanya yang memerah.

"Mba, saya titip ini ya tolong berikan saja sama dokter Bayu Arsya Wijaya" Yumna menitipkan masakannya dan berlari keluar dengan berurai air mata. Dia membuka mobilnya dan menangis di balik kemudi sambil tertunduk menenggelamkan wajahnya.

"Ya Allah cobaan apalagi ini? kenapa mas? harusnya ketika kamu tidak yakin denganku jangan kamu dekati aku !! dan sekarang menjelang pernikahan kita, kamu justru mau meninggalkanku? hahaa harusnya aku tidak percaya pada kamu"

"Pernikahan? hh bulshit dengan itu semua. Aku lelah ya Allah. Dulu engkau ambil mas Dicky dengan tak terduga, sekarang apakah aku harus gagal lagi mengarungi bahtera pernikahan?" sambil berderai air matanya.

Yumna mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi

**

Arsya mengantarkan wanita itu keluar, tiba-tiba resepsionis yang di depan memanggilnya dan memberikan titipan dari Yumna.

"Sekarang di mana mba orangnya? kok tidak masuk" Arsya tersenyum bahagia membawa masakan Yumna yang sudah di nantikan.

"Maaf dok, tadi sudah menunggu dan mba nya langsung pergi buru-buru" jawab rosa resepsionis yang berjagan didepan

"Ya sudah makasih ya mba"

Arsya langsung masuk ke ruangannya dan membuka masakan Yumna. Tentu saja dia sangat bahagia melihat masakan Yumna dan makanan kesukaannya.

Asya 💌 : "Makasih ya sayang masakannya, kok nggak masuk? pulang nggak kabarin Aa?"

Yumna hanya melihat dan ketika nama Arsya muncul tidak mau membacanya. Karena merasa ada yang aneh dan lama tak membalas pesan Arsya menelepon Yumna. Yumna juga tidak ingin mengangkat teleponnya, dia membiarkan beberapa saat sebelum akhirnya memustuskan untuk mengangkat.

Dengan wajah sumringah Arsya berbicara panjang lebar, setelah menyadari ada yang aneh dengan sikap Yumna dia terdiam untuk berfikir.

"Kamu kenapa sayang, kok dari tadi diam saja?"

"Nggak papa mas" menjawab dengan singkatnya.

"Pasti ada yang tidak beres, kenapa? sakit?"

"Tidak mas. Yumna hanya lelah, hanya butuh istirahat nanti juga sembuh" dengan suara yang bergetar. Ya suara habis menangis sesenggukan seorang diri.

"Tidak biasanya, ayo angkat vc mas mau lihat"

Melihat ada yang tidak beres dengan sikap Yumna dia segera video call. Benar saja Arsya mendapati wajah Yumna pucat dan mata sembab. Arsya segera mengakhiri dan menuju lokasi Yumna saat ini.

Beberapa saat kemudian Arsya sampai di lokasi dan benar menemui Yumna yang dengan mata sembab serta wajah pucat.

"Sayang, kamu kenapa? sakit? ke RS kenapa nggak ketemu aku dulu tadi?"

"Tidak apa-apa mas, Yumna sedikit lelah saja. Yumna hanya lewat saja terus mampir. Takut mengganggu mas, mungkin mas ada tamu penting"

Arsya tampak berfikir, tidak tahu apa yang di maksud Yumna.

"Mana mungkin hanya mampir, kamu sengaja masak buat mas kan? lalu kenapa tidak kasih tahu mas?"

Yumna hanya diam membisu, membuat Arsya tampak semakin bingung dengan sikap Arsya.

"Ya sudah, mas antar pulang ya ! "

Yumna hanya diam menggangguk membiarkan Arsya mengantarnya pulang. Di tempat lain, wanita itu sedang khawatir karena Arsya tidak bisa di hubungi.

"Duh Arsya kemana ya?" wanita itu berdecak kesal karena menghubungi nomor Arsya yang tidak aktif.


創作者的想法
Lail88 Lail88

Siapa wanita itu? apa hubungannya dengan Arsya? Seseorang di masa lalu Arsya? atau orang yang baru dia kenal?

Hmm sudah pasti lah ya sebagai Tata (Yumna) bakal cemburu, kekasihnya menghapus air mata wanita lain sambil memeluknya di depan matanya sendiri?

Bagaimana kisah selanjutnya? penasaran? kasih komen, like dan stone nya dong shay buat evaluasi penulis ?? ?

Load failed, please RETRY

每周推薦票狀態

Rank -- 推薦票 榜單
Stone -- 推薦票

批量訂閱

目錄

顯示選項

背景

EoMt的

大小

章評

寫檢討 閱讀狀態: C22
無法發佈。請再試一次
  • 寫作品質
  • 更新的穩定性
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景

總分 0.0

評論發佈成功! 閱讀更多評論
用推薦票投票
Rank NO.-- 推薦票榜
Stone -- 推薦票
舉報不當內容
錯誤提示

舉報暴力內容

段落註釋

登錄