下載應用程式
75.83% Kannoya Academy / Chapter 341: Lava?

章節 341: Lava?

Ermin berusaha untuk membangunkan Asuka, tetapi Asuka tetap tidak sadar diri.

"Sepertinya ia terlukai.." pikir Ermin.

.

.

"Ice soul." Kata Ermin.

Udara dingin mulai menyelimuti di sekitar mereka.

Ermin merentangkan tangannya kepada Asuka.

"Froze." Kata Ermin.

Udara dingin mulai menyelimuti tubuh Asuka.

"Apakah ini membantu?" Pikir Ermin.

.

.

"Udaranya menghangat?" Pikir Ermin.

.

.

Makin lama, udara di sekitar mereka menjadi semakin panas.

"Panas.." pikir Ermin sambil menarik kerah bajunya.

.

.

"Selamat pagi."

Ermin melihat ke arah depannya, tampaklah seorang lelaki dengan... ular? Naga? Cacing? Apa itu?

"Aneh sekali.." pikir Ermin.

"Namaku adalah Yogan. Senang berkenalan denganmu."

"Sepertinya dia normal.... tetapi.... yang berada di sampingnya tampak tidak normal... apa itu? Ular? Tetapi.... ia tidak memiliki mata..." pikir Ermin.

"Yaah.. kasar sekali.. aku sudah memperkenalkan diriku, kamu tidak mau berkenalan denganku."

Lelaki itu menunjukkan ekspresi kecewa.

"Dia lengah? Atau ini jebakan?" Pikir Ermin.

Ermin meletakkan Asuka di atas tanah.

"Froze." Kata Ermin.

Tubuh Asuka diselimuti oleh es dingin.

Lelaki itu tersenyum.

"Menarik.... panas melawan dingin..." kata Yogan, lelaki itu.

Ermin hanya diam saja sambil berpikir.

.

.

.

Yogan mengarahkan tangannya kepada Ermin,

"Bunuh dia." Kata Yogan.

Benda aneh itu segera menerjang ke arah Ermin. Ermin melompat untuk menghindar, tetapi rupanya benda itu dapat berubah wujud sesuka hati. Dari punggung benda itu, ada beberapa bagian benda itu yang menerjang ke arah Ermin dan mengenai perutnya.

"Panas sekali.." pikir Ermin.

Ermin segera melompat menghindar lagi, tetapi benda itu berubah lagi dan mengenai punggungnya.

"Panas... lagi..... panas... " Pikir Ermin.

Yogan tersenyum,

"Begitu... kamu benar-benar asing dengan sihir ini ya? Yah... memang sihir ini aneh, kuakui itu. Aku akan memberi penjelasan sedikit. Ini adalah lahar... atau magma... atau lava.... aku tidak tahu perbedaannya. Tetapi.... aku bisa mengubah bentuknya kapanpun dan bagaimanapun bentuknya sesuka hatiku." Kata Yogan.

Lava itu, yang sebelumnya berbentuk panjang, sekarang memecah seperti ranting-ranting tumbuhan. Mereka semua menerjang ke arah Ermin.

"Berarti tidak ada kata menghindar...." pikir Ermin.

"Froze!" Kata Ermin.

Ia menghentakkan kaki kanannya ke atas tanah, permukaan tanah menjadi beku dan gunungan-gunungan es muncul. Tetapi lava itu melelehkan semuanya.

Yogan tertawa, ia memerintahkan lava itu untuk terus memecahkan diri dan menerjang ke arah Ermin secara bersamaan.

"Ice barrier!" Kata Ermin.

Sebuah perisai es melingkupi dirinya.

"Bagaimana cara melawan lava?" Pikir Ermin.

Ermin melihat keadaan perut dan punggungnya.

"Sepertinya parah..." pikir Ermin.

Ermin memejamkan kedua matanya.

"Aku bisa menggunakan sihir api... tetapi tidak akan ada perubahan, hanya ada seri, karena dia pasti tahan panas, begitu juga denganku... apalagi jika aku kehabisan stamina sebelum menyelamatkan seseorang yang aku lupa siapa dia... tetapi aku merasa bahwa ia sangat penting." Pikir Ermin.

.

.

".... mengapa aku begini?" Pikir Ermin.

"Bukannya teman-teman juga sedang berjuang... masakah hanya aku yang bersantai-santai?" Pikir Ermin.

Ermin membuka kedua matanya. Dilihatnya bahwa perisainya sudah retak.

"Mungkin.... ini bisa." Pikir Ermin.

"Elemen yang sangat jarang aku gunakan.." pikir Ermin.

.

.

.

Lava itu sudah menembus perisai Ermin.

Yogan tertawa,

"Bos akan senang!" Kata Yogan sambil tertawa, karena semua ranting-ranting lava yang ia buat sudah menerjang semuanya kepada Ermin.

.

.

"Dia pasti sudah mati, tidak mungkin jika ia hidup.." pikir Yogan.

.

.

.

Sebuah 'laze' tercipta.

"Apa itu?" Tanya Yogan di dalam hatinya.

"Setindaknya... mungkin... ini bisa." Pikir Ermin.

Air mulai membanjiri sekitarnya. Air itu sangat panas.

Ermin melihat ke arah Asuka.

"Kalau begitu..." pikir Ermin.

Tangan kiri Ermin menjadi dingin.

Ermin mengayunkan tangan kirinya ke atas, sebuah gunungan es yang kuat mengangkat tubuh Asuka dan melingkupinya.

"Baru kali ini aku memakai dua elemen sekaligus." Pikir Ermin.

"Lalu..." kata Ermin.

Ermin mengayunkan tangan kirinya lagi, tangan kirinya sudah tidak dingin lagi. Tanah-tanah keras melapisi es yang mengangkat Asuka.

Di sekitar lava milik Yogan, terdapat gumpalan-gumpalan pasir hitam yang tercipta.

Ermin menatap Yogan dengan tajam.

"Begitu... kamu ternyata masih peduli dengan teman lemahmu itu ya?" Tanya Yogan.

Ermin hanya diam saja.

"Yaah... membosankan sekali..." kata Yogan.

Mereka berdua saling berhadapan.

"Semoga... aku bisa....." Pikir Ermin.

Ermin menutup kedua matanya, lalu ia menggeleng.

"Aku pasti bisa." Pikir Ermin.


Load failed, please RETRY

每周推薦票狀態

Rank -- 推薦票 榜單
Stone -- 推薦票

批量訂閱

目錄

顯示選項

背景

EoMt的

大小

章評

寫檢討 閱讀狀態: C341
無法發佈。請再試一次
  • 寫作品質
  • 更新的穩定性
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景

總分 0.0

評論發佈成功! 閱讀更多評論
用推薦票投票
Rank NO.-- 推薦票榜
Stone -- 推薦票
舉報不當內容
錯誤提示

舉報暴力內容

段落註釋

登錄