"Mari kuta sambut, Junko Masuyo dari sekolah Kazumi Kyoko." Kata Zen.
Junko naik ke atas panggung, pakaiannya tidak begitu mewah. Ia membawa sebuah gitar. Kursi sudah disediakan di atas panggung.
Awalnya, Junko membungkuk dahulu. Yukina dan semua teman-temannya dan juga Night Hero dan Sun Hero sudah duduk di bangku penonton lagi.
Junko melihat ke arah Denzel, dan kebetulan Denzel melihat ke arah Junko juga.
Junko tersenyum.
Denzel membalas tersenyum juga.
Night Hero berbisik kepada Denzel,
"Itu pacarmu ya?"
Denzel terkejut dengan mukanya yang merah. Ia berkata, "S-Siapa yang bilang?!"
.
.
Junko duduk di atas kursi, membawa gitarnya. Mikrofon juga sudah disiapkan. Ia mengeset semuanya dahulu.
Lalu ia mulai bernyanyi dengan suara yang sangat indah sambil memainkan gitarnya.
.
.
"Suaranya indah sekali!"
"Keren!"
" Ia menyanyikannya dengan tulus!"
Memang benar, lagu ini disampaikan untuk seseorang, dan kita sudah tahu siapa itu.
.
.
"Romantis sekali, Junko!" Kata Kurosa.
Denzel hanya mengangguk-angguk.
Suara Junko terdengar sangat indah yang diiringi dengan permainan gitarnya yang luar biasa.
Beberapa kali Junko mengalihkan pandangannya dari gitarnya kepada Denzel.
Semua penonton mulai melihat ke arah Denzel.
Denzel tidak mengetahuinya... sayang sekali...
Lalu, Sun Hero mulai menyenggol pundak Denzel.
"Eh? Apa apa?" Tanya Denzel.
"Dia menyanyikannya untukmu lho! Sungguh cinta yang luar biasa!" Kata Sun Hero.
"Eh? Apa sih?" Tanya Denzel dengan muka yang memerah.
Lalu Night Hero berkata, "benar-benar pacarnya."
"Eeh? Sudah kubilang, aku bukan pacarnya!" Kata Denzel, mukanya masih memerah.
Asuka menyenggol pundak Denzel,
"Lain kali kamu harus merespon perasaan Junko, kamu tidak membencinya kan?" Kata Asuka.
"HEEEH?!" Kejut Denzel.
.
.
Junko masih menyanyi.
.
.
"Romantis sekali Junko.." kata Yukina.
"Mungkin suatu saat kamu juga harus menyanyikan sebuah lagu untuk seseorang yang kamu cintai, Yukina." Kata Ardolph.
"Benar juga ya.." kata Yukina.
Yukina merasa aneh, ia merasa bahwa ia mulai berdebar-debar lagi.
"Eh? Ada apa Yukina?" Tanya Ardolph, ia mendekati Yukina.
"A-A... j-jantungku berdebar makin cepat!" Pikir Yukina yang mulai panik.
"Yukina?" Tanya Ardolph di sebelahnya.
Muka Yukina merah.
"A-A... tidak.. mengapa penyakit ini datang lagi?" Tanya Yukina dalam hati. Lalu Yukina melarikan diri lagi.
.
.
Akhirnya Junko selesai. Ia berdiri dan membungkukkan badan di panggung. Semua orang memberikan tepuk tangan yang sangat meriah.