下載應用程式
3.84% Petualangan sang Legendary Commando / Chapter 2: Chapter 2 Good Bye and The Arrival (part 1)

章節 2: Chapter 2 Good Bye and The Arrival (part 1)

Tidak terasa sudah memasuki hari senin, Vergil dan semua saudara-saudarinya beraktifitas seperti biasa. Vergil setiap pagi bangun lebih awal untuk mandi lalu menyiapakan sarapan. Kakek mereka yang selalu datang 1 tahun sekali selalu membawa perlengkapan sekolah, kali ini datang untuk memboyong mereka kembali ke ibu kota dari kainaldia. Vergil selalu teringat cerita betapa megahnya ibu kota, bahkan dia mendengar bahwa disana selalu ada kejutan baru. "Sarapan sudah siap, ayo bangun dan…" Kata vergil sambil masuk ke kamar Shadow dan melihat Shadow yang sudah terbangun. " Tidak perlu berteriak seperti itu juga kali…." Balas Shadow dengan santai, "Tidak biasanya kau bangun sepagi ini, ada apa?" Tanya Vergil, "Kau tahu sendiri kan? Biasanya aku kalau kepikiran sesuatu tidak bisa tidur." Kata shadow. "kau pasti kepikiran masalah surat kemarin kan? Tenang saja, kau tahu kakek kan." Kata vergil, "Sudah sana mandi, sebelum kamar mandi diisi Dante.". "Baiklah…" jawab Shadow sambil membawa bajunya ke kamar mandi. Shadow Village memang desa yang cukup jauh dari ibu kota Kainaldia Empire yang bernama Capital Linz City.walaupun begitu, kehidupan di desa ini sangat nyaman dan tidak pernah ada masalah berat yang timbul, semua masalah diselesaikan dengan bekerja sama. Vergil menyiapkan sarapan di meja makan seperti biasa dan sarapan bersama semua saudara-saudarinya seperti biasa. Sepanjang perjalanan ke sekolah Vergil selalu berpikir kapan sang kakek tiba atau apa yang akan terjadi disaat sang kakek tiba, karena festival musim panen akan segera tiba. Setiba di sekolah, vergil mengikuti pelajaran pagi seperti biasa dan melewati jam sekolah seperti biasa. Pada pukul 10 pagi, vergil sedang lewat di lorong sekolah untuk menuju perpustakaan sekolah. Pada sebuah koridor, dia melihat kepsek Umar sedang berbicara dengan seseorang dengan pakaian serba hitam dan sedang memberikan surat ke kepsek. "Pak Umar?" Vergil menghampiri kepsek dan seketika sosok hitam tersebut melihat Vergil dan menghilang. "Siapa itu tadi?" Tanya vergil, "Oh tadi? Utusan dari kerajaan, seorang Shadow Guard memberikan surat ini dan katanya sangat penting." Jawab Kepsek Umar dengan tertawa. "Oh Shadow Guard ya…" jawab vergil dengan lega, vergil sangat takut bahwa itu adalah sesosok demon yang ingin mencoba membunuh kepsek baik hati ini, karena beliau mengijinkan vergil dan 3 saudara kembarnya bersekolah gratis. "Vergil, kau sendiri mau kemana? Bukannya masih jam pelajaran?" Tanya Kepsek Umar. "Ah iya aku tadi mau ke perpustakaan mencari buku untuk pelajaran IPA, mungkin bisa aku pinjam." Balas Vergil. Kepsek Umar tersenyum sambil mengangguk, "kalau begitu segera sebelum kamu dihukum sama Bu Minamoto loh.", "Baik pak." Balas vergil sambil seraya menuju ke perpustakaan.

Hari berlalu seperti biasa, Vergil dan semua saudaranya bersekolah seperti biasa dan membantu Paman Edward di peternakannya seperti biasa hingga sore hari. Sesampainya didepan rumah, vergil menyadari ada sesuatu yang tidak biasa. "Vergil….kenapa aku mencium bau orang memasak ya?" Tanya Creed, "paling kau sedang lapar makanya berhalusinasi." Balas Dante dengan santai. "Creed benar…ada seseorang didalam…" jawab Vergil dengan nada sedikit waspada. "kakak, apa ada pencuri?" Tanya Kazumi yang ada dibelakang, "jangan berkata hal bodoh kazumi, kita tidak punya benda berharga." Balas dante. Tiba-tiba sesosok pria paruh baya keluar berambut hitam pendek dari rumah sambil terseyum dan berkata, "Kalian kenapa tidak masuk, apa tidak lapar?". Seketika vergil dan 3 kembarannya memeluk pria itu. "Kakek membuat kami kaget saja." Balas Kazumi sambil menghela nafas. "Kakek madarame, kenapa tidak bilang akan datang hari ini?" Tanya vergil sambil memeluk sang kakek. "Maaf, memang sengaja aku tidak memberi tahu agar jadi kejutan." Jawab Madarame. "Ayo masuk, kalian segera mandi dan berkumpul di meja makan…kali ini kakek masak sesuatu yang special untuk kalian." Kata Madarame sambil tersenyum. Setelah Vergil dan semua saudaranya mandi, mereka berkumpul dan makan malam bersama, Aeka yang masih kecil duduk dipangkuan sang kakek. "Kalian tahu kan kenapa kakek datang? Ini mandat dari ayah kalian yang pergi 1 tahun yang lalu." Kata Madarame, " Memangnya kenapa alas an ayah pergi?" Tanya Dante, "Ayah kalian sedang…emmm…berburu…iya…berburu harta karun." Jawab Madarame. "Memangnya kapan ayah pulang?" Tanya Creed dengan wajah kagum. "Entahlah, dia masih mencari beberapa petunjuk lagi agar bisa menemukan harta karun itu." Jawab Madarame dengan nada sedikit sedih. "Kakek, memang kita akan pindah kemana?" Tanya Kazumi. "Ah pertanyaan bagus, kalian akan pindah ke Dark Village, rumah semua Uchiha Shadow clan dan mendapat pelatihan disana. Disana kalian akan mempelelajari semua teknik yang dulu ibu kalian kuasai, dan menjadi Elite Shadow Guard bagi keluarga kerajaan." Jawab madarame dengan bangga, "Elite Shadow Guard ya? Tetapi kami kan harus tetap sekolah." Kata Vergil, "Hahahaha, tenang saja. Dark Village ada sekolah biasa seperti di didesa ini, lagi pula….apa kalian tidak ingin bertemu sepupu kalian?" balas Madarame dengan nada sedikit tertawa. Madarame bersama cucunya tidak terasa mengobrol hingga malam. "Kalian tidurlah, besok kakek akan ikut ke sekolah kalian untuk mengurus sesuatu." Kata Madarame, vergil dan semua saudara-saudarinya mengikuti perkataan kakeknya dan segerma menuju ke kamar tidur. Vergil berbaring diranjangnya dan berpikir apakah dia akan bisa mengikuti semua pelatihan dari keluarga ibunya, terutama mendengar bahwa dia punya sepupu yang tidak pernah ketemu sedikitpun. Paginya sang kakek bangun terlebih dahulu dan menyiapkan sarapan yang cukup enak, vergil yang selalu bangun pagi cepat seperti biasa dan selalu mandi pagi duluan seperti biasa. "Bangun semua bangun!" kata madame sambil memukul panci penggorengan agar dante hingga Tiffany bangun dan segera bersiap ke sekolah, vergil yang melihat hal tersebut tertawa kecil karena melihat reaksi dante yang terjatuh dari ranjang karena kaget dan creed yang kaget seperti ada petasan besar meledak di ranjangnya. "Ayo segera bersiap ke sekolah dan segera sarapan." Kata Madarame ke semua cucunya. Vergil yang sudah bersiap sejak awal haya bisa menahan tawa melihat Dante dan Shadow berdebat siapa duluan memakai kamar mandi setelah creed selesai, "Dante dan Shadow memang seperti itu ya?" Tanya Madarame ke vergil, "Begitulah kakek…demi tidak terlambat terkada bahkan mereka memilih tidak mandi pagi." Jawab Vergil, "Dasar….ayah anak sama saja…" kata Madarame sambil menghela nafas. "Memangnya ayah itu seperti apa?" Tanya Vergil, " Ayahmu ya? Dia orang yang sangat cerdik dan selalu bisa membuat perangkap. Bahkan berhasil menyelesaikan Impossible Task. Ayahmu juga ahli strategi dan menciptakan beberapa tank dan combat suit untuk clan. Dan 1 hal lagi, ayahmu cukup terkenal dikalangan perempuan clan uchiha dan berjuluk Devilish Handsome." Kata Madarame. "benarkah?" Tanya vergil, "Tentu saja, bahkan julukan itu diwariskan pada dirimu dan 3 saudara kembarmu." Balas Madarame ke cucu pertamanya. Creed keluar kamar mandi dan langsung shadow meng claim kamar mandi agar segera bisa bersiap sekolah, diluar Dante berteriak sudah belum setiap 5 detik sekali. "Itulah kenapa kau harus bangun pagi dante, agar tidak rebutan." Kata madarame ke Dante, "iya kakek…besok aku bangun lebih pagi." Balas dante, "sudah-sudah, yang sudah selesai ayo segera sarapan." Kata madarame. Pagi itupun vergil sarapan seperti biasa dan pergi ke sekolah seperti biasa, tetapi hari ini kakeknya ikut karena harus mengurus kepindahan sekolah dari cucu mereka. Vergil mengikuti pelajaran seperti biasa dan sang kakek mengurus kepindahan semua cucunya. Pada jam siang, wali kelas vergil yaitu ibu Yokozuna memberikan pelajaran IPA seperti biasa dan vergil mengikuti pelajaran tersebut. Seketika Bu Yokozuna berkata, "Oh iya, ada pengumuman khusus dari salah satu kalian. Kira-kira siapa dan apa ya?", 1 kelas seketika terdiam karena ketika ibu Yokozuna berkata seperti itu pasti ada sebuah pengumuman penting yang akan disampaikan. "Vergil, ayo kedepan." Kata ibu guru Yokozuna, "Baik Bu…" balas vergil dengan nada dingin. Semua teman vergil berbisik ada apa, apa mungkin vergil akan berhenti sekolah? Atau vergil mendapat hukuman berat? Atau mendapat hadiah? Semua teman vergil melihat kedepan, vergil memang terkenal suka bergaul dengan siapapun dan tidak memandang status, karena itu 1 kelasnya sangat suka berteman dengan vergil. "Ini minggu terakhir aku akan bersekolah disini…." Kata Vergil yang berada didepan kelas, "Apa Kepala Sekolah mengeluarkanmu? Tidak adil sekali!" teriak salah satu teman vergil. "Bukan, kepala sekolah sangat baik denganku dan saudaraku….tetapi…aku sekeluarga akan pindah ke Dark Village…" jawab vergil dengan nada sedikit sedih. "Dark Village, bukannya itu kota bagi kaum Uchiha? Mana mungkin kau boleh kesana." Potong salah satu teman vergil. "Aku memang seorang Uchiha…maaf aku tidak pernah memberi tahu…itu pesan ayah sebelum dia pergi…" balas vergil. "Kalau kamu memang seorang Uchiha, kenapa kau berteman bersama kami? Bukannya dilarang ya?" Tanya seorang teman vergil dengan nada kecewa. "Bukannya tidak boleh, tapi memang ada hal yang tidak bisa diketahui semua orang." Jawab ibu Yokozuna, "Ibu guru sendiri juga punya teman seorang Uchiha, mereka memang sedikit tertutup tetapi mereka baik kok, lihat saja teman kalian didepan ini, apa pernah membedakan? Tidak kan? Ibu melihat dia dekat dengan kalian semua.". Vergil hanya bisa mengangguk mendengarkan kata wali kelasnya. Seorang teman dekat vergil langsung maju kedepan dan berkata, "Kau jangan lupakan kami ya….kita tetap teman walau berbeda kota". Vergil langsung memeluk teman dekatnya tersebut sambil menahan tangis. Ibu Yokozuna yang berada disitu ikut terharu, lalu menyuruh 1 kelas berbaris dan bergantian memberikan salam perpisahan. Hari itu pelajaran tetap berlanjut seperti biasa, Vergil dan semua saudara kembarnya beraktifitas seperti biasa dan juga memberi tahu Paman Edward tentang masalah ini. Paman Edward tersenyum dan berpesan jangan membuat masalah di tempat baru. Vergil tetap mengurus kuda dan berlatih berkuda dipeternakan Paman Edward. "Sepertinya cucumu memang berbakat seperti ayah dan ibunya, paman madarame." Kata Edward sambil mengawais latihan berkuda 4 saudara kembar itu, "Beruntung kau mau menjaga mereka Ed…kau menjalakan janjimu ke Eva, walau kau tidak menikah dengan putriku." Kata madarame, "Uchiha memang tidak pernah ingkar janji…begitu juga diriku…walau aku sangat membenci Sparda…bukan berarti anak mereka….mata mereka sangat mirip dengan Eva…" kata Edward. "Ini bukan perpisahan yang selamanya, makam ibu mereka kan ad disini….setiap tahun pasti akan kemari." Kata Madarame dengan nada sedikit menghibur. Hari berlanjut seperti biasa, makan malam buatan kakek madarame memang yang terbaik dan mereka beristirahat mengahkiri hari.


Load failed, please RETRY

每周推薦票狀態

Rank -- 推薦票 榜單
Stone -- 推薦票

批量訂閱

目錄

顯示選項

背景

EoMt的

大小

章評

寫檢討 閱讀狀態: C2
無法發佈。請再試一次
  • 寫作品質
  • 更新的穩定性
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景

總分 0.0

評論發佈成功! 閱讀更多評論
用推薦票投票
Rank NO.-- 推薦票榜
Stone -- 推薦票
舉報不當內容
錯誤提示

舉報暴力內容

段落註釋

登錄