Kiran berjalan meninggalkan halaman rumah keluarga Varun dengan tergesa-gesa.
Kiran berjalan mencari keberadaan Rena namun tak juga melihat keberadaan gadis itu.Perasaan Kiran sudah menjadi tidak enak,dia kemudian baru berpikir kalau itu mungkin hanya jebakan Rena saja.
"Perasaan aku ko jadi ga enak kaya gini ya,,," kiran berucap pada dirinya sendiri.
"Lebih baik aku kembali lagi ke dalam,,,mas Arjun pasti udah nyariin aku."
Saat Kiran hendak berbalik berjalan mau kembali,mulutnya tiba-tiba saja langsung di bekap seseorang hingga dia tak sadarkan diri.
Orang itu yang ternyata suruhan Rena dengan segera menggendong kiran ke mobilnya yang letaknya tidak terlalu jauh darinya.
"Aku harus segera pergi dari sini sebelum ketahuan."Ucap pria itu dengan wajah panik setelah meletakan kiran yang sedang pingsan di dalam mobilnya di tempat duduk belakang sopir.
Pria itu yang bernama Kevin segera melajukan mobilnya meninggalkan kediaman Varun menuju ke tempat di mana Rena menyuruhnya untuk membawanya.
*****
Sedangkan di dalam rumah keluarga varun,Arjun mencari keberadaan kiran yang tak juga kembali dari toilet.
Arjun sudah kembali dari toilet untuk mencari kiran namun tak menemukannya sehingga dia kembali menghampiri di mana masih ada Aris,Varun dan juga Zia.
"Kiran kenapa ga ada di toilet,,,? aku udah cari kemana-mana tapi tak menemukannya."Kata Arjun yang terlihat sudah mulai panik.
"Masah sih,,,!? kamu udah cari ke semua tempat? di halaman belakang mungkin kiran sedang keluar buat nyari angin."Ucap Zia sambil melihat ke arah Arjun yang di iyakan juga oleh Varun.
Sedangkan Aris sudah merasa tidak enak dengan perasaannya saat mengetahui Kiran tidak ada.Kiran adalah teman masa kecilnya,sehingga ada sesuatu yang terjadi kepadanya pasti dia akan merasakannya.
"Ya sudah,,,aku cari dia ke belakang dulu."Kata Arjun lagi kemudian segera berlari menuju ke halaman belakang.
Begitu Arjun pergi Aris juga berpamit kepada Zia dan Varun untuk mencari kiran.
"Aku mau mencari kiran juga soalnya perasaanku tiba-tiba tidak tenang saat mengetahui kiran tidak ada."
Varun dan Zia malah saling pandang mendengar perkataan Aris.Mereka berpikir persahabatan yang di jalin Aris dan juga kiran begitu kuat.Kemudian Varun dan Zia mengangguk bersama.
Aris segera pergi mencari kemana-mana namun tak juga menemukan kiran.Dia bahkan Kembali mencari ke toilet namun sama saja saperti Arjun tak menemukan Kiran.
"Diman kamu kiran,,,? apa dia udah pulang ke rumahnya,,? Aris bertanya-tanya pada dirinya sendiri sambil berdiri di mana kiran di berikan surat oleh pelayan tadi.
Saat Aris sedang berpikir seorang pelayan wanita lewat yang tadi memberikan surat kepada Kiran.
"Mba mba,,,,,mba liat tidak seorang wanita bargaun merah,,? tanya Aris.
Pelayan itu tampak berpikir karena wanita yang menggunakan gaun merah di pesta itu banyak.
Aris yang melihat wajah kebingungan pelayan itu mengerti. dan kemudian segera memberi tau ciri-ciri wanita yang di carinya.Bahkan Aris menunjukan foto kiran yang ada di ponselnya kepada pelayan itu.
"Oh wanita ini,,,"kata pelayan itu yang langsung mengingat wajah Kiran.
Aris langsung bersemangat.
"Iya mba,,,,apa mba melihatnya? tanya Aris lagi.
"Iya pak,,,saya melihatnya.Tadi saya di suruh seseorang buat memberikan surat kepada mba ini."Jawab pelayan itu sambil menunjuk ke arah ponsel Aris yang masih memperlihatkan foto kiran pada pelayan itu.
Mendengar jawaban pelayan itu perasaan Aris semakin tidak enak.
"Makasih ya mba,,,,
pelayan itu hanya mengangguk dan segera pamit meninggalkan Aris.
Dengan buru-buru Aris kembali ke tempatnya tadi di mana sudah ada Arjun yang terlihat sudah mulai cemas.
"Aku tadi ketemu dengan seorang pelayan dan bertanya dengan menunjukan foto kiran kepadanya.Kata pelayan itu tadi dia memberikan surat untuk kiran dari seseorang yang menyuruhnya."Jelas Aris dengan panjang lebar.
Arjun begitu terkejut begitu juga dengan Zia dan Varun.
Akan tetapi perasaan Arjun langsung curiga terhadap Rena.
"Aku mau lihat kamera CCTV mu bang Varun."Kata Arjun tiba-tiba yang di anggukan oleh Varun.
"Mari ikut aku,,,jangan sampai ibu dan ayah tau,karna mereka pasti akan langsung menghubungi Mami kamu.Kita harus pastikan dulu apa yang terjadi kepada kiran."Jelas Varun yang di iyakan oleh Arjun.
Mereka berempat Arjun,Aris,Varun dan juga Zia segera menuju ke ruangan CCTV.
Begitu sampai Arjun segera mengotak atik layar CCTV untuk mencari keberadaan Kiran.
Arjun sangat terkejut begitu juga Aris,Varun dan juga Zia saat melihat kamera CCTV yang merekam penculikan Kiran.
"SHIIT,,,,,!!! Arjun memukul meja dengan kuat yang membuat semua orang yang berada di ruangan itu sampai terkejut.Zia yang juga sangat kaget sampai harus memegang dadanya.Sementara Varun mencoba menenangkan sepupunya itu.
"KALIAN semua apa yang kalian kerjakan sampai tak melihat ada PENCULIKAN yang sedang terjadi ha,,,,,"Bentak Arjun dengan penuh amarah kepada beberapa penjaga yang menjaga ruangan CCTV.Semua penjaga itu tertunduk takut tak berani menatap Arjun bahkan Varun bos mereka.
"Aku tau siap yang menyuruh orang itu untuk menculik kiran."Kata Arjun lagi yang sudah begitu emosi sampai tubuhnya bergetar menahan amarahnya.
Arispun sama seperti Arjun menahan amarahnya.Akan tetapi pikirannya sangat khawatir dengan keadaan kiran.Apa yang akan mereka lakukan terhadap sahabatnya itu?
"Ini semua karna kamu,,,semenjak Kiran bersama dengamu,hidupnya tidak perna tenang.Kamu terus saja menyakitinya Arjun.Liat sekarang,dia bahkan sampai di culik orang."Ucap Aris dengan penuh amarah membentak Arjun sambil menunjuk-nunjuk wajah Arjun.
Arjun tak menghiraukan perkataan Aris.Sekarang yang dia pikirkan adalah bagai mana cara mengetahui keberadaan istrinya itu.
Zia sudah sangat ketakutan melihat Arjun dan Aris yang sudah penuh dengan amarah sampai-sampai dia bersembunyi di belakang Varun.
"Sudah kalian tenang dulu,,,!! di situ terlihat jelas nomor plat mobil itu.Kita akan suruh lacak kebaradaan mobilnya."Jelas Varun yang terus menenangkan sepupunya.
Akan tetapi Varun merasa tidak Asing dengan wajah pria yang sudah menculik Kiran.Dia terus berpikir di mana dia pernah melihat pria itu.
"Aku akan menyuruh pengawalku untuk melacaknya."Varun memberikan kode kepada penjaganya yang di anggukan oleh mereka dan segera bergegas mencari tau keberadaan mobil itu.
Namun di sisi lain Varun terus saja memperhatikan layar monitor yang terpampang jelas wajah penculik itu.
Wajah Varun tiba-tiba saja menjadi kelam,tangannya terkepal dengan kuat sampai urat-uratnya muncul.Badannya sampai gemetar saking menahan amarahnya.
Zia yang melihat perubahan wajah suaminya jadi semakin takut.
"Ka Varun,,,,"panggil Zia dengan pelan namun tak di tanggapi oleh Varun sama sekali.
"Aku kenal pria itu,,," kata-kata Varun sontok saja membuat Arjun dan Aris melihat ke arahnya dengan wajah terkejut sambil menunggu Varun menjelaskan.
"Dia pria yang sudah menjebak istriku yang mengaku sudah meniduri Zia."jelas Varun dengan singkat sambil matanya terus memperhatikan wajah pria itu di layar monitor dengan mata yang sudah ber api-api.
Zia sangat terkejut begitupun juga dengan Arjun dan Aris yang tak kalah terkejutnya.Bahkan Zia tak menyangka suaminya masih mengingat wajah pria itu yang dulu pernah membuat dia bertengkar dengannya dan hampir saja membuat mereka berpisah.
Zia saja yang tidak tau bahwa sudah hampir dua tahun lebih,sampai sekarang Varun masih terus mencari keberadaan pria itu.
😊😊😊😊😊
Maaf ya kalau masih banyak typo,,,harap maklum baru nulis lagi setelah sekian lama😅😅