Setelah selesai makan malam bersama Arjun.Kiran sudah kembali lagi kekamarnnya.Sekarang dia sedang asyik chat-chatan barsama Aris sampai kiran tak menyadari pintu kamarnya terbuka.
Arjun berdehem karena kiran tidak menyadari keberadaannya yang sontak saja membuat kiran melihat ke arah Arjun yang sedang berdiri bersandar di tiang pintu dan melipat kedua tangannya di dada sambil menatap kiran.
"Eh,,,mas Arjun.Kiran dengan cepat menyimpan ponselnya dan langsung turun dari tempat tidurnya."Apa mas Arjun perlu sesuatu? tanya kiran yang sudah gugup kembali bila berhadapan dengan Arjun.
"Tidak,,,,balas Arjun dengan santai."Gimana kuliah kamu? terus kenapa kamu tidak menghubungiku saat kamu sudah mau pulang? tanya Arjun balik yang sudah mendekati kiran dan menatapnya.
Kiran berpikir tak tau mau menjawab apa."Itu,,,itu mas,kia cuman gak ingin merepotkan mas Arjun aja.Jawab kiran memalingkan wajahnya dari arjun.
Arjun menghempaskan napasnya dengan pelan.Melihat kiran yang begitu gugup arjun tetawa kecil sambil geleng-geleng kepala."Kamu tidur gih,,!! jangan berlarut-larut.ucap arjun dengan penuh perhatian.
"I,,,iya mas,,,,,jawab kiran yang sudah semakin gugup dan segera naik kembali ketempat tidurnya.Arjun kembali menggeleng-gelengkan kepalanya yang terus saja melihat kiran.
"Aku kekamarku dulu.Kiran hanya mengangguk.Arjun pun segera keluar dari kamar kiran.
Setelah Arjun pergi kiran merebahkan tubuhnya di tempat tidur.Dia terus saja tersenyum mengingat Arjun yang terus saja perhatian padanya.
Arjun sudah berada di kamarnya.Dia mengambil leptopnya karena ada pekerjaan yang harus dia selesaikan.Namun pada saat dia sedang sibuk dengan leptopnya lampu di rumahnya tiba-tiba saja mati.
"Sialan ni lampu,,,,pake mati segala.umpat Arjun.Arjun mendengar suara teriakan kiran dari dalam kamar gadis itu.
"Kiran,,,,kenapa dia berteriak kaya gitu.Gumamnya.Matanya melebar mengingat sesuatu."Oh tidak,,,,Arjun langsung berlari dengan cepat ke kamar kiran.Dia baru sadar bahwa kiran phobia terhadap kegelapan apa lagi di dalam ruangan.
"Kiran....Arjun membuka kasar pintu kamar gadis itu dan menyalakan senter ponselnya.Arjun melihat kiran yang sedang duduk di tempat tidur sambil bersandar di sandaran tempat tidur dengan wajah ketakutan.
Arjun mendekati kiran dan langsung memeluknya.Dia dapat mendengar napas kiran yang sudah tak teratur dan keringat dingin di tubuhnya.
"Kamu jangan takut,,,ada aku di sini.kamu atur napas kamu kia,,,kata arjun yang sudah panik.Arjun meletakan ponselnya di atas tempat tidur dan memeluk kiran.
Kiran sedikit lega karena ada cahaya senter dari ponsel.Namun napasnya masih terasa sesak."Kia,,,kia merasa sesak mas.ucap kiran sambil mengatur napasnya.
Arjun menatap kiran yang ada di pelukannya dan mencium kepala gadis itu berulang-ulang."Kamu atur napasmu kia,,,kamu jangan takut,ada aku disini.Arjun terus memeluk kiran.Dia begitu kawatir dengan keadaan kiran.Dia takut terjadi seperti malam itu yang membuat kiran hampir tak sadarkan diri.
"Mana lagi ni palayan...kenapa mereka belum menyalakan generatornya.udah tau gelap kaya gini.Awas saja kalau sampai terjadi sesuatu padamu,aku akan memecat mereka semua.Arjun terus saja mengomel tanpa hanti.
Setelah beberapa lama lampu kembali hidup.Arjun pun bernapas lega dan menatap kiran yang masih di pelukannya."Kia kamu baik-baik aja? tanya arjun masih panik.
kiran mengangguk di pelukan Arjun."iya mas,,,kia baik-baik aja.
"Syukurlah,,,,Arjun memeluk kiran dengan erat.Dia begitu takut kalau sampai terjadi sesuatu pada kiran.
Jantung kiran yang memang sedang berdetak tak karuan malah berdetak semakin kencang.Mungkin saja arjun sudah dapat mendengar detak jantungnya.
"Kamu tunggu di sini dulu.Aku mau turun kebawah.kata arjun dan segera turun dari tempat tidur.
Arjun keluar kamar kiran dan segera ke lantai bawah dengan wajah yang begitu marah.
"Mba Ayu,,,,teriak Arjun yang dapat terdengar sampai kamar kiran.
Mba Ayu segera menghampiri Arjun yang sedang berdiri dengan berkacak pinggang.Terlihat wajah Arjun yang begitu marah.
"I,,,iya tuan.Ada yang tuan perlukan? tanya mba ayu dengan takut sambil menunduk.
"Panggil semuanya!! bentak arjun Yang membuat mba Ayu terlonjak kaget.Jantungnya serasa mau copot mendengar suara majikannya yang begitu menggelegar.Namun dengan cepat mba ayu memanggil semua pelayan termaksud satpan.
Sekarang mereka semua sudah berdiri di hadapan Arjun dengan tertunduk takut tak berani melihat wajah majikan mereka yang sedang marah itu.Saat tuan mereka tidak merah pun mereka sudah sangat takut bilah berhadapan dengannya apa lagi saat marah seperti sekarang ini.
Arjun menatap tajam semua pelayan yang sedang berdiri di hadapannya."Kalian tau kan saya paling tidak suka kalau sampai ada kesalahan.Kalian lihat lampu rumah ini padam tapi kenapa kalian tidak segera menyalakan generatornya,,? Saya sudah perna bilang pada kalian semua,jangan sampai lampu di rumah ini mati.Tapi apa,,,,kalian semua tidak ada yang becus bekerja.Kalau sampai terjadi sesuatu pada istriku,,,,,saya tidak akan segan-segan memberikan kalian semua pelajaran.Bentak arjun menjelaskan pada semua pelayan sambil menunjuk kepada mereka semua.
Arjun begitu marah sampai wajahnya memerah.
Semua pelayan gemetar ketakutan sambil terus menunduk.Tidak ada yang berani untuk berbicara.
"Maaf kan kami tuan Arjun...kata mba ayu memberanikan diri.
Arjun mengurut pelipisnya dan kembali melihat semua para pelayan."Kali ini masih saya maaf kan,,,tapi kalau sampai terjadi lagi,,,awas saja kalian semu.Kata arjun dengan tegas
Semua pelayan mengangguk patuh.Mereka menelan ludah mereka dengan susah mendengar perkataan Arjun.
"Bubar kalian semua. .suruh arjun sambil memijit pangkal hidungnya
Semua pelayan dengan cepat meninggalkan Arjun.Kiran yang sedari tadi melihat dan mendengar semua perkataan Arjun terdiam membeku.Hatinya merasa senang arjun sangat mencemaskannya sampai dia memarahi semua pelayan.Namu kiran juga merasah takut dan kasihan melihat arjun yang begitu marah,cuman karena dirinya semua pelayan kenah amarah Arjun.
"Kia,,,,Arjun melihat kiran yang sedang berdiri di pertengahan tangga.Dia langsung menghampiri kiran yang sedang terdiam.
"Kia,,,kamu sedang apa di sini? kamu masih belum baik.ucap Arjun memegang pundak kiran.
"Mas Arjun,,, kiran tersadar dari lamunannya.
Arjun tersenyum menatap kiran."Ayo,,,ajak arjun menuntun kiran kembali ke atas.Kiran mengikut saja.
"Loh mas,,,kamar kiran kan di sana.kenapa mas arjun ngajak kia ke kamar mas Arjun? tanya kiran dengan polosnya.
Arjun tersenyum dan menarik napasnya pelan."Kamu tidur bareng aku di sini dan untuk seterusnya.Jawab Arjun dan mendudukan kiran di atas tempat tidur.
Kiran terkejut membuka matanya lebar."Tapi mas,,,,
"Udah,,,kamu tidur saja.!! Arjun membatu kiran agar kiran merebahkan tubuhnya untuk tidur dan kiran pun hanya menurut saja.
Setelahnya Arjun mencium kening kiran yang membuat kiran semakin terkejut tak bisah berkata apa-apa.
Arjun pun tertawa melihat kiran yang terus saja gugup bilah berhadapan dengannya.Dia pun juga segera tidur di samping kiran dengan masih memberikan jarak di antara mereka.Hasratnya begitu besar untuk menyentuh gadis itu namun dia tak ingin terburu-buru yang membuat gadis itu nantinya akan merasa takut terhadapnya.
"Ni jantung gak bisah diam bentar apa,,,selalu saja buat orang gugup.Gangguin orang lagi berduaan saja.Jadi kelihatan seperti orang bodoh.Batin kiran sambil tersenyum malu.Setelahnya dia pun tertidur dengan lelap.
😊😊😊😊😊