Kiran sudah selesai menyiapkan semua makan siang dengan di bantu mba ayu dan pelayan lainya.
Semua makanan sudah tertata rapi di atas meja makan.Dan pada saat kiran menyiapkan makanan di atas meja makan,Arjun sudah sampai,namun tak sendiri melainkan bersama seorang wanita.Kiran dapat melihat wanita itu yang begitu mesra dengan suaminya,merangkul lengan Arjun.
Arjun menatap kiran yang sedang melihatnya dengan tak perduli.
sedangkan kiran sudah sangat merasa sesak di dadanya.Air matanya sudah menggenang di kelopak matanya dan mengalir begitu saja.Kiran buru-buru melap air matanya dan memalingkan wajahnya,tak mau melihat Arjun dan wanita itu.
Mba Ayu yang juga melihat itu merasah kasihan kepada kiran.
"Ternyata makan siangnya sudah siap.kata arjun santai dan tak menghiraukan kiran yang berada di situ.
"Sayang,,,mami kamu kemana? tanya wanita itu yang sudah duduk di kursi meja makan.
"Di rumah utama.jawab Arjun.
Wanita itu hanya menganggukan kepalanya dan melirik kiran dengan pandangan merendahkan.
"Siapa dia sayang? tanya wanita itu yang tak lain kekasih Arjun.Rena.
"Pelayan di rumah ini.jawab Arjun datar tak melihat pada kiran.
"Oohh,,,,Rena menatap tak suka pada kiran."Ngapain kamu masih di sini? pergi sana,,,dasar pelayan.Usir rena dengan kasar.
Arjun hanya bersikap cuek tak peduli,dan mengambil makanan untuk di taruh di piringnya.
Kiran yang merasa memang sudah tak tahan,akhirnya meninggalkan ruang makan dengan perasaan hancur.
Mba ayu juga tak bisa menahan kesedihannya melihat kiran yang di katakan sebagai pelayan oleh suaminya sendiri."pikirannya selama ini benar,hubungan majikannya tak baik.batin mba ayu.
Kiran masuk kekamarnya dan mengunci diri di kamar,Dia menangis sejadi-jadinya.Batinnya begitu tersiksa,suaminya memperkenalkan dirinya sebagai pelayan."Kamu tega mas Arjun,,,Aku tau kamu tak menyukaiku,tapi sebegitu bencinya kah kamu padaku.Air mata kiran mengalir begitu deras,dia terduduk di lantai bersandar di tempat tidurnya sambil memegang kedua lututnya.
"Kenapa,,,,kenapa TUHAN,,,,begitu berat cobaan yang engkau berikan padaku ini.Hatiku sakit,,,sangat sakit,,,tapi mengapa aku begitu mencintainya? Apakah engkau mau mengujiku memperjuangkan cinta SUCIKU ini? gumam kiran sambil menangis tersedu-sedu.
"Andai saja aku mengetahui bahwa mas Arjun sama sekali tak menyukai perjodohan ini,aku akan menolak pernikahan ini.Ternyata mas Arjun menerima hanya karena demi mami saja.
Kiran terus menangis sejadi-jadinya di dalam kamarnya,sampai matanya bengkak.
Sedangkan Arjun dan Rena menikmati makan siang mereka.
Tapi perasaan Arjun menjadi gelisa sedari tadi memikirkan kiran."Apa aku sudah keterlaluan memperlakukannya? Sebenarnya ini bukan salahnya,bukan keinginannya untuk pernikahan ini.
Lamunan Arjun terbuyarkan saat Rena memanggilnya."Sayang,,,,Arjun melihat pada Rena."Kenapa,,,? tanya arjun melanjutkan makannya.
"Apa kamu hanya tinggal bersama pelayan di rumah ini? aku ko baru mengetahui kamu memiliki rumah yang begitu mewah dan besar ini,dan baru kali ini kamu mengajaku kemari.ucap rena sambil menyantap makanannya.
"Aku baru dua hari tinggal di sini,,,ini hadia dari pamanku.jawab Arjun datar tanpa melihat Rena.
"Oohhh,,,,Rena manggut-manggut."Ternyata keluarga Arjun begitu kaya.Pamannya aja memberikan hadia rumah mewah yang tak kalah mewah dari rumah mami Arjun.Begitu beruntungnya aku kalau sampai aku menjadi istri Arjun.Aku pasti akan bergelimang harta.Pikir Rena dangan wajah antusiasnya.
Rena tak tau saja kalau ternyata rumah itu hadia pernikahan Arjun dan Kiran.
"Kamu uda selesai makan? tanya Arjun.
"Iya sudah,,,jawab Rena.
"Ayo aku akan mengantarmu.kata Arjun.namun Rena tak menjawab,dia malah berdiri dan langsung duduk di pangkuan Arjun yang memang masih duduk di kursi meja makan.Rena melingkarkan kedua tangannya di leher arjun.
"Kamu buru-buru sekali,,,kita bersenang-senang dulu di kamarmu.ucap rena dengan wajah menggoda.
Arjun menatap datar pada rena,kemudian mengurut pelipisnya.
Mba ayu hanya terpaku tak percaya melihat kelakuan majikannya dan perempuan itu yang sudah sangat keterlaluan,kemudian mba ayu langsung segera masuk kedapur,tak ingin berdosa melihat itu semua.
"Jangan di sini Rena,,,,kalau mami aku tau dia akan membunuhku.Sekarang aku harus balik lagi kekantor,karena aku ada pertemuan penting.Sekarang aku akan mengantarmu,,oke.Jawab Arjun yang sudah menyingkirkan Rena dari pangkuannya karena dia sudah berdiri dari duduknya.
Rena bersedekapkan kedua tangannya di dadanya dengan mengerucutkan bibirnya kesal.
Arjun menarik napas kasar melihat tingkah Rena."Entar malam aku akan tidur di apartemenmu.kata arjun sambil memegang pundak rena.
Wajah Rena kembali senang dan langsung memeluk Arjun.Arjun sama sekali tak menampakan ekspresi apapun,pikirannya entah kemana.
"Aku antarin kamu pulang,,,
merekapun pergi meniggalkan rumah itu.Arjun mengantar Rena ke apartemennya dan kembali lagi kekantornya.
*****
Jam sudah menunjukan jam 12 malam,namun Arjun masih setia duduk di ruangan di kantornya.Dia melupakan janjinya untuk bermalam di apartemen Rena.
Arjun menyandarkan kepalanya kesandaran kursi sambil memejamkan matanya.Pikirannya terus saja memikirkan tentang kejadian makan siang di rumahnya.Ada persaan menyesal dihatinya karena sudah mengatakan kiran sebagai pelayan.
😊😊😊😊😊
Suka ya,,,,,,,😘😘😘
Karena merasa lelah Arjun akhirnya pulang juga kerumahnya.
Begitu sampai di depan pintu kamarnya Arjun berhenti lalu melihat ke arah kamar kiran yang berada di ujung.
Arjun menarik napas dan menghembuskannya dengan pelan.Kemudian dia segera masuk kekamarnya dan langsung kekamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Setelah selesai mandi dan berganti pakayan dia langsung menjatuhkan tubuhnya ke atas tempat tidur empuknya.
Di tempat lain Rena mendumel kesal karena arjun tak juga datang ke apartemennya,dan juga tak satupun panggilan teleponnya di jawab oleh Arjun bahkan chat whatsaapnya tak satupun di baca oleh Arjun.
"Kamu kemana sih Arjun,,,tak biasanya kamu tak menepati janjimu kepadaku,,SIAL,,,,gumam Rena dan mengumpat kesal.
*****
Pagi harinya Arjun sudah rapi dengan pakayan kerjanya,dia segera turun kebawa untuk sarapan.Dia membuka henponnya yang memang sengaja dia pasang mode senyap,Arjun manautkan alisnya melihat begitu banyak panggilan dan chat dari Rena,namun tak menghiraukan dan memasukan henponnya kesaku celananya,dan kembali melanjutkan langkahnya.
"Pagi tuan,,,,sapa mba ayu saat melihat arjun.Arjun tak membalas dia duduk di meja makan dan mengambil roti tawar mengolesinya dengan selai nanas.
Arjun terpikirkan oleh kiran dan melihat sekeliling namun sama sekali tak melihat kiran."Di mana kiran? tanyanya pada mba ayu sambil tetap memakan Rotinya.
"Non kiran sepertinya belum bangun tuan.jawab mba ayu sambil menyajikan teh hangat untuk Arjun.
Hati Arjun berubah gusar."Apa dia masih memikirkan hal kemarin.? pikir Arjun.
Arjun tak menghabiskan sarapannya,napsu makannya terasa tiba-tiba saja menghilang.Dia langsung pergi meninggalkan meja makan keluar rumah menuju mobilnya untuk pergi kekantornya.
Kiran keluar kamarnya setelah merasa Arjun sudah berangkat kerja.Dia masih belum siap lagi untuk melihat wajah Arjun setelah kejadian kemarin.
"Non kiran,,,ucap mba Ayu.
kiran menyunggingkan senyumannya."Mas Arjun sudah pergi mba? tanyanya.
"Sudah non,,,jawab mba ayu."Saya buatin teh anget dulu ya non..mba ayu segera kedapur untuk membuatkan kiran teh.
kiran duduk di meja makan dengan hati gunda,tak lama mba ayu kembali sambil membawa teh untuk kiran."Makasih ya mba,,,kata kiran.Mba ayu hanya tersenyum.
" Maaf non,,,semalam non kiran tak makan malam,,mba buatin sarapannya ya? ucap mba ayu yang sedikit menghawatirkan majikannya itu.
"Gak usah mba,,,kia minum teh ama makan roti aja.jawab kiran dengan sopan.
kiran mengambil roti dan memakannya.Tiba-tiba ponselnya berbunyi menandakan ada pesan masuk.Senyumannya terukir dibibir mungilnya membaca pesan dari Aris.
💬" Aku tunggu di luar gerbang rumahmu."
kiran meminum tehnya dengan buru-buru."Mba ayu,,,kia keluar dulu ya,,,pamitnya yang langsung pergi keluar menemui Aris.
Para pelayan yang bertugas di luar rumah memberi hormat menundukan kepala saat kiran melewati mereka.
Kiran tersenyum ramah pada mereka semua.
"Aris,,,,panggil kiran dengan senangnya.
"Hai,,,,sapa Aris.
"Ada perlu apa kamu pagi-pagi dateng menemuiku? tanya kiran sambil memandangi wajah Aris.
"Gak Ada apa-apa,,aku cuman ingin melihat senyumanmu.jawab Aris memasang wajah menggoda.
Kiran tertawa sambil memukul pelan tangan Aris.Aris pun ikut tertawa."Aku mau memberikan kue kesukaanmu,,bronis kukus.Mama aku tadi nyuruh aku untuk pergi beliin kue,dan sekalian aku beliin kamu juga.Aris memberikan bungkusan kue yang dari tadi ada di tangannya.
Mata kiran berbinar dan langsung menyambar bungkusan kue itu dari tangan Aris."Makasih ya,,kamu masih tau aja kue kesukaanku.
Aris tersenyum."Ya iya lah,,,aku kan sahabatmu.jawab Aris."Sekaligus orang yang sangat mencintaimu.gumam Aris dalam hatinya.Tak mungkin lagi dia mengatakannya pada kiran yang sejujurnya.
"Aku pergi dulu ya,,,,pamit Aris sambil mengacak pelan puncak kepala kiran.
kiran mengangguk dan tersenyum melihat Aris.
*****
Arjun pulang kerumahnya seperti biasa jam 12 malam.Sebenarnya dia pulang kantor sudah dari sore,namun dia menemui rena dulu tentu saja untuk meminta maaf karena sudah melupakan janjinya.Dan dia harus menemani Rena berbelanja dan juga makan malam,kemudian mereka bersenang-senang dulu di apartemen Rena.
Arjun melirik lagi kepintu kamar kiran namun tak lama dia langsung masuk kekamarnya.Seperti biasa mandi dan langsung tidur.
Hari-haripun berlalu sudah seminggu Arjun tak melihat wajah kiran.
Hari itu hari libur,Arjun sedang berada di rumah dan sudah selesai melakukan olahraga yang memang sudah menjadi rutinitasnya.
Pada saat arjun mau kekamarnya,dia bepapasan dengan kiran.Arjun melihat kiran dengan tatapan sulit di artikan.Sudah seminggu Arjun tidak melihat wajah kiran
Kiran yang melihat ada Arjun segera menundukan kepalanya dan melewati arjun tanpa berkata apa-apa.Dia memang sengaja menghindari Arjun agar kebencian Arjun kepadanya tidak terlalu besar.Sedangkan Arjun terdiam dan juga merasa kesal."Apa dia sengaja menghindariku? gumam Arjun dengan kesal.Hatinya merasa tak suka bila kiran tak mempedulikannya.Arjun pun memasuki kamarnya dengan perasaan geram dan membanting pintu kamarnya dengan keras.
Kiran berjalan keluar rumah untuk menghirup udara segar."Begitu harum bunga-bunga di taman ini.Gadis itu merentangkan tangannya sambil menikmati kaharuman bunga-bunga di taman itu.
Tanpa kiran sadari dari balkon kamar Arjun sedang memperhatikannya.Terulas senyum di wajah Arjun melihat kiran yang sedang menghirup udara.Sebenarnya Arjun hendak mandi namun ponselnya berbunyi dan dia harus mengangkat panggilan itu karena dari maminya,makanya sekarang dia berada di balkon kamarnya.
Arjun segera bersiap karena maminya memintanya dan kiran untuk menemuinya.
"kiran,,,,panggil arjun saat melihat kiran yang melewatinya begitu saja sambil menunduk.
Kiran menghentikan langkahnya dengan bimbang.Dan perlahan melihat pada Arjun.Tak mungkin juga dia harus terus menghindari Arjun saat mereka tinggal serumah.
"Iya mas Arjun,,,,jawab kiran pelan.
"Kamu bersiap,,,,mami nyuruh kita untuk menemuinya.kata Arjun dengan datar.
kiran mengangguk dan pergi kekamarnya meninggalkan Arjun.Melihat perilaku kiran seperti itu yang tak ingin lama-lama berada di dekatnya, wajah Arjun kembali menjadi kesal.
😊😊😊😊😊😘