Hana membuka matanya yang masih terasa berat ketika mendengar bunyi
ponselnya berdering dengan nyaring. Ia mengusap – usap matanya dengan pelan
untuk membantu menormalkan pandangannya yang kabur karena bangun tidur, lalu
kemudian dia bangun dan duduk di pinggiran tempat tidur sambil merilekskan
lehernya yang mungkin pegal setelah bangun tidur. Dengan mata yang masih sayup
– sayup mengantuk dia meraba – raba meja di samping tempat tidur untuk meraih
ponselnya dan menerima panggilan tersebut.
" yeoboseyo { hallo } ,, " ucap Hana saat menerima telepon.
" Hana- ya,, bersiap – siap lah,,
setengah jam lagi aku sampai di rumah mu. " ucap Song Jong Ki to the point dan
dingin.
" nugusijyo ? { siapa ini ? } " tanya Hana.
" Song Jong Ki " ucap Jong Ki dingin lalu menutup teleponnya.
" mwo { apa } ,,, ? Song,,, Jong,,,
Ki ,,,,,,, ottoke { bagaimana } ,,, ottoke { bagaimana } ,,, ottoke { bagaimana
} ,,, gimana ini,,, dalam setengah
jam,,, apa dia gila!!!! " ucap Hana panik setelah tersadar dengan nama orang
itu.
Dia kemudian buru – buru untuk mandi dan berdandan, setelah selesai dia pun
kemudian turun ke bawah. Di bawah sudah ada kakak ipar, mamanya dan juga Ye
Rin.
" gomo { bibi } ,,, bisa kah kamu tidak berlari saat menuruni tangga !
bagaimana kalau nanti kamu terjatuh ? " ucap Ye Rin dengan suara aegyo {
bertingkah imut } .
" mianhae { maaf } Ye Rin,,, gomo { bibi } terpaksa berlari karena sedang
terburu – buru. Kalau tidak bergegas bisa – bisa gomo { bibi } mu ini di marahi
oleh seorang ahjusi { paman } dengan tampang dingin itu. " ucap Hana tanpa
melihat ke arah ruang tamu karena sibuk merapikan pakaiannya.
" yaaa !!!! { hei !!! } Kim Hana,,,,
sebaiknya kamu jaga ucapan mu di hadapan anak kecil. " ucap Jong Ki dingin yang
membuat Hana kaget.
" kamu,, " ucap Hana lalu reflek menutup mulutnya.
" Min Ah- Ssi,,, aku meminta tolong kamu untuk menemani Hana mencarikan
perlengkapan pernikahan kita nanti. Karena aku harus pergi ke Busan pagi ini
juga. " ucap Jong Ki dingin.
" baiklah,,, kamu tenang saja, aku akan menemani Hana. "
" ahjusi { paman } ,, apa kamu akan menikah dengan gomo { bibi } ? " tanya
Ye Rin dengan suara aegyo { bertingkah imut } .
" ne { ya } ,,, kamu benar Kim Ye Rin. " jawab Jong Ki dengan lembut sambil
berjongkok mensejajarkan tingginya dengan Ye Rin ( walau tetap tinggi dia ).
" cih,,, dengan Ye Rin dia bisa bersikap lembut dan tidak marah di panggil
dengan sebutan ahjusi { paman } ,,, sedangkan dengan ku dia marah,,, " ucap
Hana lirih tapi seolah – olah terdengar oleh Jong Ki karena kemudian dia
melirik Hana dengan tatapan dinginnya.
" jadi,, mulai saat ini aku harus memanggil ahjusi { paman } dengan sebutan
gomobu { paman / suami adik dari ayah } ,, " ucap Ye Rin dengan suara aegyo {
bertingkah imut }.
" karena kamu sangat pandai pulang dari Busan nanti gomobu { paman } akan
membawakanmu sebuah boneka yang sa,,,ngat,, besar,,, " ucap Jong Ki lembut dan
sedikit ber aegyo { bertingkah imut } yang menbuat Hana tersenyum senang karena
dia bisa selembut dan selucu itu.
" kyeopta { lucu / imut / menggemaskan } ,, " ucap Hana lirih sambil senyam
senyum melihat Song Jong Ki, lagi – lagi dia menoleh seolah – olah sadar sedang
di bicarakan dan Hana terdiam dan dengan reflek langsung memalingkan wajahnya.
" jeongmal { sungguh / benaran } ,,, assa { syik } !!! gomapseumnida {
terima kasih } ,,, " ucap Ye rin dengan tangan mengepal dan di tarik menandakan
senang kemudian menunduk menunjukkan rasa hormatnya.
Jong Ki hanya menjawab dengan senyuman lalu mengusap – usap pucuk kepala Ye
Rin. Dan kemudian mereka pun pergi dengan tujuan masing – masing, kali ini Ye
Rin tidak ikut karena akan berangkat ke sekolah TK dengan halmeoni { nenek } nya. Tempat pertama yang di datangi Hana dan
kakak iparnya adalah butik khusus gaun pernikahan tempat dimana dulu Min Ah dan
Sun Mi mencari gaun pernikahan mereka. Saat sedang melihat – lihat Hana
terlihat sangat tertarik dengan gaun pernikahan yang di pakai seorang wanita di
dalam sebuah pajangan foto di butik itu.
" eonni { kakak } ,,, aku menginginkan gaun yang di pakai wanita dalam foto
itu,, " ucap Hana sambil menunjuk foto yang terpajang di atas.
" tapi Hana,,, " ucap Min Ah sambil menatap ke arah pemilik butik seolah
memberikan isyarat untuk bicara.
" maaf nona,, gaun itu kami tidak bisa membuatkannya lagi karena permintaan
dari pemiliknya. " ucap pemilik butik.
" tapi eonni { kakak } aku menginginkan gaun itu,,, " ucap Hana memaksa.
" baik lah,, biarkan pemilik butik mengukur tubuh mu terlebih dahulu. "
ucap Min Ah sambil menyuruh Hana mengikuti pemilik butik, kemudian dia pun
mengirim pesan ke Jong KI.
To : Song Jong Ki
Jong Ki-ssi, bagaimana ini Hana menginginkan gaun yang di pakai oleh Sun
Mi.
Song Jong Ki yang menerima pesan tersebut sangat kaget saat membacanya, dia
tidak menyangka kalau mendiang istrinya dan Hana memiliki selera yang sama
untuk gaun pengantin.
To : Ha Min Ah
Suruh dia besok ke rumah ku untuk mencoba gaun penganti itu,
Berikan saja alamatnya dan tidak perlu memberitahukan siapa pemiliknya.
From : Ha Min Ah
Baik lah
Setelah Min Ah mendapatkan ijin dari Song Jong Ki dia kemudian mengirimkan
pesan ke pemilik butik untuk memberitahukan Hana alamat rumah Jong Ki tanpa
menyebutkan nama siapa pemilik gaun tersebut. Setelah mereka selesai dengan
urusan gaun pernikahan sekarang mereka menuju ke sebuah toko perhiasan di salah
satu mall terbesar di kota Seoul.
" eoseooseyo { selamat datang } ,,,, ada yang bisa kami bantu,, " sapa seorang
karyawan toko.
" saya sedang mencari sepasang cincin pernikahan, untuk wanitanya kamu bisa
mengukur jari adik saya dan untuk prianya ukurannya pakai cincin ini saja . " ucap Min Ah sambil
memberikan cincin Song Jong Ki ke karyawan toko tersebut.
" baik lah,, kami akan membawakan cincin – cincin yang tersedia dengan
model – model yang sangat menarik. " ucap si karyawan toko.
Setelah memilih – milih dan mendapatkan model yang di inginkan, mereka
kemudian menuju ke sebuah restaurant terlebih dahulu untuk makan siang.
" eonni { kakak } , kita mau kemana lagi ? kaki ku sudah terlalu pegal
jalan – jalan terus. " ucap Hana setelah mereka duduk di salah satu kursi
restaurant.
" Song Jong Ki bilang setelah kamu selesai dengan urusan gaun dan cincin,
dia meminta ku untuk menemanimu mencari furniture dan barang – barang lainnya
untuk perlengkapan rumah bar kalian. " jelas Min Ah
Kemudian mereka berbicara dengan pelayan untuk memesan makanan.
" cih,, dia memang seperti seorang bos angkuh yang seenaknya saja
menugaskan asistennya,,, bilang padanya aku tidak perlu barang – barang baru. keureonde eonni {
tetapi kakak } ,,,, wae { kenapa } ? " ucap Hana tidak senang dan bertanya.
" kenapa apanya ? " tanya Min Ah karena tidak mengerti maksud
pertanyaan Hana.
" kenapa eonni { kakak } dan oppa { kakak } Han Bin seperti menurut sama
dia ? apa dia ada mengancam kalian ? " tanya Hana.
" ( tertawa ) kamu ini lucu sekali,, Song Jong Ki dan oppa { kakak } mu itu
bersahabat sejak mereka sekolah, sedangkan eonni { kakak } dan mendiang istri
Jong Ki adalah sahabat dari kecil. " ucap Min Ah menjelaskan.
" eonni { kakak } ,,, apa kamu bisa menceritakan tetang mendiang istrinya
oppa { kakak } Jong Ki,, ? " tanya Hana penasaran.
" mwo... { apa } ? ( tertawa ) oppa
{ kakak } ... !! ( tertawa lagi ) sejak kapan kamu memanggil dia dengan sebutan
oppa { kakak } ? bukankah tadi pagi kamu masih menyebutnya dengan kata ahjusi {
paman } !! " ucap Min Ah tertawa.
" cih,,, sudahlah kalau memang eonni { kakak } tidak mau menceritakan ! "
ucap Hana cemberut karena di tertawakan dia pun meruntuki dalam hati kenapa dia
bisa menyebut pria dingin dan angkuh itu dengan sebutan oppa { kakak } di depan
kakak iparnya.
Pesenan mereka pun telah tiba,
" ( masih tertawa ) sudah lah,, lain kali akan eonni { kakak } ceritakan,,,
atau kamu meminta oppa { kakak } Jong Ki mu itu untuk bercerita saja. " ucap
Min Ah meledek Hana sambil tertawa lagi.
Di tempat lain seseorang merasa kupingnya berdengung seperti sedang di
bicarakan.
" sepertinya kamu akan kenyang dengan tertawa eonni { kakak } ,, " ucap
Hana kesal karena di tertawakan terus menerus, dia pun kemudian menyantap
makanannya.
Mereka pun melanjutkan makan mereka, setelah selesai mereka kemudian pulang
karena Hana sudah tidak mau melanjutkan belanjanya karena dia sudah merasa
cukup dengan keperluan yang ada. Dari dulu Hana memang berbeda, dia tidak
seperti anak orang kaya biasanya, dia tidak suka shopping atau pun menghambur –
hamburkan uang orang tuanya hanya untuk kesenangannya sendiri.
*****
Pagi ini dirumah keluarga Kim mereka semua sedang sarapan sebelum melakukan
aktivitasnya.
" Hana,, apa kamu akan mendatangi alamat itu ? " tanya Min Ah.
" ne { ya } ,, eonni { kakak } . " jawab Hana.
" kemana ? " tanya Han Bin.
" kerumah pemilik sebuah gaun pernikahan,, oppa { kakak } . " jawab Hana.
" apa semua keperluan untuk pernikahan mu sudah dapat semua ? " tanya Kim
Dong Wan.
" ne { ya } ,, appa { papa } , semua sudah lengkap. " jawab Hana.
" sebaiknya setelah menikah nanti kalian langsung merencanakan untuk
memiliki anak. "
Sontak semua yang berada di meja makan kaget mendengar ucapan Kim Dong Wan.
" appa { papa } ,,, " ucap semua bersamaan dan Hana pun kembali terdiam
menunduk.
" yeobo { panggilan sayang untuk pasangan yang sudah menikah } ,,, tolong
pikirkan sekali lagi,,, tunggu sampai Hana selesai sekolah tidak lama lagi. "
ucap Saraswati mencoba meyakinkan suaminya.
" mianhae { maaf } ,, aku harus pergi untuk menemui pemilik gaun pernikahan
ku. " ucap Hana langsung berdiri dari duduknya dan pergi.
" Kim Hana,,, kamu belum menanggapi ucapan appa { papa } . " ucap Kim Dong
Wan berteriak.
" sepertinya appa { papa } tidak memerlukan pendapat ku lagi,,, jadi
aturlah semua sesuai keinginan appa { papa } . " ucap Hana menghentikan
langkahnya sejenak lalu kemudian pergi lagi.
" dasar anak itu,,, benar – benar keras kepala dan susah di atur. " ucap
Kim Dong Wan.
Hana pergi menuju alamat yang kemarin diberikan oleh pemilik butik dengan
menaiki bus umum. Sepanjang perjalanan dia hanya melamun dan sesekali sambil
meneteskan air matanya.
" Kim Hana,,, kamu harus kuat menghadapi semua ini,,, semangat,,, " ucap
Hana meyakinkan diri sendiri dan kemudian menghapus air mata yang menetes di
pipinya.
Hana pun sampai ke alamat yang tertera di sebuah kertas,
" knock,,, knock,, knock,,, ( suara ketukan pintu ) chogiyo { permisi } ,,,
" sapa Hana dan kemudian seseorang membukakan pintu.
" ne { ya } ,, agassi { nona } ,,, ada yang bisa saya bantu,, ? " tanya
seorang wanita paruh baya.
" uh,, begini ajumma { bibi } saya ingin bertemu pemilik rumah ini untuk
melihat sebuah gaun pernikahan yang akan di jual. " jelas Hana.
" baik lah agassi { nona } ,,, mari ikut saya menuju ke kamar tempat gaun
itu di simpan. " ajak wanita paruh baya itu dan kemudian Hana mengikutinya dari
belakang.
Setelah sampai ke kamar tersebut, wanita paruh baya itu mengambil sebuah
gaun dari dalam lemari dan memberikannya ke Hana untuk di coba. Setelah
membantu Hana memakai gaun tersebut kemudian bibi itu keluar dari kamar. Hana
berkali – kali melihat di cermin untuk memastikan bahwa gaun tersebut pas dan
cocok dipakainya.
" bagus,, " ucap seorang pria yang membuat Hana kaget.
" kamu !!! kenapa ada disini ? " tanya Hana kaget.
" ini rumah ku dan itu gaun mendiang istri ku jadi terserah aku mau ngapain
disini. " jawab Song Jong Ki dingin dan berjalan mendekat ke arah Hana.
Hana hanya tertegun melihat Song Jong Ki sambil melangkahkan kakinya mundur hingga
berhenti karena terhalang tembok.
" kenapa kamu memilih gaun itu ? " tanya Jong Ki sambil mengunci pergerakan
Hana di tembok dengan kedua tangannya dan mendekatkan wajahnya.
" aku,,, aku,,, hanya menyukai gaun itu. Wae { kenapa } ? " ucap Hana
mencoba untuk berani.
Song Jong Ki yang dari tadi sudah memperhatikan Hana sambil membayangkan
mendiang istrinya tiba – tiba menjadi tak terkendali dan melumat bibir gadis
itu dengan penuh nafsu, Hana meronta berusaha melepaskan kuncian tangan Jongki
namun percuma karena tenaga pria itu lebih besar darinya.
Kini Jong Ki menggigit bibir Hana supaya bisa sedikit terbuka dan kembali
melumatnya sambil memasukkan lidahnya menelusuri semua rongga mulutnya.
Tangannya pun tak tinggal diam meraba punggung gadis itu untuk membuka
resleting gaunnya hingga turun setengah. Kini ciuman penuh nafsu itu berpindah
turun menuju leher jenjang kemudian turun menuju P******* gadis itu yang polos
tidak tertutup sehelai benang pun.
" lepaskan aku,,, kamu sudah gila,,, hentikan,,, aku mohon hentikan,,, " ucap Hana memohon sambil menangis.
Mendengar tangisan gadis itu, Song Jong Ki pun tersadar dan mengendorkan
kunciannya. Hana yang lemas karena berusaha melawan dan menangis pun langsung
jatuh terduduk.
" kenapa,,, kenapa,,, kalian semua selalu memperlakukan ku seenaknya
kalian,,, tak ada yang perduli dengan perasaan ku,,, aku benci,,, aku benci
dengan diri ku sendiri,,, " ucap Hana menangis histeris.
Jong Ki hanya terdiam dan tertunduk, dia hanya meruntuki dirinya yang
sampai lepas kendali terhadap gadis itu. Setelah dirinya tersadar sepenuhnya
kemudian dia mendekati gadis itu,,,
" mianhaeyo { maafkan aku } ,,, " ucap Jong Ki sambil memeluk Hana.
" aku selalu menuruti semua kemauan kalian,,, tapi apa ? kalian,,,
kalian,,, " ucap Hana terhenti karena tak sanggup untuk melanjutkan kata –
katanya dan kembali menangis dalam pelukan Jong Ki.
Kemudian Jong Ki memperbaiki kembali gaun yang tadi sudah turun setengah
memperlihatkan bagian atas tubuhnya Hana. Melihat Hana yang terlalu lemas untuk
berdiri dia pun kemudian menggendong
Hana menuju kamarnya dan membiarkan Hana beristirahat.
Hi... para readers,,,
Semoga kalian suka dengan novel ketiga ku ini ya,,,,
Jangan lupa baca, kasih vote, like dan coment langsung via
fb atau ig shelica hapsari saputri.
Mohon dukungannya terus supaya author makin semangat
nulisnya ya,,, ☺☺☺☺
Oh ya... sekedar info aja :
- ya : akhiran
dalam menyebutkan nama seseorang , di gunakan jika huruf terakhir nama adalah
huruf vocal seperti " Hana-ya "
-Ssi : akhiran
dalam menyebutkan nama seseorang yang lebih tinggi atau lebih di hormati.
Semoga bermanfaat
ya untuk infonya,,,
Terima kasih banyak...
Gomawo...
Kamsahamnida...