Merasa sangat sakit di bagian kepalanya seolah ingin membelah dirinya menjadi dua. Bryan lalu berusaha untuk mengatur nafas dan pikirannya untuk tidak saling memburu. Karena dia sadar dan mengerti bahwa bukan saatnya bagi dia untuk mempedulikan keadaan pribadinya.
Harus tetap fokus pada kondisi Monica dan terus berusaha membangunkannya. Bryan menekan kuat-kuat keinginannya untuk menyerah pada keadaan. Melawan rasa sakit di pelipisnya, akibat mengingat kejadian yang sebetulnya tidak dia inginkan.
Melihat sosok Natalie yang juga pernah terkujur lemah dan tidak berdaya di sisinya. Bryan buru-buru menghapus ingatannya yang terus mengingat sosok menderita Natalie.
"Monica!!! Aku mohon sadarlah dan dengarkan suaraku! Kau bisa mendengar? Dan kau bisa merasakan aku berada di sisimu?"
Bryan sudah semakin merasakan ketakutan yang sangat hebat. Tidak ingin sampai mereka berdua benar-benar terjebak dalam situasi yang menyulitkan di tempat menyedihkan.