Monica akhir akhir ini suka sekali memegang pisau dapur dan memandangnya lama.
Pikiran dan hati Monica semakin mengelam seiring pembullyan itu.
Bunuh!!, entah darimana asal pikiran mengerikan itu. Tetapi ia ingin membunuh semua yang menyakiti dirinya.
Agar mereka berhenti menyakitinya semua pembullyan itu sakit sakit sekali!!
Dasar manusia tidak punya otak , akan kubunuh kalian hingga ke ubun ubun..!!
Semua perasaan negatif itu kian menguat karena tidak adanya yang mencegah dan berusaha membuat hati Monica Kembali stabil.
Ia merasa seluruh dunia tidak peduli apa yang dilakukan..!!, seluruh dunia hanya menganggapnya mainan mainan belaka.
Orang tua, adik , saudara hal yang biasa mereka sama saja!! .., tidak melakukan apapun .
Walaupun mereka menatap kasihan pada ku. Tetapi kenapa mereka tidak bergerak. Seharusnya mereka memeluk ku , berusaha menenangkan dan menyemangatiku..."
"Tetapi...."
Kalian pembohong semua itu hanyalah kedok kalian melihatku. Apa kalian sebegitu senangnya melihatku menderita....?
Apa kalian akan puas jika aku bunuh diri atau melukai diri sendiri sebagai orang gila...??
Bukan aku tidak menginginkan darah ku tetapi darah "kalian...."
Semua pembullyan dan rasa sakit ini aku sangat penasaran bagaimana kalian akan merasakannya..."
Rasanya pasti senang bukan..?, ah aku akan gila. Tiba tiba aku tersenyum memikirkan itu.
Aku akan mulai dengan menodai satu sekolah. Bagaimana jika mereka menjerit dan wajah ketakutan mereka..."
Humm, rasanya hatiku lapang memikirkan itu. Pikiranku cerah..."
Berhiasan darah, dan jantung mereka... pasti sangat indah.."
Pikiran aneh itu merasuki Monica yang semakin suram , Ditambah perlakuan orang orang yang hanya mengabaikannya.
Semua silet , cacian dan tawaan mereka ingin Monica rasakan. Ia ingin membully mereka dan membasahi tangannya dengan darah mereka......."
Menghiasi bando usus di atas kepalanya , memakai pakaian dari kulit mereka..."
Semua mimpi itu membuat Monica menyukai darah. Dia selalu melihat tv berbau darah dan selalu merasa panas ketika melihat itu.
Tidak ada yang melarang ataupun peduli . Setiap hari masih sama ia akan terus dibully oleh sekolahnya dan dianggap pembantu oleh keluarganya.
Wajah Monica tidak lagi kaku, melainkan misterius kadang ia suka melihat darah seseorang yang mengalir perlahan .
Tersenyum dan kadang ia mulai disangka psikopat. Karena selalu tertawa ketika terjadi suatu kejadian kecelakaan..."
Tetapi Monica tidak dilirik karena ia belum membunuh satu pun orang. Bisa jadi itu hanya kebetulan. Dan lagi dia hanyalah anak anak.
Wajar jika pengembangan emosinya tidak stabil...
"Tetapi itu adalah kesalahan fatal...., karena karakter Monica telah terbangun seiring perkembangan usia....."