maria mengendap endap mendekati pintu dengan cekatan melepas kemeja dan celana jeans hanya pakaian kulit lentur berwarna hitam yang membalut tubuh indah maria,tidak lupa menggunakan topeng hitam membalut kepala maria.
dengan berlahan maria menempelkan telinganya pada pintu,suara langkah langkah berlahan menjauh.
dengan softlance khususnya maria mampu membuka kunci dengan menggunakan alat khusus walau dalam kegelapan.
"cklick..." terdengar lembut suara kunci terbuka.
"kreettt..." suara pintu berderit terbuka.maria mengintip dari celah pintu yang terbuka,suasana begitu hening dengan lampu temaram.
maria mengendap keluar.
berlari cepat tampa suara dalam remang remang lampu bagai kilatan bayangan.ruang demi ruang dilalui lalu memasuki ruang pengawasan cctv terlihat seorang pria gemuk asik menatap ponsel.
dalam hitungan detik maria melumpuhkan pria gemuk tampa suara dengan menggunakan tisyu berisi obat bius.memastikan pria gemuk tak lagi bergerak.maria dengan cepat memasukkan flasdick memasukkan program peretas agar terhubung dengan ponsel maria,agar dengan mudah kedepan maria dapat mengendalikan program pengamanan cctv istana defard.
usai meretas maria mencabut flasdick miliknya dan berjalan keluar meninggalkan ruang pengawas cctv.
mengendap berlari cepat melalui ruang ruang menuju sisi utara istana terdapat lorong gelap dengan satu pintu.dengan cekatan maria membuka kunci dengan alat khususnya lagi.
"cklick..." bunyi kunci terbuka
"kreettt.." bunyi derit pintu saat maria membuka dengan perlahan memasuki ruang lalu mengunci kembali pintu.softlance khusus maria membantu pengelihatan maria,terlihat tangga batu kecil menuju ruang tersembunyi dilantai selanjutnya.
menapaki tangga dengan cepat berakhir pada sebuah dinding tampa pintu.jari jari maria menyentuh dan menekan lampu pada dinding,tidak lama batu bergeser berlahan.terlihat sebuah ruang luas tidak terawat penuh debu dengan berbagai furniture indah yang terabaikan berpuluh puluh tahun.
hawa ruang begitu dingin.maria menatap menyapu ruang,tatapannya jatuh pada sebuah lukisan tua mendiang raja leonard.langkah maria berjalan menghampiri lukisan tua menyentuhnya lalu mengangkat lukisan mending raja leonard lalu merebahkan terbalik di atas meja besar berdebu.
dengan hati hati namun cepat maria melepaskan kanvas lukisan dari bingkainya,menggulungnya lalu memasukkan pada selembar plastik hitam tebal panjang dengan tali pengikat di dua ujung plastik.usai mengaitkan gulungan lykisan pada punggungnya maria berjalan hendak keluar ruangan tiba tiba tangan kanannya menyentuh salah satu batu pada sisi pintu.
"krrakkkk..." terdengar suara batu bergeser.maria terkejut lalu menyapu ruang kembali,terlihat sebuah pintu batu terbuka.maria mengernyitkan dahi mencoba mengingat skema gambar yang telah dipelajarinya tidak menggambarkan ruang yang terbuka dihadapan maria.dengan hati hati maria memasuki sebuah lorong besar pendek penuh ornamen berwarna yang begitu indah dengan dua lampu kristal mengapit di sisi kanan kiri pintu lorong.
maria terpana saat memasuki ruang yang begitu luas,ditengah ruang terdapat 2 batu panjang penuh ornamen berdampingan sejajar, di sisi kiri terdapat meja kayu dengan dua guci besar di atasnya.
maria menghampiri 2 batu panjang,diatas batu panjang tertulis.
BERISTIRAHAT DENGAN TENANG YANG MULIA RAJA FABIO.
maria terhenyak menatap tulisan di atas batu,jari jarinya bergetar menyentuh tulisan yang terukir di atas batu.
"kakek" ucap maria lirih bergetar. matanya berlahan berkaca kaca.matanya menatap batu disisi peti batu raja leonard.
"nenek " ucap getir maria lagi sembari menghampiri peti batu disisi peti batu raja leonard.
air mata maria tak terbendung lagi menetes deras membasahi topeng yang melekat di wajahnya.
maria tidak mengira bila mendiang kakek dan neneknya terkubur di satu ruang tersembunyi yang gelap di sisi utara istana defard yang terabaikan.
tampa sadar maria berjalan mengelilingi peti batu mendiang ratu velis sampai pada meja kayu dengan dua guci besar di atasnya.ujung mata maria menangkap tulisan samar pada tengah guci.
ABU YANG MULIA RAJA LEONARD.
seketika tubuh maria mengejang bergetar hebat,isak tangisnya terdengar lirih.
jari jari dua tangannya menyentuh dua guci besar dihadapannya.
"ayahanda....ibunda..." ratap maria lalu terjatuh duduk di depan meja.maria meratap beberapa jam,hatinya begitu pedih tersayat duka yang begitu dalam.hingga maria tidak sadarkan diri di atas lantai dingin ruang pemakaman.
pukul tiga pagi maria mulai tersadar.menyadari dirinya masih didalam ruang pemakaman,maria bergegas keluar dari ruang pemakaman melalui lorong pendek memasuki ruang tersembunyi,kembali melewati lorong menuju pintu kayu,membukanya keluar lalu menguncinya kembali dengan alat khususnya,lorong dihadapannya masih terlihat remang remang maria berlari cepat rampa suara berlari kembali menuju ruang penyimpanan senjata,memasuki lalu mengenakan kembali pakaian maria lalu melangkah menghampiri bulatan besi,membukanya lalu turun menapaki tangga besi yang menempel pada dinding lorong jalan.
berjalan berlahan melewati lorong lalu keluar dari pintu batu kecil pada sudut pagar istana.
*
memasuki kamar hotel maria langsung membersihkan diri.lalu membaringkan dirinya terlelap dalam selimut tebal.
pukul enam pagi.
"drett...drettt" bunyi ponsel maria,namun maria tidak terusik dari lelapnya.
"drett...drettt" bunyi ponsel lagi sepanjang pagi namun maria tidak terusik.
pukul delapan pagi.
maria terbangun dari lelapnya,matanya menatap cahaya mentari yang menyelinap dari celah tirai,dengan enggan maria bangun dan membuka tirai,terlihat pemandangan pemukiman penduduk sederhana namun tertata apik dan asri,anak anak kecil terlihat bermain di sebuah taman kecil.
maria teringat dengan kanvas lukisan mendiang raja leonard lalu menghampiri nakas meraih gulungan di atas nakas lalu mengeluarkan dari plastik hitam.
membentangkannya terbalik di atas meja dengan hati hati.
berjalan memasuki kamar mandi lalu mengisi bathtube dengan air panas,maria meletakkan sebuah kursi dissbelah sisi bathtube lalu keluar meninggalkan ruang kamar mandi.tidak lama uap panas memenuhi ruang kamar mandi.
maria memasuki kamar mandi dengan kanvas lukisan terbentang ditangannya lalu duduk dikursi disisi bathtube.walau dada maria terasa sesak karena uap panas namun maria bertahan hingga permukaan belakangng canvas lukisan terasa lembab.dengan perlahan muncul gambar skema ruang ruang rahasia istana yang tersembunyi beserta tulisan nama nama tempat rahasia persembunyian raja leonard dan harta karun kerajaan defard..saat terlihat jelas maria bergegas keluar dari dalam ruang kamar mandi lalu meletakkan membentang canvas lukisan di atas meja.dengan sigap meraih ponsel lalu membidik beberapa kali dengan camera ponsel dari semua sisi dan sudut.berlahan gambar skema dan tulisan memudar lalu menghilang seiring kelembapan mulai mengering.dengan hati hati maria menggulung kembali canvas lalu memasukkan kembali dalam kantung panjang plastik hitam dan meletakkan disudut lemari.
— 新章節待更 — 寫檢討