Reno menjatuhkan badannya kedalam kasur apartemennya yang empuk.Mukanya masih terlihat kesal entah kenapa ia bisa sekesal itu mendengar temannya mengungkit kontrak pernikahannya.
" Apa benar dia tidak matre,hah aku tidak percaya itu.Cewe mana yang tidak suka dengan uang." gumam Reno ia mencoba menutup mata karna ia merasa sangat lelah.
" Drrt ..drrrtt..." suara telpon membangunkan Reno yang sebentar lagi akan terlelap.
Ibu tertulis nama di telponnya dengan segera ia mengangkat teloponnya.
" Iya mam ada apa " ucap Reno dengan suara khas orang ngantuk.
" Ouh apa kau sedang tidur sayang." Tanya Ibu Ratih mendengar anak nya yang menjawab setengah menguap.
" Iya bu baru aja aku mau tidur." jawab Reno jujur.
" Kau tidur dimana nak,bukankah kau dikantor sekarang." Ibu Ratih terrdengar penasaran .
" Iya bu aku dikantor tidur disofa.karna aku merasa sangat mengantuj hari ini" Hampir saja Reno membongkar rahasinya sendiri.Karna dia tak bisa menyembunyikan rasa kantuknya.
" Ntar malam pulang kerumah ya.Ibu juga sudah menyuruh Lina untuk menginap malam ini.Jangan lupa ok " Ibu Ratih menyampaikan keinginannya pada Reno .
" Iya bu.Tapi mungkin aku pulang agak larut ya bu." jawab Reno lagi dengan setengah menguap.
" Ya gakpapa.Lanjutin gih tidurnya see you" panggilan telponpun berakhir.Reno terlihat semakin kesal karna ia harus kembali berakting didepan keluarganya sebagai pasangan yang harmonis didepan orang tuanya.
Magrib Lina baru sampai dikediaman mertuanya karna macet.Dia dijemput oleh supir pribadi keluarga Reno.Terlihat wanita paruh baya menyambutnya keluar dari mobil.
" Ouh sayang macet ya " Ibu Ratih memeluk menantu kesayangannya itu dengan lembut.
" Iya bu macet banget " Lina menyerahkan bingkisan yang ia bawa .
" Nih bu kebetulan tadi Lina bikin kue." disambutnya uluran tangan Lina yang berisi kue dengan wajah yang terlihat sumringah diwajah wanita itu.
Sebenarnya itu adalah kue pesanan langganan kuenya Lina.Tapi karna ibu mertuanya menelponnya tiba tiba dan menyuruhnya menginap jadi ia membatalkan semua pesanannya .
" Nih bi bawa kedapur ya " Ibu Ratih menyerahkan kuenya pada pembantunya.
" Sini sayang duduk dulu " Lina duduk disamping mertuanya yang sedari tadi tak melepaskan tangannya .
" Bapak kemana bu." tanya Lina yang tak melihat mertua lelakinya itu .
" Pergi mancing sama mang Diman (tukang kebun)Mau dimasakin ikan bakar katanya sama kamu jadi bapak pergi mancing dulu."Ibu Reno terlihat sangt senang dengan kedatangan menantunya itu.Memang Lina bukan menantu satu satunya masih ada dua menantunya yang lain.Tapi Lina lah yang paling perhatian padanya.
Semua anaknya adalah laki laki Reno adalah anak bungsunya sekaligus anak yang mewarisi perusahaan papanya.Karna kedua kakanya mengambil bidangnya masing masing mereka tidak tertarik dengan bisnis.Anak yang paling tua namanya Raka Adi Sanjaya dia bergulat dibidang seni ya dia menjadi kolektor seni terutama lukisan.Yang kedua namanya Riki Adi Sanjaya dia menjadi seorang fotografer.Dan yang terakhir Reno Adi Sanjaya hanya dia yang sedari kecil berminat dengan bisnis.
Kedua kakanya Reno tinggal diluar kota jadi jarang sekali mengunjungi keluarganya hanya Reno dan Lina yang itungannya paling dekat dengan mereka .
" Lina gak sibukkan ." tanya Ibu Ratih pada menantunya .
" Nggak ko bu.ada apa emang bu" jawab Lina dengan lembut .
" Temenin Ibu ya.menginaplah beberapa hari disini ibu kangen sekali sama kamu" pinta ibu Ratih memelas.
Lina ingin menolaknya tapi sungguh ia tidak bisa.Karna Mertuanya itu lebih baik seribu kali dari ibu kandungnya sendiri.
" Ya bu Lina akan menginap disini.Lina akan nemenin Ibu dan masak buat Ibu." Lina mengiyakan permintaan ibu mertuanya itu walaupun ia harus akting setiap hari dengan Reno.
" Bu ibu bapak dapet ikannya nih.Lina nya jadi kesini gak bu." Terdengar suara bapa Adi Sanjaya dari luar yang kegirangan membawa hasil pancingannya .
" Iya pak bapak mau dimasakin sama Linakan." Lina menghampiri mertua nya itu dipintu depan .
" Wah bapa kira kamu gak jadi kesini.Masakin bapa ikan bakar ya.Nih " Bapak Adi menyerahkan Ikannya pada menantunya itu.
" Bapak ikh Lina baru nyampe tau,udah langsung suruh masak aja" Ibu Ratih menghampiri keduanya.
" Gak pap ko bu.Kalo gitu Lina langsung bawa kedapur ya pak" Lina bergegas menuju dapur .
" Ya sana Bapak tunggu ya " Ucap pak Adi kegirangan .