"hutang permintaanmu sudah aku penuhi, apakah kau siap menjalankan strategi perang kita?" Hendra mengunggah Thomas.
Terhenyak sesaat, "tentu saja tuan," balas Thomas.
Ada perasaan lega di hati Mahendra mendengar jawaban Thomas, lelaki bermata biru tersebut kini membuat jeda dalam diskusi mereka, ia mengambil sesuatu di hadapannya, di meja makan yang menyajikan berbagai jenis hidangan.
"Apa pendapatmu tentang Bianca?" Mendengar kalimat tanya yang disajikan tuannya, Thomas menanggalkan pandangannya pada gadis yang sempat mencuri konsentrasinya. Gadis itu kini pergi, berjalan ke arah yang semakin lama semakin menjauh.
"dia serupa dengan kakaknya, Angga. apakah Anda masih ingat Angga pernah bekerja di bawah naungan Joyo makmur grup?" kembali Thomas mengingatkan Mahendra.
"aku mengenal Angga, ah itu sudah lama sekali," Mahendra menuntut ingatannya kembali pada tahun-tahun awal menjadi CEO Joyo makmur grup.