"KEMANA ANANTHA!" lelaki bermata biru terkejut atas apa yang ia amati. Surya ada di dekatnya. Herry mencoba berada di sekitarnya. Termasuk perempuan yang tadi duduk bersama Mahendra, dan kini mendekap mata biru -ketakutan di bawah gelap-, tapi Mahendra tidak menemukan kakak iparnya.
"Tuan aku akan mencari kakak anda!" Herry meminta izin, bergerak mundur kemudian membalik tubuhnya, ia melangkah -menyusup ke dalam kerumunan.
"Hendra kembalilah dulu.. aku akan bantu Herry" suara Surya terdengar seperti ide gila di telinga Mahendra.
"Yang benar saja kau! Jangan gila!" sudut bahu lelaki tersebut di cengkram Hendra, menyajikan jas yang tertarik mundur.
"Ballroom ini sangat luas, bagaimana cara Herry menemukan kakakmu jika ia sendirian," Surya masih pada pendapatnya.