Mobil mewah memasuki kampung pinggiran sungai. Aruna mengamati dengan penuh kesan, perempuan tersebut tidak asing dengan hal-hal semacam ini.
Sebelum dan sesudah menjadi istri Mahendra -sebelum ia mengandung baby di dalam perutnya-, suaminya masih mengizinkan dia berkeliaran mengajar di sudut kota, yang penampakannya tidak jauh berbeda dengan kampung yang kini ia lalui menggunakan mobil mewah Hendra.
"Berhenti di situ.. itu rumahku," Kihrani turun lebih dahulu, ia berusaha berlari lebih cepat menuju rumahnya.
Berbeda dengan Aruna yang menuruni mobilnya dengan pengamatan lekat sang ajudan. Alvin nampak kecewa karena dia tidak lebih cepat dari cara nonanya turun, dari mobil. Perempuan dengan mata coklat menyala lebar, ia merapikan sweater rajut yang membungkus dirinya.
"Nona anda tidak apa-apa berada di tempat seperti ini?" Alvin mulai khawatir. Nonanya melangkah terlalu jauh.