"Istrimu tak bisa marah lagi," kata Nana meninggalkan Mahendra.
-setelah hari ini-
.
.
[Mas, maaf ku harap anda tidak panik, mobil yang membawa Herry dan istri anda di bekuk para bodyguard tetua Wiryo] suara Andos amat lirih sepertinya dia memberitahukan informasi berikut sambil mengendap-ngendap.
[Apa??] Mahendra langsung berdiri, membuat panggilan kepada Nana berniat meminta seseorang menyiapkan mobil untuknya. Sayang sekali Nana tak bisa dihubungi, [Kau tahu di mana Herry dan Istriku mereka bawa?]
[Rumah Induk] jelas Andos yang terkesan buru-buru menutup panggilannya.
Kini Mahendra berjalan gusar, dia paling khawatir kalau kakeknya sudah ikut campur dalam kehidupannya.
Lelaki bermata biru berjalan menuju ruang kerja sekretarisnya Nana, akan tetapi perempuan tersebut konsisten tidak ada, Hendra men-take over dengan menyiapkan sendiri kebutuhan mobil.
Lelaki bermata biru memanfaatkan pelayanan Djoyo Rizt hotel.
***