Roda Bentley Continental berwarna hitam legam kembali menapaki pelataran rumah induk Djoyodiningrat.
Tidak ada yang berbeda, air di tengah-tengah taman masih menari dan menyerukan gemercik zat cair yang saling berbenturan, akan tetapi menenangkan. Daun-daun yang berguguran di pelataran pun tak tampak, sudah di sapu bersih oleh para penjaga taman.
Ketika sang tuan rumah paling terhormat menuruni mobil tanpa menapaki kaki ke lantai, pilu dan sendu terlihat dari wajah para asisten rumah tangga.
Termasuk nyonya besar keluarga ini. Perempuan paruh baya hanyut dalam keharuan, tapi memaksa diri tersenyum lebar dan membuka kedua tangannya sebagai ungkapan sayang, ingin memeluk sang suami.
Selepas Oma Sukma memberikan pelukan kepada Opa Wiryo. Telinga Hendra seolah mendengarkan bisikan dari surga, 'kau berhasil membuktikan argumenmu, selamat bung'.