"kumpulkan fakta lebih banyak. Agar aku bisa meringkusnya, tanpa ada penolakan dari para penghuni lantai D yang lain"
"Baik tuan"
.
.
"Dari mana Kau dapatkan baju itu, kecil" Anantha memandangi Aruna yang baru saja tiba.
"em.." gadis ini hanya bisa berdehem dia bingung harus menjelaskan apa pada Anantha. Aruna berpakaian sesuai stylenya, nama blazer dan kaos yang membalutnya bukan sesuatu yang biasa dia jelaskan.
Jika Anantha awas dengan brand pakaian yang dikenakan adiknya, dia pasti bisa menyadari baju itu bernilai berkali-kali lipat dari yang biasa pakai Aruna sehari-hari.
"ini dibelikan Hendra, waktu masih tinggal dengan dia" Dan Aruna akhirnya bicara se kenanya. Baju yang dia kenakan sekarang memang pemberian Mahendra, dia mengambilnya dari ruang ganti pada tempat tinggal baru suaminya.
"Jangan sebut nama itu kakak tidak suka" Anantha berdiri mengambil sebuah bag paper berisikan baju baru lalu di serahkan pada si bungsu.