Aku menggeleng, "Makasih tawarannya, tapi aku ga mau ngerepotin. Aku cuma nginep semalem kok. Besok pagi aku pergi."
Zen diam walau terlihat menyayangkan. Dia menatapku tanpa berkedip dan membuatku salah tingkah. Mungkin tak seharusnya aku bertemu dengannya di sini. Terlebih, aku hanya sedang sendiri. Dia mungkin saja berpikir aku sedang memiliki masalah dengan Astro, walau memang betul.
"Kamu ga perlu nemenin aku." ujarku tanpa menatapnya dan memilih untuk berkutat dengan kwetiau pedas di hadapanku.
"Okay." ujarnya sambil bangkit dan beranjak pergi.
Aku menatapi punggungnya yang menjauh dan entah kenapa hatiku terasa kosong. Mungkin ....
Ugh, aku tak seharusnya memikirkan hal ini.
Aku melanjutkan makan sambil berharap Zen cukup menyadari situasi dan tak memberi tahu keberadaanku pada Astro. Apakah lebih baik jika aku pergi saja dan menginap di tempat lain? Namun aku ingin bertemu Bunda.