Saat suasana canggung tercipta muncullah Nabila dan ayahnya yang menghentikan suasana tersebut. "Bunda,Bila datang,," ucap Nabila riang sambil berlari kepelukan Indah.
Indah menyambut Nabila dengan senyuman, namun beda dengan ayah Nabila. "Bila, bagaikana kalau kita pergi pesan makan dulu, lihat sayang, Bunda lagi ada temennya nih" ajak ayah Nabila sembari mengambil Nabila dari gendongan Indah.
"Bunda, jangan lama - lama ya, Bila sama ayah akan menunggu bunda, kita makan sama - sama ya bun," ucap Nabila.
Indah hanya tersenyum dan mencubit pipi Nabila pelan. "mas pergi dulu ya dek" ucap ayah Nabila .
"om,,ngobrol sama bunda nya jangan lama ya...Bila udah lapar" kata Nabila
Indah kini mengalihkan lagi wajahnya pada orang di sampingnya. "gimana kabarnya mas?" Tanya Indah membuka percakapan mereka.
"mas ndak pernah baik, tapi sepertinya mas Salah, mas Kira kamu masih sendiri, sama seperti mas tapi ....., maaf ya dek, mas datang diwaktu yang Salah "
Hari Indah menjadi tak karuan, saat ia mulai membuka hati untuk ayah Nabila, kenapa Rudi orang dari Masa lalunya mengacaukan rasa dihatinya.
Indah tersenyum melihat wajah Tak enak Rudi.
"ndak apa- apa kok mas,,eh iya...ada kabar apa nih? tumben mas sampai ke sini?" Tanya Indah untuk mencaitkan suasana yang canggung
"endak sih,mas cuma mau melihat kamu aja" ucap Rudi sambil tersenyum.
sebenarnya dalam hati Indah,dia sangat engan untuk bertemu Rudi, entah kenapa rasa kesal dihatinya pada Rudi masih mendarah daging.
"ya udah sih, sekarang kan udah lihat juga,,maaf ya mas,aku nyusul Nabila dulu,kasian kan dah lama nungguin" kata Indah sambil berpamitan.
Rudi memagang tangan Indah Dan bertanya. "kalo boleh mas tau,.Nabila itu siapa, dan laki - laki tadi?.Tanya Rudi lirih
"owh...Nabila murid ku di Tk dulu, dan itu ayahnya Nabila" jawab Indah sembari melepas tangan Rudi dan meninggalkan lelaki masa lalunya itu.
"dek, no mu masih yang sama kan?" teriak Rudi saat Indah sudah menjauh.
Indah hanya menganguk meniyakan.