Setelah pintu terbuka. Qiara pun mengambil kembali nampan yang berisi nasi dan lauk itu lalu dia bawa masuk ke ruang kerja Julian. Benar saja kalau Julian tidak tau dia masuk karena sangat fokus pada Leptopnya.
Tepat saat itu, Qiara terdiam sejenak memperhatikan lelaki tampan yang sedang duduk tegak dan fokus pada Leptopnya.
Seketika itu Qiara tersenyum melihat Julian yang mengenakan kaca mata minus sehingga ia terlihat lucu dan sangat dewasa di mata Qiara.
'Melihat nya seserius seperti itu. Aku seperti sedang melihat lukisan hidup yang terpahat rapi. Dia tampan sih, tapi dia terlalu tua buatku. Juga, belum masanya aku menikah. Tapi, bagaimana dengan diriku yang sudah tidak perawan lagi?' Batin Qiara sambil memperhatikan Julian dengan tatapan yang lembut.
"Kenapa kamu hanya berdiri disitu? Kemarilah!" Kata Julian tanpa melihat kepada Qiara.