"Kita akan melakukan perkelompokan berdasarkan nomor kamar, kamar perempuan no 1 akan berpasangan dengan no 1 kamar pria begitu seterus nya. Kelompok yang kalah akan memasak buat makan malam, kita akan belajar dan bermain dalam kelompok, silah kan mecari kamar kalian dan anggota kelompok kalian, kita akan berkumpul lagi besok pagi pukul 08.00" Pengumuman yang di berikan di ketua osis
"Untung saja kalau saja sekamar dengan Aeychan lengkap lah penderitaan ini"
"Kirber kau tidak membereskan barang mu? " Tanya Sendy dengan teman sekamar kami
"Aku ingin mengistirahat kan tubuh dulu"
Sementara Kirber mengisitirahat kan tubuh nya di lantai dari perjalanan jauh kami , waktu yang di tempuh sangat lama berjam-jam. Kali ini kami benar-benar berasa di alam, tempat study tour kami di sebuah kota kecil yang masih hijau. Saat menginjak kan kaki pertama kali di sini yang menyambut mu adalah kicauan burung dan sesekali terdengar suara monyet yang sedang bermain.
Dorm kami sendiri terletak di tengah-tengah kerumunan pepohonan yang bergoyang saat di tiup angin, kau bisa mencium aroma pepohonan segar. Tempat yang sangat strategis untuk sebuah penginapan , dorm ini pun bertema kan alam dengan bagunan yang terbuat dari dasar sebuah kayu , Kamar kami sendiri benar-benar warna sebuah kayu...., kayu yang tidak di cat dan kau masih bisa merasakan gundukan-gundukan alami dari sebuah kayu di dinding kamar mu. Jendela kamar terbuka membuat kami semua bisa merasakan angin segar masuk ke dalam , terkadang burung-burung kecil berkeliling di sekitar pohon ataupun di dekat jendela mu. Memamerkan keindahan nya saat terbang tak jarang juga mereka masuk ke dalam kamar mu sebagai tanda penyambutan ke datangan mu.. benar-benar indah
BRUAK...
Suara pintu yang terbuka lebih terdengar seperti ada seseorang yang membuka paksa dengan dobrakan, Jeclyn, Sendy dan Kirber terkejut meneriakan kata-kata yang sama "Akh....."dan langsung menatap pintu yang terbuka itu. Sosok wanita tangguh berdiri di depan pintu, sambil memangkul barang nya di pundak kiri nya
"Kau... keluar" Dengan tangan menunjuk Kirber,Kirber langsung berdiri "A... aku...?" Tanya Kirber pada Aeychan
"Ya..., kau pindah ke kamar nomor dua , aku akan menggantikan mu di sini"
"Ba...Baik lah"
Sementara Kirber berjalan pergi aku dan Sendy tertunduk sedih merenungkan nasib kami masing-masing. Suara kicauan burung yang tadi nya merdu terdengar seperti burung sakit, angin yang bertiup hangat berubah menjadi angin topan ,langit yang cerah berubah menjadi banyak petir.. hancur sudah semua
"Apa yang kalian lakukan ? cepat bereskan barang-barang ku"
"Tunggu sebentar kalau ada Aeychan berarti..." Aku segera membuka kertas yang berisi nama-nama dan pembagian kamar, aku harap tidak seperti yang ku bayang kan, jangan sampai.. melirik-lirik nama yang tertera di kamar no 1 bagian laki-laki
"A... si devilllllllllll.... Itu...."Kenapa begini?kenapa harus begini? Aku menghantukan kepala ku di meja berkali-kali kenapa ada yang nama nya kebetulan yang tidak menyenang kan begini
"Apa dia selalu aneh begini? " Tanya Aeychan pada Sendy
"Mungkin..." Tak kalah bingung dengan Aeychan dengan apa yang di lakukan Jeclyn "Aku sudah selesai, aku tidur duluan. Malam..." dengan kepala yang membenjol dan
tidak menghiraukan orang sekitar nya yang terbengong melihat diri nya dia berjalan mengambil kasur lipat , menarik selimut dan tidur