jadi kora berpikir untuk join dengan tentara bayaran itu untuk menopang kehidupanya, dan juga ia berencana akan memasuki sekolah sihir terkenal dikerajaan Aragon itu, sekolah sihir tinggi flaming, ia ingin mendaftar menjadi murid disitu karena ingin mengasah lebih dalam lagi keahlian sihirnya, ia akan lebih mudah memahami sihir jika berada didalam sebuah sekolah sihir, maka ia berencana mengumpulkan uang untuk segera mendaftar.
siapa kau kata pemimpin tentara bayaran itu, "aku seorang penyihir", namun pemimpin tentara bayaran menganggap itu hanya lelucon karena tampang kora tidak seperti penyihir dari akademi dengan tubuh kora yang kurus, baju yang lusuh dan tidak tinggi, dan juga karena sifat para penyihir yang sombong dan memakai jubah dan membawa sebuah tongkat sihirmaka mereka hanya menganggap kora hanya bercanda, " namaku kora aku akan membuktikan kalau kalian salah menilaiku kata kora tegas dan tatapan matanya yang gelap terlihat sangat serius, baiklah kata mereka, kau akan kami beri kesempatan untuk membuktikannya, kau akan melawan kami bertiga satu persatu, jika kau kalah kau akan menerima resiko luka berat disekujur tubuhmu, dan jika kau menang kau akan diterima dengan senang hati oleh kami masukkan kau ke kelompok kami kata pemimpin mereka, kora menyetujuinya maka mereka berjalan menuju pinggiran hutan yang terdapat lapangan rumput luas untuk bertanding, yang pertama kora berhadapan dengan seseoarang yang bertubuh besar mereka berdua pun memasang posisi kuda kuda siap untuk menyerang, kora langsung mengeluarkan mantra bola api miliknya sebanyak 3 bola, bola itu melesat dengan sangat cepat hingga mencapai tameng prajurit itu,bola apinya ia ledakan, dan
" bumm,bumm,bumm," efek ledakan itu membuat prajurit itu terdorong kebelakang sekitar 20 kaki,tentara itu tertegun tidak bisa mengucapkan sepatah katapun, karna ia diserang dengan mantra yang sangat cepat dan mungkin hanya ditujukan kora ketamengnya saja, jika tidak ia mungkin bisa terbunuh mengenaskan dengan mantra seperti itu, ia pun mundur dan menyuruh kedua rekan ya untuk mencoba juga, mereka berdua akhirnya memasang kuda kuda dan menyerang secara bersamaan, pria yang membawa busur melesatkan anak panahnya dan yang satu lagi berlari dengan cepat menuju kora, namun kora sudah siap dengan serangan seperti itu, ia sudah membuat 4 bola api dan melesatkanya kepada kedua prajurit itu, ia meledakan bola api sekitar 2 jengkal dari lutut mereka berdua, tujuan ya hanya untuk melumpuhkan sementara, kora melakukan hal itu karena ia takut akan membuat 2 prajurit itu lumpuh, maka kora hanya meledakan bola apinya sedikit jauh dari sasaran sehingga hanya membuat lawan pingsan saja, celana yang dipakai pria membawa busur itu robek dibagian lutut dan menyisakan lututnya yang memar karena terkena efek ledakan yang cukup membuat pria itu dan juga rekan wanitanya kehilangan kesadaranya,