下載應用程式
76.56% OVERLORD INDONESIA / Chapter 196: Danau Beku

章節 196: Danau Beku

Namun, magic semacam itu berada di ranah yang jauh diluar kemampuannya, itulah kenapa Crusch tidak percaya diri -  Crusch menjelaskan ini kepada Zaryusu dalam suara lirih, sehingga tak ada yang kedengaran.

Zaryusu tahu betapa mengagetkannya bisa memiliki magic di ranah tingkat 6. Magic semacam itu adalah dunia yang tidak bisa diraih oleh musuh yang paling kuat yang pernah dia hadapi, Iguvua. Juga dipercayai sebagai magic tingkat tertinggi di dunia ini.

"Apakah ini... adalah kekuatan dari Supreme One? jadi memang begitu... kalau begitu semuanya masuk akal.."

Jika magic tingkat 6 bisa digunakan, maka dipuja sebagai 'Supreme One' bukanlah hal yang berlebihan.

"Hey, hey, hey, tampaknya semua orang jauh dari kata baik-baik saja."

Protes Zenberu ditujukan secara akurat kepada suasana di sekitarnya.

Angin dingin yang tidak mungkin muncul saat ini - artinya bahwa ini adalah perubahan tidak wajar dari lingkungan. Ini menyebabkan moral lizardmen menjadi terjatuh hingga tingkat terendah.

Derajat perubahan hanya sampai awan terakhir kali. Jika hanya itu, meskipun druid bisa melakukannya dengan melakukan upacara api unggun yang besar bersama-sama. Namun, ketika lizardmen merasakan angin yang mirip ketika musim gugur seperti ini, mereka menyadari bahwa musuh memiliki kekuatan yang besar. Kekuatan untuk mengendalikan cuaca, yang mana seharusnya adalah fenomena alam yang tidak bisa dikendalikan.

Meskipun mereka tidak mendengar kalimat Crusch, angin dingin yang terus bertiup sudah cukup untuk menggambarkan seberapa kuat lawan pertempuran mereka nantinya.

"Cheh, musuh sudah mulai bergerak."

Zaryusu menggeretakkan gigi-giginya, menggunakan semangat untuk menahan ekornya yang ingin bergerak kesana kemari. Seperti yang dia duga, tentu saja musuh akan memilih momen seperti ini untuk bergerak.

Setelah pasukan skeleton yang tertata rapi mulai maju, bergerak dengan rapi dengan langkah kaki yang jaraknya sama, lizardmen kelas warrior di dekatnya langsung menjadi gugup, dan beberapa orang bahkan mengeluarkan raungan peingatan yang dalam. Namun, Zaryusu yang mengamati pasukan skeleton yang bergerak tanpa suara, membentuk opini berbeda. Itu bukan awal dari pertempuran.

Saat Zaryusu dan Zenberu akan berteriak keras kepada lizardmen untuk tenang-

"-Tenanglah!"

Suara teriakan yang agung membuat riak di udara terdengar.

Semua orang melihat ke arah yang sama, dan suara itu tertuju kepada Shasuryu.

"Aku katakan sekali lagi, tenanglah."

Di dalam ruang yang hening ini, hanya suara ini yang penuh dengan rasa percaya diri dan wibawa yang bergema.

"Dan juga, jangan takut, para warrior. Terlebih lagi, kalian tidak boleh sampai mengecewakan banyak spirit leluhur di belakang kalian."

Shasuryu berjalan menembus kelompok lizardmen yang telah tenang dan diam, lalu tiba di samping Zaryusu.

"Adik, tindakan apa yang diambil musuh?"

"Hmmm, kakak, meskipun mereka mulai bergerak... mereka kelihatannya tidak bersiap bertempur."

"Hmm..."

Lima ratus skeleton yang mulai bergerak ke depan membentuk sepuluh barisan.

"Apa yang direncanakan oleh mereka?"

Seakan pasukan musuh telah menunggu pertanyaa ini keluar, mereka sekali lagi mulai bergerak.

Di bawah perintah yang sempurna dan tepat, pasukan itu terbelah ke masing-masing sisi dari yang tengah. Apa yang muncul dari celah yang ukurannya sekitar dua puluh skeleton adalah ... sebuah wujud.

Wujud itu tidak besar sekali. Bahkan dari jarak dua ratus lima puluh meter, sangat mungkin untuk melihat wujud itu lebih pendek dari Zaryusu.

Orang itu memakai jubah hitam kelam, dan memberikan aura yang menakutkan. Dia memakai pakaian yang mirip dengan lich dari pertarungan kemarin, oleh karena itu kelihatannya, musuh ini seharusnya juga adalah seorang magic caster.

Namun, ada perbedaan yang tegas antara keduanya, dan itu adalah kekuatan mereka.

Melihat wujud tersebut, Zaryusu merasa punggungnya menjadi gemetar. Instingnya mengatakan pada dirinya bahwa jika dia membandingkan orang yang baru saja muncul ini dengan Lich kemarin, perbedaan kekuatan mereka seperti bayi dengan seorang warrior.

Meskipun dari jarak antara mereka sangat besar, masih mungkin terkena aura membekukan dan menakutkan yang dikeluarkan oleh seluruh tubuh orang itu. Bukan hanya itu, tapi equipment musuh juga termasuk kelas berbeda.

Seolah-olah tidak mungkin menolak kematian - sebuah gambaran yang mendominasi sama sekali.

"Apakah itu... adalah Maharaja Kematian (Overlord of Death)?"

Zaryusu tidak tahan mengeluarkan kalimat deskripsi yang paling tepat dari makhluk ini, dan kalimat ini benar-benar tepat pada titiknya.

Orang itu adalah Maharaja yang menguasai kematian.

"..Oh, oh!"

Apa sebenarnya yang coba dilakukan oleh Maharaja Kematian ini?

Lizardmen yang melihat Magic Caster ini dengan gugup mengeluarkan suara panik berbarengan. Saat ini, sebuah formasi magic dengan bentuk separuh lingkarran yang besar dengan diameter sekitar sepuluh meter membesar dengan magic caster tersebut berada di tengahnya.

Kilauan putih dan biru mengambang di permukaan formasi magic, dengan tanda semi transparan yang terlihat seperti kalimat atau simbol. Tanda semi transparan itu berubah dengan cepat, dan setiap saat kalimat itu tidak sama.

Tak mampu memahami apa sebenarnya itu, Zaryusu merasa bingung.

Ketika seorang magic caster sedang merapal mantra, seseorang tidak akan memproyeksikannya ke udara seperti yang dia lakukan dengan formasi magicnya. Gerakan musuh saat ini sudah jauh diluar area pengetahuan Zaryusu, oleh karena itu dia menoleh ke arah lizardmen wanita disini yang akrba dengan magic dan bertanya:

"Apa itu sebenarnya?"

"A..Aku tak tahu, aku juga tidak tahu apa itu--"

Balasan Crusch sedikit ketakutan. Kelihatannya dia seperti jauh lebih ketakutan karena dia memiliki pengetahuan tentang magic namun tidak mampu memahahi tindakan tersebut.

Ketika saat itu Zaryusu berencana untuk menenangkannya...

Tidak tahu jika magic tersebut telah diaktifkan dengan sukses, formasi magic tersebut pecah berkeping-keping, menjadi partikel cahaya dengan jumlah yang sangat banyak melayang di langit. Dalam sekejap - seperti ada ledakan di langit, partikel-partikel tersebut menyebar-

Dan danaunya... benar-benar beku.

Tak ada seorangpun yang bisa mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

Shasuryu yang merupakan pimpinan suku dengan kualifikasi yang menonjol; Crusch yang memilki kekuatan druid yang luar biasa; bahkan Zaryusu seorang traveler yang telah banyak melihat dan memiliki pengetahuan yang luas. Bahkan individu-individu ini, yang merupakan dalam sejarah lizardmen termasuk memiliki kemampuan yang ajaib, tidak bisa langsung memahami situasi sekarang.

Tidak tahu mengapa kaki mereka sendiri berada di dalam es.

Tak lama - setelah beberapa saat terlewat dan otak sudah bisa menerima situasi di depan mata mereka - sebuah tangisan terdengar -

Setiap lizardmen - tepat sekali, seluruhnya mengeluarkan tangisan rintihan.

Bahkan Zaryusu pun sama. Crusch dan Shasuryu, dan bahkan Zenberu yang paling berani, tidak terkecuali. Seakan sebuah teror yang merambat dari dalam jiwa mereka, setiap orang tanpa terkecuali menjerit.

Kenyataan yang terpampang di depan mata mereka memang terlalu mengerikan. Danau, yang tak pernah beku sama sekali sejak mereka lahir, kelihatannya telah menjadi beku dan solid.

Lizardmen mengangkat kaki mereka dengan ketakutan. Untungnya lapisan es itu tidak terlalu tebal, dan langsung hancur, tapi area yang hancur langsung membeku lagi. Sebuah uap dingin datang dari bawah membuatnya jelas dan memang menyakitkan bahwa pemandangan ini bukanlah ilusi.

Setelah Zaryusu yang buru-buru memanjang dinding lumpur, dia langsung mengamati sekeliling, lalu terdiam oleh sudut pandang luas yang dia lihat.

Semua yang ada di dalam bidang pandangannya benar-benar telah membeku.

Memang benar, tidak bisa dibayangkan danau sebesar ini akan beku seluruhnya. Namun, Es yang memancar dan menutupi seluruh pandangan juga adalah kenyataan.

Di sudut pikirannya Zaryusu juga mengkhawatirkan kondisi ladang ikannya, tapi sekarang bukan waktunya untuk mengkhawatirkan tentang hal itu.

"Jangan-jangan..."

Crusch yang juga memanjat, melihat ke sekeliling dan kehilangan kata-kata seperti Zaryusu dari mulutnya yang menganga, dia mengeluarkan suara putus asa.

Seperti Zaryusu, dia tidak ingin mempercayai pemandangan yang dia lihat di depannya adalah kenyataan.

"Monster!"

Crusch mengumpat dengan suara keras, sementara di waktu yang sama berharap umpatan dan sumpah serapah ini akan meredakan ketakutan dalam dirinya.

"Cepat, ke atas sini!"

Kakaknya, Shasuryu berteriak.

Beberapa lizardmen telah terjatuh. Warrior sisanya yang masih bisa bergerak, berusaha saling membantu, menolong rekan-rekan mereka yang roboh di tanah yang beku.

Lizardmen yang ditolong itu berwajah pucat dan terus-terusan gemetar. Uap dingin yang terbang ke atas mungkin telah merampas vitalitas mereka.

"Kakak, aku akan pergi memeriksa yang lainnya!"

Zaryusu yang telah menggenggam Frost Pain tidak terpengaruh oleh udara dingin setingkat ini.

"Tidak...Jangan pergi!"

"Mengapa, kakak?!"

"Musuh mungkin akan mulai bergerak dalam waktu dekat. Kamu tidak diizinkan untuk pergi! Pahami situasi seluruhnya, jangan biarkan sedikitpun informasi yang luput! Ini adalah sesuatu yang hanya bisa dipercayakan kepadamu yang telah berkelana mengelilingi dunia dan mendapatkan bermacam-macam pengetahuan."

Tatapan Shasuryu berpindah dari Zaryusu dan berganti bicara dengan seluruh lizardmen kelas warrior di sekeliling


Load failed, please RETRY

每周推薦票狀態

Rank -- 推薦票 榜單
Stone -- 推薦票

批量訂閱

目錄

顯示選項

背景

EoMt的

大小

章評

寫檢討 閱讀狀態: C196
無法發佈。請再試一次
  • 寫作品質
  • 更新的穩定性
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景

總分 0.0

評論發佈成功! 閱讀更多評論
用推薦票投票
Rank NO.-- 推薦票榜
Stone -- 推薦票
舉報不當內容
錯誤提示

舉報暴力內容

段落註釋

登錄