下載應用程式
24.21% OVERLORD INDONESIA / Chapter 62: Rombongan Ogre dan Goblin

章節 62: Rombongan Ogre dan Goblin

Lukeluther menunjuk sudut dari hutan yang besar untuk menjawab pertanyaan Peter. Pandangannya sangat buruk karena tertutup hutan, dan tidak ada pergerakan apapun. Meskipun begitu, tak ada yang meragukan Lukeluther.

"Apa yang harus kita lakukan?"

"Jangan memaksa kesana. Jika mereka masih ada di hutan, kita abaikan saja!"

"Sebaiknya tetap pada rencana dan membiarkan Nfirea mundur!"

Saat mereka berdiskusi dengan suara keras, ada pergerakan di dalam utan. Monster-monster itu menampakkan diri. Lima belas makhluk setinggi anak-anak mengelilingi enam makhluk raksasa.

Yang pertama adalah demi-human goblin.

Setiap wajahnya yang tidak biasa memiliki hidung rata, dan dua taring keluar dari setiap mulut yang lebar. Kulit mereka coklat gelap, dan rambut hitam mereka acak-acakan terlihat kaku oleh wax rambut.

Pakaian mereka lusuh dan terlihat seperti terbakar berwarna coklat entah karena kotoran atau memang diwarnai seperti itu. Mereka memakai kulit binatang yang dijemur matahari di luar armornya. Mereka memegang pentungan di satu tangan, perisai kecil di tangan lain.

Peranakan campuran antara monyet dan manusia, monster dengan cenderung jahat.

Yang raksasa sekitar 250-300 cm. Mereka terlihat lebih bodoh dengan rahang yang menonjol tajam keluar.

Otot yang besar di lengan mereka setebal pohon, dan otot itu hampir mencapai tanah karena punggung raksasa itu bungkuk. Setiap raksasa itu memegang gelondongan kayu pohon dengan cabang-cabang yang sudah dipotong dan mereka hanya mengenakan kulit binatang yang dijemur di pinggang. Mereka sangat bau meskipun dari kejauhan.

Kulit mereka, penuh kutil, warnanya seperti terbakar coklat. Dada mereka yang tebal dan otot perutnya terlihat tangguh. Mereka kelihatannya sangat kuat, seperti gorilla yang dicukur -- Monster demi-human yang diketahui sebagai ogre.

Hampir semua monster memiliki tas lusuh, yang kelihatannya sudah digunakan untuk perjalanan yang lama. Monster-monster itu melihat ke arah kelompok yang sedang berjalan di dataran. Meskipun masih ada jarak, sifat bermusuhan mereka terpancar dari wajah mereka yang jelek.

"..Jumlah mereka agak banyak. Kelihatannya pertempuran sudah tidak bisa dihindarkan."

"Ya, kamu benar. Goblin dan Ogre akan menyerang ketika mereka melihat kelompok yang lebih kecil. Atau lebih tepatnya, kecerdasan mereka mengatakan untuk mengukur kekuatan tempur dengan membandingkan jumlah, yang mana sedikit merepotkan."

Melalui pengalaman, Ainz tahu dunia ini tidak seperti game, tapi dia masih bingung dengan kenyataannya. Hanya dengan mengawasi tinggi dan warna kulit, seseorang bisa menebak bahwa masing-masing ogre dan goblin memiliki karakter yang berbeda, artinya mereka adalah individu, seperti menghadapi dua puluh satu monster yang berbeda.

"Apakah kenyataan beda dari game?"

Seakan dia masuk ke zona tanpa mengetahui walkthrough apapun dan melawan monster yang tidak diketahui, pertemuan ini mengingatkan Ainz pada saat dia bertempur di desa Carne. Ainz bergumam dalam suara yang tidak bisa didengar sekitarnya.

"Kalau begitu, Momon-san"

"..Oh, apa itu?"

"Kita setuju untuk menghadapi masing-masing separuh dari musuh yang kita temui, tapi bagaimana dengan sekarang?"

"Kita tidak bisa terpecah menjadi dua tim dan membunuh musuh yang menyerang?"

"Akan buruk jika mereka semuanya berlari ke satu arah. Bisakah Nabel menggunakan serangan area seperti 'Fireball' dan menyapu habis mereka?"

"Aku tak bisa menggunakan 'Fireball', mantra terkuatku adalah 'lightning'"

Ainz teringat bahwa ini adalah larangan yang dia berikan kepadanya.

"'Lightning' adalah mantra penusuk barisan, ya khan?"

"Kalau begitu, bagiamana kalau kami pancing mereka menjadi satu baris sehingga kamu bisa menyapu habis mereka dari samping?"

"Kita akan butuh membangun barisan pertahanan untuk menahan mereka..."

"Aku akan mengatasi itu. Bisakah aku meminta semuanya melindungi Nfirea di gerobak?"

"Momon-san..."

"Jika hanya Ogre yang membuatku susah, berarti gonggonganku lebih buruk dari gigitanku. Tolong lihat aku menghabisi ogre dengan mudah."

Suara percaya diri dari Ainz kepada anggota Sword of Darkness bahwa ini adalah rencana yang terbaik, memberi mereka perasaan aman.

"Mengerti. Kami tidak akan melihat saja sementara musuh menyerang; kami akan melakukan apapun untuk membantu dari sisi."

"Apakah anda memerlukan dukungan magic?"

"Ah, kami tidak memerlukannya. Teman-teman dari Sword of Darkness, tolong dukung teman-teman satu tim kalian."

"Kalau begitu kita akan melakukannya seperti yang anda inginkan. Semuanya, jika pertempuran terjadi seperti ini, karena kita dekat dengan hutan, bukankah musuh akan mencoba untuk kabur?"

"Bagaimana kalau melakukannya seperti biasa? Kami akan menarik mereka lebih jauh."

"Ayo kita lakukan itu! Karena Momon-san akan menangkis serangan musuh, bagaimana dengan yang lolos, Peter?"

"Aku akan mengaktifkan skill martial art [Fortress] untuk menahan ogre. Dine, tolong hentikan goblin. Ninya berikan magic pertahanan padaku, lalu berkonsentrasilah memberikan magic serangan. Ditambah lagi, meskipun ini urusan yang tidak perlu, tolong perhatikan keselamatan miss Nabel. Lukeluther, hadapi goblin. Jika ada ogre yang menerobos, kamu harus menghentikannya. Dalam keadaan ini Ninya akan memprioritaskan untuk membersihkan goblin."

Semuanya saling melihat dan mengangguk, menunjukkan pemahaman mereka terhadap instruksinya. Rencana pertempuran sudah diatur dengan lembut, kerja sama tim mereka menakjubkan. Ainz kagum dan menunjukkan persetujuannya dengan raungan.

Dia teringat hari-hari ketika berada di YGGDRASIL. Ainz dan teman-temannya berulang kali berburu di medan pertempuran dengan kerjasama yang sempurna. Menarik, melindungi, merubah target serangan. Karena mereka sangat familiar dengan kemampuan yang lainnya, mereka bisa melakukan pertempuran kelompok sedemikian rupa.

Ainz sedikit bias, tapi dia masih percaya diri bahwa kerjasama diantara kelompok kecil ini tidak mudah. Sword of Darkness bukanlah level mereka, tapi dia bisa melihat bayangan kemiripan.

"Momon-san, anda butuh dukungan lainnya selain dari magic?"

"Tidak, tidak perlu. Kami berdua sudah cukup."

"Benar-benar... sangat percaya diri."

Peter menunjukkan isyarat khawatir pada kata-katanya. Jika yang bertanggung jawab dalam garis pertahanan jatuh, akan menimbulkan efek domino, menyebabkan seluruh tim kolaps. Itu seharusnya apa yang dia khawatirkan.

Lagipula, ini bukanlah sebuah game dan nyawa mereka dipertaruhkan.

"Kamu akan melihatnya ketika kita mulai."

Ainz menyudahi percakapan mereka dengan kalimat ini.

"Mari kita mulai ketika kalian sudah siap."

Lukeluther menarik benarng pada busur kompositnya sampai mulai berderak. Benang itu mengeluarkan suara menghentak saat mendorong anak panah itu meluncur lurus, yang mendarat 10 m dari goblin-goblin itu di dataran.

Serangan tiba-tiba itu membuat goblin mengejek Lukeluther dengan tertawa.

Mereka mengejek tembakan yang meleset. Goblin-goblin itu tidak bisa mengenai target 120m pula, tapi mereka kelihatannya lupa akan hal itu.

Menjadi yang diserang dan keunggulan mereka dalam jumlah membuat kecenderungan menjadi kasar pada goblin membesar, dan mereka mulai berteriak dengan keras, merangsek menuju Lukeluther tanpa ragu-ragu. Ogre-ogre itu mengikuti dari belakang.

Mereka termakan oleh rasa haus darah, mereka tidak membentuk barisan ataupun mengangkat perisai mereka. Otak mereka menjadi kosong.

Lukeluther tersenyum setelah thau itu.

"Lihat ini--"

Dia menembak lagi ketika jarak sudah 90m. Sasarannya tepat, dan anak panah itu menembus kepala seorang goblin. Goblin ini, yang terletak di belakang, mengejang beberapa langkah dan jatuh tewas.

Jaraknya menjadi semakin dekat, tapi busur Lukeluther tidak terlihat tegang. Dia percaya bahwa seseorang akan melindunginya, meskipun musuhnya berada tepat disampingnya.

"Reinforce Armor."

(Memperkuat Armor.)

Di belakang Lukeluther, Ninya merapal mantra pertahanan. Mendengar suara temannya, Lukeluther melepaskan anak panah lain.

Dia menembak sasaran 50m, mengenai kepala goblin lain. Saat ini Peter dan Dine juga mulai bergerak.

Goblin itu cukup gesit, tapi ogre memiliki langkah yang lebar, jadi kecepatannya terlihat sama. Tapi setelah berlari kecil sekitar 100m di dataran rumput, ogre dengan kaki mereka yang kuat berada di depan, dengan goblin di belakang mereka. jaraknya masih sedikit terlalu jauh untuk mantra area luas untuk melingkupi semua monster.

Tapi itu cukup, karena tugas Dine adalah menahan salah satu ogre.

"Nature Bind."

Dine merapal mantra, rumput-rumput di bawah kaki ogre mulai menggeliat, berubah menjadi akar dan mengikatnya. Rantai tidak biasa yang kuat dari tumbuhan mengunci ogre di tempat, membuatnya meraung frustasi.

Saat itu Ainz dengan tenang maju ke depan dengan Narberal di belakangnya.

Sikap mereka mengisyaratkan jika mereka sedang jalan-jalan daripada mengintersep monster yang merangsek maju.

Saat ogre yang memimpin mendekati, Ainz menuju belakangnya, menggenggam hulu pedang. Narberal merogoh jubahnya dan mengeluarkan pedang.


Load failed, please RETRY

每周推薦票狀態

Rank -- 推薦票 榜單
Stone -- 推薦票

批量訂閱

目錄

顯示選項

背景

EoMt的

大小

章評

寫檢討 閱讀狀態: C62
無法發佈。請再試一次
  • 寫作品質
  • 更新的穩定性
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景

總分 0.0

評論發佈成功! 閱讀更多評論
用推薦票投票
Rank NO.-- 推薦票榜
Stone -- 推薦票
舉報不當內容
錯誤提示

舉報暴力內容

段落註釋

登錄