Alivia menikmati Soto betawinya dalam diam. Dia hanya mengaduk aduk saja apa yang ada di dalam mangkuk. Hanya sesekali saja dia memasukkan ke dalam mulutnya. Wajahnya menunduk menatap mangkuk di depannya. Tapi pikirannya melayang memikirkan Astha.
"Alivia, ayo cepat dimakan. Kamu harus makan yang banyak agar tidak sakit. Ingat ada janin dalam kandunganmu yang butuh perhatian juga darimu." Segara berusaha membujuk Alivia agar mau makan.
"Iya Mas. Kalau misal terjadi kerusakan organ dalam pada tubuh Abang bagaimana? bahkan tembakan di kaki dan tangan saja kalau tidak ditangani dengan benar bisa menyebabkan kematian Mas. Apalagi Abang kenanya di punggung Mas. Kemana larinya peluru itu?"